Reproduksi

Kenali Tanda-Tanda Oligospermia, Kondisi Jumlah Sperma Sedikit

dr. Theresia Rina Yunita, 01 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Oligospermia adalah jumlah sperma yang sedikit saat ejakulasi. Perhatikan tanda-tanda oligospermia yang mesti diwaspadai berikut ini.

Kenali Tanda-Tanda Oligospermia, Kondisi Jumlah Sperma Sedikit

Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kesuburan pria, salah satunya adalah oligospermia atau jumlah sperma yang lebih sedikit dari normal. Karenanya, pria mesti tahu tanda dan gejala dari oligospermia.

Sebelum membahas oligospermia lebih jauh, perlu diketahui bahwa pada dasarnya sperma tak bisa dilihat secara kasatmata, yang tampak adalah air mani yakni media transpor sperma.

Ketika ejakulasi, jumlah sperma lelaki normal yang keluar adalah sebanyak 2-5 ml. Di dalam cairan ini mengandung jutaan sperma, normalnya sebanyak 15-20 juta/ml.

Pada kondisi oligospermia, jumlah sperma yang ada dalam air mani kurang dari angka tersebut.

Jumlah sperma keluar sedikit atau di bawah angka normal akan sangat memengaruhi kemungkinan sperma membuahi sel telur wanita, demi tercapainya kehamilan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jumlah sperma pada kasus oligospermia sebagai berikut:

  • Oligospermia ringan (10-15 juta/ml).
  • Oligospermia sedang (5-10 juta/ml)
  • Oligospermia berat (0-5 juta/ml)

Artikel lainnya: Impotensi vs Mandul, Apa Bedanya?

1 dari 2

Perhatikan Tanda-Tanda Oligospermia Ini

Untuk tahu jumlah sperma secara pasti, butuh konsultasi dan pemeriksaan dokter. Namun, ada beberapa ciri-ciri oligospermia yang bisa dikenali.

  1. Belum Juga Dikaruniai Anak

Sudah beberapa tahun menikah tapi belum dikaruniai anak? Ini merupakan sinyal utama bagi pria untuk cek jumlah spermanya.

Terlebih bila setelah dilakukan pemeriksaan kondisi kesuburan istri baik-baik saja, oligospermia menjadi salah satu kondisi yang patut dicurigai.

  1. Disfungsi Seksual

Pada kondisi jumlah sperma sedikit, bisa pula ditemui kesulitan untuk mempertahankan ereksi ataupun penurunan libido. Pria yang mengeluhkan gangguan pada seksualitas juga perlu mencurigai oligospermia.

  1. Nyeri, Bengkak, dan Adanya Benjolan pada Buah Zakar

Adanya nyeri, bengkak, ataupun benjolan pada buah zakar (testis) dapat menunjukan adanya infeksi atau gangguan pada organ reproduksi pria, yang mana merupakan tempat produksi sperma.

  1. Rambut di Tubuh Berkurang

Berkurangnya jumlah rambut pada tubuh pria (misalnya di wajah) dapat dikaitkan dengan gangguan hormonal. Nah, salah satu penyebab dari jumlah sperma yang kurang atau oligospermia adalah akibat gangguan hormonal.

Obesitas bisa mengakibatkan turunnya kadar testosteron. Sebaliknya, badan yang terlalu kurus juga bisa mengganggu keseimbangan hormon. Dalam jangka panjang, masalah hormon ini bisa memengaruhi jumlah sperma.

Artikel lainnya: Benarkah Ukuran Penis Berpengaruh pada Kesuburan Pria?

  1. Perubahan Suara

Ada survei yang mengatakan bahwa pria dengan suara yang lebih dalam cenderung berpeluang lebih tinggi mengalami oligospermia.

Sebetulnya suara yang dalam menunjukkan tingkat testosteron yang baik. Namun, suara yang terlalu dalam juga bisa menunjukkan jumlah sperma yang rendah. Meski begitu, jangan langsung menyimpulkan, ya! Konsultasikan dengan dokter.

  1. Sulit Mengembangkan Otot

Kesulitan mengembangkan otot tubuh juga oatut dicurigai sebagai ciri-ciri oligospermia.

Penjelasannya begini, lemak adalah jaringan adiposa. Bila lemak terlalu banyak, maka bisa berubah jadi estrogen. Nah, ketika kadar estrogen meningkat, ada kemungkinan kondisi tersebut memengaruhi jumlah sperma.

  1. Kelelahan Teramat Sangat

Merasa kurang energi atau kelelahan yang dirasakan ekstrem, pria juga perlu mencurigai kadar testosteron yang rendah. Keluhan ini juga bisa menandakan jumlah sperma yang kurang.

Bila mengalami satu atau beberapa tanda di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Bisa jadi Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan analisis sperma, untuk melihat jumlah, bentuk, pergerakan, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah nilai normal untuk hasil analisis sperma:

  • Volume: 1,5 mL (±= 1,4-1,7)
  • Konsentrasi sperma: 15 juta spermatozoa/mL (±= 12-16)
  • Total jumlah sperma: 39 juta spermatozoa per ejakulasi (±= 33-46)
  • Morfologi: 4% dari bentuk yang normal (±= 3-4)
  • Viabilitas: 58% hidup (±= 55-63)
  • Motilitas progresif: 32% (±= 31-34)
  • Jumlah (progresif + motilitas non progresif): 40% (±= 38-42)

Artikel lainnya: Cara Mendeteksi Kemandulan Sebelum Menikah

2 dari 2

Penyebab Oligospermia

Jumlah sperma di bawah angka normal beragam, meliputi:

  • Ketidakseimbangan Hormon

Hormon berperan penting dalam pembentukan sperma, sehingga ketidakseimbangan hormon akan memengaruhi jumlahnya.

  • Ejakulasi Retrograde

Ejakulasi retrograde adalah ejakulasi yang berbalik ke arah kandung kemih. Sehingga, walaupun jumlah sperma normal, hanya saja tidak dikeluarkan saat ejakulasi.

  • Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol

Merokok dan gemar minum minuman beralkohol berkaitan erat dengan produksi sperma yang kurang baik.

  • Antibodi terhadap Sperma

Kondisi ini terjadi saat tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang sperma karena dianggap sebagai benda asing.

  • Infeksi pada Organ Reproduksi

Infeksi pada organ reproduksi pria dapat memengaruhi produksi dan kualitas sperma.

Selain itu, terbentuknya jaringan parut akibat proses infeksi terdahulu pada saluran reproduksi juga diketahui dapat menyumbat sperma yang dihasilkan ketika ejakulasi.

Oligospermia pada pria bukan akhir dari segalanya, kok, karena kondisi ini bisa disembuhkan. Bila penyebab jumlah sperma sedikit diketahui dan diatasi, maka produksi sperma bisa kembali normal. Optimalkan dengan perbaikan pola hidup yang bisa memengaruhi kualitas dan jumlah sperma, terutama jika berencana punya momongan.

(RN/RPA)

Sperma
Sperma Sedikit
Oligospermia