Urusan buang air kecil dan buang air besar, pasti ingin melakukannya di toilet yang bersih dan nyaman. Namun, kalau sedang di luar rumah, mau tak mau harus ke toilet umum. Terlihat bersih atau tidak, banyak yang khawatir dengan penyakit menular dari dudukan toilet umum. Apakah kekhawatiran tersebut beralasan?
Nyatanya, ya. Dari KlikDokter, dr. Atika mengatakan bahwa banyak penelitian yang menyebutkan bahwa ada sekitar 19 kelas bakteri yang berkembang biak dan bertebaran di seluruh area publik, termasuk di dudukan toilet.
“Beberapa jenis bakteri terbanyak seperti bakteri Propionibacteria, Corynebacteria, Staphylococcus, dan Streptococcus. Termasuk pula bakteri Escherichia coli, yang berkaitan dengan saluran pembuangan manusia,” ujar dr. Atika.
Menurutnya, bakteri paling banyak ditemukan di permukaan toilet umum. Misalnya, permukaan dalam dan luar pintu toilet umum, wastafel, tuas keran air, kenop, dudukan toilet, tombol atau tuas flush toilet, termasuk lantainya. Dengan kata lain, kemungkinan kontaminasi bakteri dari urine, feses, dan air sangat mungkin terjadi.
“Bakteri-bakteri inilah yang nantinya bisa menyebabkan timbulnya penyakit, seperti gangguan pencernaan, diare, muntah, dan sakit perut. Selain itu, gangguan pernapasan juga bisa terjadi, mengingat kuman penyebabnya bisa ditularkan melalui kontak dengan permukaan yang mengandung kuman, yang mungkin berasal dari batuk atau bersin penderita saat di toilet umum,” tambah dr. Atika.
Mungkinkah Terkena Penyakit Menular Seksual?
Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa toilet umum merupakan media penularan penyakit menular seksual, seperti chlamydia atau gonore. Kabar baiknya, itu hanya mitos.
Dudukan toilet bukanlah media umum penularan infeksi pada manusia. Banyak organisme penyebab penyakit dapat bertahan hidup untuk waktu yang singkat di permukaan dudukan toilet.
Untuk infeksi bisa terjadi, kuman harus berpindah dari dudukan toilet ke saluran uretra atau saluran reproduksi, atau lewat luka di pantat atau paha. Kemungkinan memang ada, tetapi sangat jarang terjadi.
“Kebanyakan organisme tersebut tidak suka hidup di luar jaringan manusia yang hangat. Mereka lebih mungkin berpindah lewat kontak dari kulit ke kulit (skin-to-skin) dan cairan dibandingkan dengan lingkungan yang dingin seperti dudukan toilet,” kata Mary Jane Minkin, MD, profesor klinis kebidanan dan ginekologis dari Yale Medical School, Amerika Serikat, kepada Self.
Virus herpes, chlamydia, sifilis, HPV, HIV, atau gonore hanya bisa hidup di luar tubuh manusia dalam waktu yang sangat singkat, kurang lebih 10 detik. Dudukan toilet bahkan dikatakan lebih “bersih” bila dibandingkan dengan tempat cuci piring di dapur.
Mencegah Penularan Penyakit Dari Dudukan Toilet Umum
Ada beberapa cara untuk meminimalkan risiko penularan penyakit dari dudukan toilet umum benda lainnya di dalam toilet umum, yaitu:
-
Pilih toilet jongkok
Juga dari KlikDokter, dr. Arina Heidyana menyarankan Anda untuk lebih memilih toilet jongkok dibanding toilet duduk.
“Meski sama-sama berisiko, tetapi toilet jongkok membuat tubuh Anda tidak bersentuhan langsung dengan dudukan toilet. Ini dapat menurunkan risiko bakteri dari dudukan toilet berpindah ke tubuh,” katanya.
Selain itu, kata dr. Arina, posisi jongkok akan membuat kandung kemih tertekan dan semua urine akan keluar tanpa tersisa. Lalu, biasanya juga akan diikuti buang gas yang dapat memaksimalkan pembuangan sisa metabolisme dalam tubuh.
-
Bersihkan dudukan toilet
Anda bisa menggunakan kertas alas dudukan toilet atau menyemprotkan toilet seat sanitizer.
“Bila Anda tak nyaman menggunakan toilet jongkok, pastikan untuk selalu membawa kertas alas dudukan toilet atau semprotan alkohol khusus dudukan toilet saat bepergian. Semprotan ini bisa membunuh kuman yang ada di dudukan toilet, sehingga Anda terhindar dari bakteri penyebab penyakit,” tambahnya.
-
Cuci tangan
Cuci tangan yang dianjurkan adalah dengan air mengalir dan sabun selama 20-30 detik secara menyeluruh.
“Pastikan Anda membersihkan telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, hingga bagian bawah kuku dengan menggunakan sabun dan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan bakteri,” jelas dr. Arina.
Selanjutnya
Di toilet umum, waspadai juga wastafel, tuas keran, dispenser tisu, hingga tombol pengering tangan karena sangat mungkin ditinggali kuman. Selesai cuci tangan, Anda disarankan untuk menggunakan tisu untuk mematikan keran.
Cara perlindungan lainnya adalah dengan:
- Hindari mengaktifkan atau memencet tombol flush dengan tangan kosong. Lindungi tangan dengan tisu. Kemungkinan besar banyak orang yang juga melakukannya.
- Selain untuk mematikan keran, gunakan juga tisu untuk membuka pintu keluar toilet.
- Gunakan bilik toilet yang memiliki dispenser atau holder tisu toilet berbahan metal atau plastik. Ini dapat melindungi tisu dari cipratan cairan, seperti batuk atau bersin, dan kuman.
- Bila menggunakan pengering tangan, jangan sampai menyentuh permukaan lubang angin untuk menghindari risiko kontaminasi.
Nah, itu dia beberapa penyakit menular yang bisa ditularkan dari dudukan toilet umum. Selain dengan menerapkan tips pencegahan di atas, tubuh dapat melindungi diri sendiri secara mumpuni bila daya tahan tubuh optimal. Karenanya, pastikan Anda menjaga kesehatan tubuh.
(RN/AYU)