Tak lagi tabu, banyak wanita yang melakukan waxing bulu kemaluan. Ini terbukti dengan banyaknya tempat penyedia jasa waxing dan berbagai produk untuk waxing sendiri di rumah. Tak cuma berkaitan dengan estetika dan kenyamanan, adakah manfaat sehat waxing bulu kemaluan?
Ada banyak cara untuk menghilangkan bulu kemaluan. Mulai dari yang paling ‘tradisional’ dengan mencukur biasa, threading, penggunaan epilator (alat penghilang rambut), krim hair removal, termasuk waxing. Karena praktis, hasilnya tahan lama, dan harganya yang terjangkau membuat waxing banyak digemari.
Adakah manfaat sehat waxing bulu kemaluan?
Di balik populernya waxing, sebetulnya adakah manfaat sehat dari metode menghilangkan bulu tersebut?
Menjawab pertanyaan tersebut, dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, menyebutkan bahwa waxing bulu kemaluan sampai saat ini hanya masalah estetika dan kenyamanan.
"Waxing bulu kemaluan itu hanya berhubungan dengan estetika dan kenyamanan. Sebenarnya, bulu kemaluan baik di vagina maupun penis punya kegunaan, yaitu menghalangi kuman dan bakteri untuk masuk (ke kemaluan),” kata dr. Sepriani menjelaskan.
“Kalau waxing dilakukan, sebetulnya ada risiko iritasi. Risiko pada wanita adalah infeksi saluran kemih dan keputihan,” lanjutnya.
Kalau memang alasannya adalah kenyamanan, waxing sah saja dilakukan, asalkan sesudahnya harus benar-benar menjaga kebersihan area genital. Demikian dr. Sepriani mengingatkan.
Mencabut bulu kemaluan menjadi bermanfaat kalau ada indikasi medis tertentu, seperti kutuan atau pada wanita yang akan melakukan persalinan sesar.
"Misalnya pada orang-orang yang mengalami pedikulosis atau kutuan. Biasanya terjadi pada pria meski jarang. Kondisi lainnya adalah pada wanita yang akan melakukan persalinan sesar. Waxing diperlukan supaya tidak ada kuman menempel dan berkembang biak,” kata dr. Sepriani.
Potensi bahaya mencukur bulu kemaluan
Selain bahaya infeksi bakteri atau masuknya kuman, ada juga potensi bahaya lainnya dari waxing bulu kemaluan, yaitu:
-
Kulit terbakar
"Krim atau lilin wax yang berfungsi membuang rambut dapat menyebabkan kulit vagina Anda mengalami chemical burn atau kulit terbakar karena bahan kimiawi,” ungkap dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter.
Bila Anda menggunakan hot wax, ini harus dilakukan terapis profesional. Hanya mereka yang paham seberapa panas wax tersebut dapat bekerja efektif tanpa membuat kulit terbakar.
Selain itu, beda wax beda pula suhunya. Biasanya, konsistensi terbaik adalah wax yang berbahan madu dan tidak terasa sakit saat tersentuh kulit.
-
Ingrown hair
Ingrown hair adalah kondisi rambut tumbuh ke dalam. Ternyata ini bisa terjadi kalau Anda melakukan waxing.
"Rambut yang baru tumbuh akan memiliki karakteristik yang lemah dan tipis, sehingga sulit menemukan permukaan kulit untuk bisa keluar. Bila rambut tersebut tidak keluar dari kulit dan terjebak di dalam, terjadilah ingrown hair. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit dan infeksi," kata dr. Adeline.
-
Timbul bekas luka
Saat melakukan waxing, Anda berpeluang mengalami bekas luka, terutama kalau setelah waxing Anda mengalami iritasi berkepanjangan.
"Walau jarang terjadi, waxing dapat meninggalkan bekas luka. Ini bisa terjadi jika setelah waxing Anda mengalami gatal-gatal, kemerahan, dan iritasi berkepanjangan, sehingga dapat meninggalkan bekas luka," tegas dr. Adeline.
-
Ada risiko infeksi
Jessica Krant, M.D., dermatolog asal Amerika Serikat mengatakan kepada Huffington Post tentang bahaya waxing, spesifiknya Brazilian waxing.
“Brazilian waxing dapat menghilangkan rambut yang ada di area celah gluteal cleft (alur di antara bokong yang membentang di bawah sakrum ke perineum), meningkatkan risiko infeksi atau penyakit menular seksual,” katanya.
“Dengan kata lain, menarik rambut dari area tersebut meningkatkan risiko robekan kulit kecil yang bisa dimasuki bakteri. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan infeksi kulit di permukaan dan selulitis (infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawah kulit) yang lebih dalam pada beberapa kasus,” lanjutnya.
Sejauh ini, belum ada manfaat sehat waxing bulu kemaluan, malah bila decermati lebih banyak risikonya. Namun, menyenangi waxing sah saja, tapi pastikan untuk melakukannya dengan terapis profesional dan menjaga kebersihan genital secara lebih saksama.
(RN/ RH)