Bayangkan jika suatu saat sejumlah darah keluar dari tubuh Anda, namun Anda tidak paham mengapa dan apa yang terjadi? Kurang lebih itulah yang akan dirasakan seorang anak perempuan ketika ia mengalami menstruasi untuk pertama kali, kecuali jika ia telah mengerti tentang menstruasi dan apa yang akan dialaminya.
Di sinilah peran ibu dibutuhkan. Namun, kapan waktu yang tepat untuk mulai membicarakan topik menstruasi ini dengan anak yang beranjak remaja?
Berikut ini beberapa kiat yang perlu Anda pahami sebelum membahas topik menstruasi dengan anak:
Waktu
Ajak anak perempuan Anda berbicara mengenai menstruasi sebelum ia mengalami menarche (menstruasi pertama kali). Rata-rata anak perempuan akan mengalami menarche pada usia 10-16 tahun. Mulailah bicarakan sebelum ia mengalaminya, sekitar 1-2 tahun sebelumnya. Atau ketika anak perempuan Anda mulai mengalami perubahan fisik, seperti pertumbuhan payudara dan rambut kemaluan.
Suasana
Dalam diskusi pertama Anda dan anak mengenai menstruasi, hindari suasana yang terlalu formal dan kaku. Lakukan dengan santai, misalnya ketika sedang menonton TV, menjemputnya dari sekolah, berjalan-jalan di mal, dan sebagainya. Pembicaraan mengenai hal ini tidak hanya dilakukan satu kali, namun perlu dilakukan secara berkala agar Anda dan anak terbiasa saling terbuka dan dapat saling update informasi.
Memulai pembicaraan
Beberapa anak mungkin akan malu dan enggan untuk menanyakan topik ini. Bila itu yang terjadi, maka tugas Anda untuk berinisiatif memulai pembicaraan.
Cari topik pembuka, misalnya ketika Anda berdua sedang menonton TV dan terdapat iklan mengenai pembalut, atau obat penghilang nyeri menstruasi. Jadikan hal itu sebagai topik pembicaraan ringan Anda. Selain itu, Anda dapat memberikannya sebuah buku mengenai pubertas atau menstruasi untuk ia baca, lalu diskusikan isi buku tersebut dengan anak Anda.
Tanyakan juga apa saja yang telah ia ketahui mengenai masa remaja serta perbedaan masa remaja dan kanak-kanak. Tanyakan juga apakah ia mendapat pelajaran mengenai kesehatan kewanitaan di sekolahnya. Lalu kaitkan dengan masa pubertas, termasuk perubahan fisik dan psikis yang akan terjadi.
Dengarkan apa yang disampaikan oleh anak, lalu jika ada informasi yang menurut Anda salah, bantu ralat informasi tersebut.
Berbagi pengalaman
Ceritakan pengalaman Anda sewaktu pertama kali mengalami menstruasi. Selalu jawab pertanyaan anak dengan jujur dan terbuka dengan bahasa yang sesuai untuk usianya, agar ia juga tidak malu-malu bertanya atau bercerita.
Jika anak Anda mengalami nyeri haid, ajarkanlah ia untuk melakukan kiat-kiat berikut:
- Meletakkan kompres hangat pada perut bagian bawah pusar.
- Melakukan pijatan dengan membuat gerakan melingkar menggunakan jari tangan di sekitar pusar.
- Mengonsumsi minuman hangat.
- Mengangkat kaki sambil berbaring, atau berbaring ke samping dengan lutut ditekuk.
- Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi dan yoga.
- Berendam air hangat.
- Mencoba obat pereda nyeri yang umumnya dijual bebas di apotek. Anak Anda dapat memilih obat pereda nyeri yang mengandung paracetamol untuk mengatasi nyeri haid. Obat pereda nyeri yang memiliki ekstrak hiosiami juga dikenal aman dan baik untuk menghilangkan kram saat haid.
Apabila anak masih terlihat enggan membicarakan hal ini, janganlah menyerah. Melalui pembicaraan berkala dengan anak, Anda dapat mengetahui apakah ia telah siap dan mengerti mengenai perubahan yang akan terjadi pada dirinya, serta mempermudah Anda untuk dapat saling terbuka mengenai kesehatan – terutama kesehatan reproduksinya hingga ia dewasa nanti.