Bekicot merupakan sejenis siput yang sudah populer sebagai bahan perawatan kulit. Bukan hanya untuk kulit, bekicot juga memiliki ragam manfaat lainnya untuk kesehatan tubuh pria.
Manfaat bekicot untuk pria dinilai meningkatkan stamina dan kesuburan. Hal ini dikarenakan kandungan gizi hewan tersebut.
Mari cari tahu khasiat bekicot untuk pria menurut dokter di bawah ini.
Kandungan Gizi Bekicot
Di dalam bekicot terdapat beragam nutrisi bermanfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Berikut nutrisi-nutrisi yang terkandung di dalam bekicot (per 100 gr) menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, Kemenkes RI:
- Energi: 441 kalori (kkal)
- Air: 6,7 gram (gr)
- Lemak: 20,3 gr
- Protein: 48,7 gr
- Karbohidrat: 15,8 gr
- Kalsium: 692 miligram (mg)
- Besi: 16,6 mg
- Fosfor: 523 mg
- Vitamin A (retinol): 6 mikrogram (mcg)
- Vitamin B1 (Thiamin): 0,56 mg
- Vitamin C: 69 mg
Artikel Lainnya: Suhu Testis Pengaruhi Kesuburan Pria, Benarkah?
Pada penelitian berjudul “Amino acid, fatty acid, vitamin and mineral contents of the edible garden snail (Helix aspersa) tahun 2011 menjelaskan, di dalam daging escargot (hidangan berbahan dasar bekicot) memiliki nilai gizi yang tinggi.
Hal itu disebabkan banyaknya kandungan asam amino esensial, vitamin, protein, dan mineral. Kandungan mineral yang terdapat di dalam bekicot, antara lain kalium, kalsium, fosfor, natrium, magnesium, dan zat besi.
Escargot juga dianggap menjadi menu yang sehat karena terdapat protein tinggi dengan lemak yang rendah.
Manfaat Bekicot untuk Kesehatan dan Kesuburan Pria
Bekicot memiliki protein serupa protein daging sapi, sehingga juga dapat menyehatkan pria. Berikut khasiat bekicot untuk stamina dan kesuburan pria:
1. Mencegah Obesitas
Obesitas bisa terjadi karena mengonsumsi makanan berlebihan, sehingga meningkatkan penumpukan lemak.
Menurut Cleveland Clinic, AS, obesitas dapat menyebabkan kualitas sperma memburuk. Obesitas juga dapat menyebabkan kadar testosteron rendah dan estrogen tinggi, yang mana bisa berdampak negatif pada kesuburan pria.
Produksi sperma bergantung pada kadar testosteron normal. Jumlah testosteron juga dapat memengaruhi jantung, tulang, dan gula darah pria. Oleh karena itu, jaga berat badan ideal agar keseimbangan testosteron terjaga.
Cegah diabetes dengan periksa dan skrining gejala dengan health kalkulator BMI di KlikDokter.
2. Baik untuk Stamina Pria
Bekicot juga baik untuk meningkatkan stamina pria. Menurut dr. Devia Irine Putri, stamina yang dimaksud adalah meningkatkan daya tahan tubuh. “Karena, bekicot mengandung vitamin A yang berperan dalam sistem imun tubuh,” jelasnya.
Melansir Healthline, vitamin A berperan penting dalam menjaga pertahanan alami tubuh. Fungsi tersebut meliputi peran mucous barrier di mata, paru-paru, usus, dan alat kelamin, yang membantu menjebak bakteri dan agen infeksi lainnya.
Vitamin A juga terlibat dalam produksi sel darah putih, yang dapat membantu menangkap dan membersihkan bakteri maupun patogen lainnya dari aliran darah.
Kekurangan vitamin A dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan menghambat pemulihan ketika sakit.
Artikel Lainnya: Suplemen Testosteron Bisa Tingkatkan Kesuburan Pria, Benarkah?
3. Selenium Baik untuk Fungsi Sperma
Dokter Devia menjelaskan, “Kandungan mineral seperti magnesium dan selenium dalam bekicot juga dapat membantu menjaga tekanan darah agar tetap baik dan mencegah kerusakan sel. Hal ini juga menurunkan risiko masalah kesehatan, salah satunya masalah ereksi pada pria.”
Selenium sangat penting untuk fungsi sperma, karena berkontribusi pada morfologi dan mobilitas sperma.
Ini berarti, selenium tidak hanya membantu sel sperma tumbuh ke ukuran dan bentuk yang baik, tetapi juga membantu mereka berenang. Ini merupakan faktor penting dalam pembuahan.
Selenium juga dapat memastikan sperma tidak rusak oleh radikal bebas di dalam tubuh. Pasalnya, sel sperma juga rentan terhadap kerusakan oksidatif. Selenium dapat membantu melindungi sperma dari kerusakan ini.
Ada pula hubungan yang jelas antara tingkat selenium yang optimal dengan kesuburan pria.
Artikel Lainnya: Pilihan Olahraga yang Baik untuk Meningkatkan Kesuburan Pria
Satu studi tahun 2011 berjudul “Selenium–vitamin E supplementation in infertile men: effects on semen parameters and pregnancy rate” melihat efek selenium yang dikombinasikan dengan vitamin E pada 690 pria tidak subur dalam lebih dari seratus hari.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan 52 persen dalam motilitas, ukuran, dan bentuk sperma. Ada juga angka kehamilan 10,8 persen di antara pasangan dari para partisipan pria.
Dalam penelitian 2014 bertajuk “Male infertility: decreased levels of selenium, zinc and antioxidants”, pria dari pasangan dengan infertilitas ditemukan memiliki penurunan aktivitas antioksidatif dan selenium di dalam spermanya.
Kondisi kekurangan selenium relatif jarang. Namun, beberapa orang dapat berisiko mengalaminya, terlebih jika menerapkan pola makan vegan dan vegetarian.
Asupan selenium harian yang direkomendasikan adalah 75µg sehari untuk pria dan 60µg sehari untuk wanita.
Tak disangka, manfaat bekicot sangat baik untuk vitalitas pria. Namun, jika muncul reaksi alergi saat makan bekicot, hentikan konsumsinya dan perbanyak minum air putih.
Bila ingin tanya lebih lanjut seputar kesuburan pria, konsultasi lebih mudah lewat Tanya Dokter Andrologi di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)
- Wawancara dr. Devia Irine Putri
- Data Komposisi Pangan Indonesia – Kemenkes RI. Diakses 2022.
- Journal of Fisheries Sciences. Diakses 2022. Amino acid, fatty acid, vitamin and mineral contents of the edible garden snail (Helix aspersa).
- Cleveland Clinic. Diakses 2022. Struggling to Become a Father? What You Eat May Matter.
- Healthline. Diakses 2022. 6 Health Benefits of Vitamin A, Backed by Science.
- Holland & Barrett. Diakses 2022. Male fertility: The role of selenium & good circulation.
- International Journal of General Medicine. Diakses 2022. Selenium–vitamin E supplementation in infertile men: effects on semen parameters and pregnancy rate.
- Journal of Trace Elements in Medicine and Biology. Diakses 2022. Male infertility: decreased levels of selenium, zinc and antioxidants.