Sakit perut adalah keluhan yang bisa terjadi pada siapa saja, dan umumnya dianggap sebagai kondisi yang sepele. Padahal, keluhan tersebut bisa menjadi pertanda dari adanya sesuatu yang tidak beres dengan organ dalam tubuh Anda. Salah satu yang bahkan tidak diduga bisa menjadi penyebab sakit perut adalah miom.
Apa itu miom? Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, miom atau mioma uteri adalah tumor jinak rahim yang tumbuh dari jaringan otot rahim. Kondisi ini diperkirakan muncul pada 20 persen wanita usia subur, dan biasanya baru terdeteksi saat melakukan pemeriksaan rutin. Hal ini dikarenakan miom tidak memberikan gejala yang spesifik pada wanita yang mengalaminya.
Pada kebanyakan kasus, miom dapat menyebabkan gangguan kesuburan (infertilitas). Pada beberapa kasus lainnya, kondisi ini juga bisa membuat wanita kehilangan rahim karena harus “diangkat” melalui tindakan operasi (histerektomi).
Miom, yang menjadi penyebab gangguan kesuburan dan operasi pengangkatan rahim tentu bukan perkara sepele. Jadi, akan lebih baik bila miom terdeteksi sejak awal oleh dokter agar kedua hal itu bisa dicegah. Caranya, dengan mengetahui tanda-tanda adanya miom pada rahim. Menurut dr. Valda Garcia dari KlikDokter, salah satu keluhan yang bisa menjadi gejala adanya miom adalah terjadinya gangguan haid.
“Wanita yang punya miom cenderung mengalami siklus haid yang tidak teratur,” jelas dr. Valda.
Lalu, bagaimana dengan ciri sakit perut karena miom? Apakah ada gejala khas yang bisa diperhatikan?
Artikel Lainnya: Fakta tentang Miom yang Perlu Anda Tahu
Sakit Perut Akibat Miom
“Sakit perut yang dirasakan biasanya berupa nyeri yang sangat hebat. Intinya, lebih sakit daripada biasanya atau sakit perut yang belum pernah Anda alami sebelumnya. Kalau punya masalah haid yang tidak teratur dan tiba-tiba mengalami nyeri hebat, lakukan pemeriksaan agar miom terdeteksi,” dr. Valda menegaskan.
Perlu diketahui juga bahwa sakit perut akibat miom biasanya hanya timbul jika ukuran tumor sudah sangat besar. Jika ukuran miom kecil, sakit perut tidak akan timbul dan hanya memberikan permasalahan pada siklus haid.
Sebenarnya, tak cuma haid yang tidak teratur, jumlah darah yang dikeluarkan saat datang bulan juga jauh lebih banyak bila Anda memiliki miom. Bahkan, perut bagian bawah nampak lebih besar (seperti ada benjolan) dan Anda menjadi sering buang air kecil.
Kendati demikian, tidak semua miom berukuran besar menyebabkan sakit perut atau keluhan lainnya. Berdasarkan penuturan dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, miom yang besar juga bisa hadir tanpa gejala, tidak mengarah pada keganasan, dan tidak memerlukan terapi. Hanya saja, pada mioma berukuran besar yang tidak diterapi, pemeriksaan fisik dan USG mesti diulang setiap 6–8 minggu.
“Gunanya untuk mengawasi pertumbuhan miom, baik dari segi ukuran maupun jumlah. Jika tidak menimbulkan pertumbuhan yang berarti, pasien akan tetap diobservasi setiap 3–4 bulan. Jika ada perubahan, miom tidak mesti dioperasi dan bisa dilakukan terapi hormonal. Efek hipoestrogen dari terapi tersebut akan mengecilkan ukuran miom,” pungkas dr. Alvin.
Artikel Lainnya: Penyebab Mioma pada Rahim Wanita
Kemungkinan Hamil pada Pasien Miom
Tidak semua penderita miom akan mengalami gangguan kesuburan sehingga kesulitan untuk hamil. Sebab, ada atau tidaknya gangguan kesuburan pada penderita miom tergantung dari lokasi terbentuknya tumor.
Fakta menyebutkan bahwa tumor yang dapat menurunkan tingkat kesuburan hingga 70 persen pada pasien miom adalah yang terletak di bagian tengah otot rahim (miom intramural) dan di bagian dalam rongga rahim (miom submukosa). Sebab, pada kondisi tersebut, tonjolan tumor mengubah rongga rahim dan dianggap sebagai benda asing oleh tubuh. Alhasil, tumor tersebut menjadi penghalang dalam proses implantasi (saat sel telur dibuahi sperma). Jika tumor miom berhasil dikecilkan atau diangkat berkat penanganan tepat dalam waktu segera, kesempatan hamil bisa meningkat menjadi 70 persen.
Sementara itu, bagi wanita yang memiliki miom di luar permukaan rahim (miom subserosa), Anda tidak perlu terlalu khawatir. Itu karena miom jenis tersebut tidak memengaruhi tingkat kesuburan dan tidak menyebabkan perubahan pada rongga rahim.
Yuk, lebih peka terhadap setiap perubahan yang terjadi pada tubuh. Jadi, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan jika mengalami sakit perut yang lebih parah daripada biasanya atau gangguan haid tiap kali datang bulan. Bila terbukti bahwa keluhan tersebut terjadi akibat miom, Anda bisa mendapatkan penanganan tepat sedini mungkin. Dengan demikian, miom tidak akan terjadi berkelanjutan dan membuat tubuh Anda semakin tidak keruan.
(NB/ RVS)