Gangguan disfungsi ereksi bisa jadi masalah besar bagi seorang pria. Sayangnya, tidak semua pria cukup berani untuk menindaklanjuti permasalahan ini ke dokter dan mendapatkan penanganan yang tepat. Menyimpan rapat masalah ketidakmampuan ereksi tersebut pun kerap jadi pilihan.
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk ereksi atau menjaga penis tetap dalam kondisi ereksi. Kondisi ini bisa berdampak besar bagi seseorang terutama bagi pria yang aktif secara seksual.
Kombinasi antara masalah fisik dan psikis biasanya merupakan penyebab tersering seseorang mengalami disfungsi ereksi. Apabila ketidakmampuan ereksi ini berlangsung terus-menerus, hal ini dapat menyebabkan stres hingga depresi karena tidak mampu menjalankan aktivitas seksual seperti biasa.
Tak jarang, masalah ini bisa membuat hubungan dan keharmonisan suami dan istri pun bisa ikut berantakan. Anda tentu tidak ingin masalah ini terjadi, bukan?
Tips Bicara dengan Dokter Terkait Disfungsi Ereksi
Namun sayang, masalah yang menyangkut alat kelamin dan kehidupan seksual biasanya cukup tabu untuk dibicarakan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa alasan, seperti rasa malu, stigma sosial, dan kurangnya pengetahuan terhadap penyebab serta cara mengatasinya.
Sampai-sampai, berkonsultasi dengan dokter pun menjadi enggan dilakukan karena rasa malu tersebut. Padahal, sebagian besar penyebab disfungsi ereksi bisa diatasi, contohnya diabetes, kolesterol yang tinggi, obesitas, merokok, gangguan tidur, dan penyakit lainnya.
Nah, untuk mempermudah Anda berkonsultasi dengan dokter, berikut tips-tips yang bisa diikuti.
-
Temukan Kata-kata yang Tepat untuk Anda
Untuk menghilangkan ketegangan saat berbicara dengan dokter, cukup gunakan kata-kata yang biasa Anda gunakan sehari-hari. Anda pun akan merasa lebih santai.
Contohnya seperti, “Dok, sepertinya saya ada masalah ereksi”, “Dok, mau Tanya sebenarnya gejala disfungsi ereksi seperti apa ya?”, atau “Dok saya ada masalah soal kesehatan pria”.
Selain mencari kata-kata yang pas dan nyaman untuk diucapkan, Anda juga bisa sedikit mengulang-ulang pertanyaan tersebut sebelum sesi berkonsultasi dengan dokter.
Tidak perlu menggunakan bahasa yang terlalu baku atau resmi ketika berkonsultasi dengan dokter. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tentunya nyaman bagi Anda.
Artikel lainnya: 8 Penyebab Disfungsi Ereksi yang Perlu Anda Waspadai
-
Tuliskan Pertanyaan Anda
Terkadang, ketika seseorang menjadi grogi atau malu, pertanyaan-pertanyaan yang ingin ditanyakan malah buyar dan akhirnya tidak sempat terujar. Untuk menghindari hal ini, tuliskan pertanyaan-pertanyaan Anda di secarik kertas atau smartphone.
Jadi, saat lupa tiba-tiba, Anda bisa melihat kembali catatan pertanyaan Anda dan langsung disampaikan.
-
Mencatat Perjalanan Gejala atau Keluhan yang Dialami
Setelah memulai sesi konsultasi dan tanya jawab dengan dokter, biasanya dokter juga akan menanyakan beberapa hal mengenai keluhan yang Anda alami.
Hal ini dilakukan agar dokter mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keluhan Anda, serta menggali penyebab disfungsi ereksi yang dialami.
Agar dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat, sebaiknya Anda menyiapkannya terlebih dahulu dengan mencatat atau mengingat-ingat kembali perjalanan keluhan yang dialami.
Dimulai dari kapan pertama kali dirasakan, dan apakah terjadi kadang-kadang saja atau terus-menerus.
Perhatikan juga detail-detail lain, seperti apakah terjadi kesulitan dalam melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Artikel lainnya: Penyebab Disfungsi Ereksi di Usia Muda
-
Dokter Tidak “Judging”
Mungkin salah satu penyebab yang menghambat Anda bercerita dengan dokter adalah rasa takut. Rasa takut muncul karena merasa nanti akan dihakimi mengenai masalah yang dialami dan mungkin juga disertai keharmonisan rumah tangga yang terganggu.
Anda perlu ingat bahwa dokter bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan kesehatan yang dialami, bukan untuk menghakimi atau menilai kehidupan pribadi seseorang.
Terkadang dokter juga akan menanyakan bagaimana kehidupan seksual Anda, gaya hidup dan kebiasaan lainnya. Ini ditanyakan untuk mencari informasi mengenai penyebab dan mungkin saja ditemukan faktor-faktor risiko yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Anda tinggal menceritakan kondisi apa adanya, dan menyingkirkan perasaan “dihakimi” oleh dokter.
Nah, setelah mengetahui empat tips di atas, Anda bisa mencobanya dan tidak perlu malu lagi untuk berkonsultasi dengan dokter. Semakin cepat Anda memeriksakan diri, gangguan disfungsi ereksi yang dialami juga akan semakin cepat ditangani. Anda juga bisa menanyakan masalah ini dengan dokter via aplikasi KlikDokter.
[HNS/AYU]