Endometrium adalah jaringan yang melapisi bagian dalam rahim. Ketika jaringan menyerupai endometrium tumbuh di luar rahim, kondisi ini dinamakan sebagai endometriosis.
Kendati dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun, endometriosis sering kali terjadi di perut bagian bawah atau area panggul. Menurut Johns Hopkins Medicine, sekitar 10 persen wanita berusia antara 15-44 tahun mengalami endometriosis.
Sayangnya, tanpa pemeriksaan lanjutan oleh dokter, pengidap endometriosis mungkin tidak menyadari menderita kelainan satu ini. Karena endometriosis menimbulkan rasa sakit dan perdarahan yang hampir menyerupai ciri-ciri menstruasi.
Meski begitu, gejala endometriosis sebenarnya sangat khas dan bisa dikenali. Di bawah ini ciri-ciri penyakit endometriosis yang perlu kamu waspadai.
1. Keram dan Nyeri Hebat
Saat menstruasi, wanita pengidap endometriosis akan mengalami perdarahan yang berasal dari sel dan jaringan dalam rahim maupun di luar rahim. Ketika darah menyentuh organ-organ lain di dalam perut, peradangan dan iritasi pun terjadi sehingga menimbulkan keram dan nyeri hebat yang dikenal sebagai dismenore.
Disampaikan dr. Dyah Novita Anggraini, ciri-ciri dismenore akibat endometriosis ditandai dengan keram atau nyeri hebat di perut bagian bawah dan sekitar panggul.
“Rasa nyeri ini dirasakan saat menstruasi, tetapi juga bisa muncul di luar siklus menstruasi” jelas dr. Dyah.
Nyeri yang dirasakan mungkin akan sangat menyakitkan dan gejalanya bisa bertambah buruk seiring berjalannya waktu.
Artikel Lainnya: Bahan Makanan yang Baik untuk Penderita Endometriosis
2. Perdarahan Berlebihan
Keluarnya darah selama menstruasi adalah hal yang normal. Namun, ketika perdarahan keluar secara berlebihan, dengan atau tanpa gumpalan, hal ini bisa menjadi ciri-ciri endometriosis.
Endometriosis juga menyebabkan kamu mengalami perdarahan haid yang tidak teratur. Meskipun, kamu memiliki siklus menstruasi yang teratur ataupun tidak.
Selain itu, periode haid yang dialami penderita endometriosis umumnya berlangsung lebih lama dari biasanya.
3. Perdarahan di Kandung Kemih
Selain muncul di perut bagian bawah, endometriosis bisa tumbuh di kandung kemih. Hal ini menyebabkan perdarahan di kandung kemih.
Ciri kista endometriosis yang muncul di kandung kemih ditandai pula dengan munculnya darah dalam urine, sering buang air kecil, terasa sakit ketika pipis, serta nyeri di area panggul dan bagian punggung bawah.
4. Nyeri Saat Buang Air Besar
Gejala endometriosis berikutnya adalah nyeri saat buang air besar. Kondisi ini menandakan bahwa endometriosis telah menyebar ke usus.
Jaringan mirip endometrium yang tumbuh di usus bisa menyebabkan perdarahan, disertai gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, keram perut, dan kembung. Gejala ini dapat terjadi kapan saja, baik itu sebelum, selama, atau sesudah menstruasi.
5. Ketidaksuburan
Berdasarkan American Society for Reproductive, sekitar 24-50 persen wanita yang mengalami ketidaksuburan mengidap endometriosis. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti bagaimana endometriosis memengaruhi kesuburan.
Diduga, jaringan parut yang muncul akibat endometriosis memengaruhi pelepasan sel telur dari indung telur. Jaringan parut juga menghalangi jalur perlintasan sel telur di tuba falopi sehingga tidak bisa sampai ke dalam rahim.
Endometriosis diyakini juga bisa merusak sperma atau sel telur yang telah dibuahi, sebelum keduanya tertanam di dalam rahim.
6. Vagina Terasa Tidak Nyaman
Jaringan endometrium juga bisa menempel pada vagina sehingga mengakibatkan organ kewanitaanmu terasa tidak nyaman. Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri saat kamu berhubungan seksual maupun menggunakan tampon.
Berbeda dengan rasa sakit yang dirasakan saat penis melakukan penetrasi, nyeri akibat endometriosis bisa terasa sangat menyakitkan.
Artikel Lainnya: Ibu Hamil dengan Endometriosis, Begini Cara Penanganannya
Waspada apabila kamu mengalami gejala di atas, bisa jadi kamu mengidap endometriosis. #JagaSehatmu dengan segera menghubungi dokter apabila mencurigai gejala mirip endometriosis.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) transvaginal untuk mendiagnosis adanya endometriosis di area rahim, panggul, dan organ reproduksi. Pemeriksaan juga bisa dilakukan dengan magnetic resonance imaging (MRI) untuk melihat organ dan jaringan di dalam tubuh.
Kamu juga bisa pakai layanan Tanya Dokter untuk konsultasi online mengenai masalah organ reproduksi lainnya.
(ADT/JKT)
- Johns Hopkins Medicine. Diakses 2022. Endometriosis
- Endometriosis Australia. Diakses 2022. Endometriosis and the Bowel
- Office on Women’s Health US. Diakses 2022. Endometriosis
- UCLA Health. Diakses 2022. Endometriosis Overview: What is Endometriosis?