Gangguan Tiroid Bisa Bikin Wanita Susah Hamil

Tiroid adalah sebuah kelenjar kecil yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini memproduksi dua jenis hormon, yakni tetraiodotironin (T4) and triiodotionin (T3). Keduanya berperan dalam mengontrol penggunaan energi oleh sel-sel tubuh. 

Gangguan tiroid bisa berlebihan (hipertiroidisme) ataupun kekurangan (hipotiroidisme). 

Sebuah studi tahun 2012 di International Journal of Applied and Basic Medical Research menemukan bahwa 2 hingga 4 persen wanita usia subur memiliki kadar hormon tiroid yang rendah. 

Lalu, apakah benar gangguan tiroid dapat memengaruhi kesuburan wanita? Dan apakah gangguan tiroid bisa bikin susah hamil?

Benarkah Gangguan Tiroid Memengaruhi Kesuburan?

Salah satu jenis gangguan tiroid adalah hipertiroidisme. Keadaan ini terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon T4 dan/atau T3. 

Gejala yang khas pada hipertiroidisme berupa jantung berdebar dan berdetak cepat, tekanan darah meningkat, serta tangan gemetaran.

Tak sebatas itu, kelebihan metabolisme akibat hipertiroidisme juga menyebabkan suhu tubuh meningkat. Untuk mengompensasinya, maka keluarlah keringat yang berlebihan serta tidak tahan berada dalam suhu lingkungan yang panas. 

Artikel Lainnya: Ragam Gangguan Menstruasi yang Anda Harus Tahu

Terkait dengan gangguan kesuburan, ditemukan bahwa hipertiroidisme terjadi pada 2 dari 100 (2,3 persen) wanita usia reproduksi.

Pada kelompok ini, hipertiroidisme berhubungan dengan kemunculan haid yang tidak teratur. Frekuensi haid bisa menjadi lebih jarang (oligomenore) atau lebih sering (polimenore).

Sementara itu, hipotiroidisme terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup hormon tiroid. Keadaan ini akan membuat fungsi dan metabolisme tubuh melambat.

Hipotiroidisme juga dapat menyebabkan paruh kedua siklus menstruasi yang lebih pendek, sehingga tidak cukup waktu bagi sel telur untuk menempel pada rahim. Keguguran dan kegagalan untuk hamil juga bisa terjadi.

Pada anak-anak dan remaja, hipotiroidisme perlu dicurigai bila pubertas terlambat dan ada hambatan dalam mencapai “kematangan” seksual. 

Sedangkan pada wanita usia reproduksi, kondisi ini berhubungan dengan gangguan haid. Bisa berupa frekuensi haid yang jarang, jumlah darah haid yang berlebihan (menoragia), atau tidak haid sama sekali (amenore).

Baik hipertiroidisme dan hipotiroidisme diketahui dapat mencegah ovulasi, proses bulanan di mana sel telur dilepaskan untuk dibuahi. 

Apabila tidak ada sel telur yang dilepaskan, kamu tidak bisa hamil, bahkan jika kamu memiliki periode menstruasi yang teratur. Jadi memang, gangguan tiroid dapat membuat seseorang susah hamil. 

Artikel Lainnya: Zat yang Bantu Menjaga Kesehatan Kelenjar Tiroid

Apakah Penderita Tiroid Tetap Bisa Hamil?

Hal terbaik yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesuburan dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan adalah mengendalikan kondisi tiroidmu sesegera mungkin. 

Setelah hipertiroidisme atau hipotiroidisme berhasil diobati, kamu seharusnya tidak lagi mengalami infertilitas, selama masalah tiroid adalah satu-satunya penyebab.

Karena itu, jika kamu memiliki kondisi tiroid, bicarakan dengan dokter sebelum mencoba hamil atau jika kamu mengalami kesulitan untuk hamil. 

Lalu, jika kamu mengalami kesulitan untuk hamil dan merasa sehat, dokter mungkin akan menjalankan beberapa tes skrining untuk memastikan bahwa masalah tiroid bukanlah penyebabnya. 

Dengan begitu, diharapkan gangguan tiroid yang kamu alami tidak akan menghalangi mimpi untuk memiliki momongan.

Jika kamu masih punya pertanyaan mengenai topik ini, jangan ragu konsultasi dengan dokter di Tanya Dokter. Untuk baca artikel kesehatan yang terbaru dan tepercaya, kamu bisa download aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!

[RS]