Miom banyak dialami oleh wanita usia lanjut. Oleh sebab itu, fakta tentang miom perlu digaungkan sesering mungkin. Pada wanita usia reproduksi, miom muncul sebesar 20 persen dari ukuran utuh dan biasanya ditemukan secara tidak sengaja ketika pemeriksaan rutin.
Sedangkan, pada wanita di atas usia 35 tahun, ditemukan sekitar 40-50 persen dari ukuran utuhnya. Mioma memiliki ukuran dan jumlah yang bervariasi. Berikut adalah fakta mengenai miom yang perlu Anda ketahui:
1. Sangat Umum Ditemukan
Fakta miom yang pertama adalah penyakit ini sangat umum dialami wanita. Bahkan menurut data, hampir sekitar 80 persen wanita di seluruh dunia memiliki miom selama hidupnya.
Akan tetapi, kebanyakan miom tidak bergejala. Alhasil, wanita kerap tidak tahu dan tidak melakukan pengobatan.
Lalu, kebanyakan miom muncul setelah berumur 40-50 tahun ke atas. Oleh karena itu, jika Anda memiliki gejala gangguan haid di umur tersebut, jangan tunggu lama untuk berkonsultasi ke dokter agar segera ditangani.
2. Miom Berbeda dengan Kista
Miom merupakan tumor, sedangkan kista adalah kantong yang berisi cairan. Keduanya memang tidak menimbulkan gejala sehingga sering dianggap remeh.
Namun, pada kondisi tertentu, miom dapat menimbulkan keluhan sehingga harus ditangani. Selain itu, lokasi tumbuhnya miom dan kista pun berbeda. Miom biasanya tumbuh di otot dinding rahim, sedangkan kista di ovarium atau indung telur.
Artikel Lainnya: 6 Penyakit yang Bisa Terjadi pada Rahim Wanita
3. Masalah Ketidaksuburan dan Kehamilan
Miom sering dihubungkan dengan masalah ketidaksuburan. Padahal, hal ini bergantung kepada jumlah, ukuran, dan letak dari miom di organ reproduksi wanita.
Selain itu, miom yang muncul saat hamil juga bisa berpengaruh terhadap meningkatnya risiko pertumbuhan janin yang terhambat, plasenta terlepas tiba-tiba, dan kelahiran prematur.
Walaupun kedua masalah ini jarang ditimbulkan, Anda tetap perlu waspada.
4. Tidak Selalu Harus Dioperasi
Fakta berikutnya, tidak semua kondisi miom harus dioperasi. Jadi, jangan takut untuk memeriksakan diri ke dokter. Kemajuan teknologi dan perawatan medis telah memberi banyak pilihan untuk mengatasi miom.
Miom dapat ditangani dengan tindakan nonbedah, yakni dengan pemberian terapi hormonal. Dengan terapi ini, diharapkan miom akan mengecil dan menghilang seiring berjalannya waktu.
Selain itu, ada juga terapi Radiofrequency ablation yang menggunakan panas untuk menghancurkan jaringan miom.
Artikel Lainnya: Rahim Bisa Mengalami Stres, Benarkah?
5. Angkat Rahim
Meskipun jarang terjadi, miom yang jumlahnya banyak dan menimbulkan gejala sering dijadikan tanda bahwa rahim wanita harus diangkat. Hal ini tentu membuat wanita yang masih ingin memiliki anak jadi kecewa.
Akan tetapi, angkat rahim bukan selalu menjadi pilihan pengobatan miom karena masih ada jenis operasi lainnya. Oleh karena itu, untuk menghindari operasi angkat rahim, segeralah ke dokter untuk memeriksakan diri jika merasakan gejala mirip seperti miom.
6. Gejala Paling Sering adalah Gangguan Menstruasi
Miom yang ukurannya kecil dan jumlahnya sedikit umumnya tidak menimbulkan gejala, sehingga seringkali tidak terdiagnosis. Namun, gejala yang paling sering timbul dan dikeluhkan wanita tentang miom adalah gangguan menstruasi.
Gangguan ini dapat berupa siklus menstruasi yang tidak teratur, kadang disertai nyeri perut yang cukup mengganggu, perdarahan berlebihan, atau haid yang memanjang.
Artikel Lainnya: Sering Pusing Saat Haid, Tanda Ada Penyakit?
7. Miom Bukan Kanker
Fakta miom yang satu ini juga sangat perlu diketahui semua wanita. Pasalnya, masih banyak yang mengira miom itu adalah kanker berbahaya. Padahal, miom ini hanyalah tumor jinak yang bisa diobati.
Namun, gejala dari miom memang bisa mirip dengan gejala kanker rahim. Karena itu, bagi Anda yang sering merasa nyeri dan mengalami perdarahan berlebih saat haid, segera periksakan diri ke dokter kandungan. Tujuannya agar dokter dapat mengetahui apakah gejala tersebut pertanda miom atau kanker.
8. Penyebabnya Masih Belum Diketahui
Pasti banyak yang bertanya-tanya, apa penyebab miom ini? Sayangnya, sampai sekarang para ahli juga belum mengetahui penyebab pasti kondisi miom.
Hanya saja, ada beberapa faktor yang dapat berperan terhadap timbulnya miom, seperti genetik, hormon, berat badan berlebih, diet, dan obat-obatan.
Artikel Lainnya: Kenali Gejala yang Menyebabkan Kista Payudara
9. Lokasi Miom Berbeda-Beda
Pertumbuhan miom yang dialami setiap wanita berbeda-beda. Ada yang tumbuhnya cepat, ada yang lambat. Ada juga yang hanya tumbuh satu, ada yang langsung tumbuh banyak. Letak tumbuhnya pun bisa berbeda-beda.
Miom paling sering dikategorikan menurut lokasi tumbuhnya. Jika tumbuh di dalam rahim, disebut intramural. Bilamana tumbuh di jaringan otot dalam rahim, disebut submukosa. Sedangkan, jika tumbuh di lapisan luar rahim, disebut subserosa.
10. Miom Tidak Tumbuh dengan Kecepatan yang Sama
Selain lokasi tumbuhnya yang beda, fakta miom berikutnya adalah kecepatan pertumbuhannya juga berbeda. Terkadang, miom tumbuh dengan sangat lambat, kadang juga langsung tumbuh dengan cepat hingga sangat mengkhawatirkan.
Ada juga yang ukurannya menetap begitu saja, bahkan ada yang hilang sendiri. Hal ini diduga dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh wanita yang memang sering naik turun.
Misalnya, pada wanita premenopause, jika sudah memiliki miom sebelumnya, miom akan terlihat menyusut dan menghilang saat sudah mengalami menopause. Kondisi ini bisa disebabkan karena rendahnya tingkat estrogen dan progesteron dalam tubuhnya.
Itu dia beberapa fakta miom yang perlu diketahui seluruh wanita. Jika mengeluhkan adanya gejala miom seperti di atas, segeralah periksakan diri Anda ke dokter agar dapat ditangani dengan tepat. Cari tahu informasi kesehatan wanita lainya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)