Menjelang menopause, wanita dapat mengalami beberapa gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa gejala menopause seperti hot flushes atau rasa gerah meski tidak demam, berkeringat di malam hari, dan mood yang berubah-ubah.
Tak hanya itu, vagina wanita bisa terasa kering dan hal ini akan memengaruhi kehidupan seksual serta libidonya. Wanita bisa melakukan beberapa perawatan guna meminimalkan gejala menopause, salah satunya dengan menjalani terapi sulih.
Manfaat Terapi Sulih Hormon untuk Menopause
Menopause terjadi ketika kadar hormon di dalam tubuh wanita menurun. Penurunan hormon disebabkan oleh penuaan atau bertambahnya usia.
Meski gejala menopause akan berkurang seiring berjalannya waktu, namun tak ada salahnya menggunakan penggunaan terapi sulih hormon.
Terapi sulih hormon merupakan pengobatan yang mengandung hormon wanita. Anda dapat meminum obat untuk menggantikan hormon estrogen yang berkurang atau akan berhenti selama menopause.
Selain itu, terapi sulih hormon juga mampu mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis yang lebih mudah terjadi setelah menopause.
Artikel Lainnya: 9 Mitos Seputar Menopause yang Tak Perlu Dipercaya
Jenis-Jenis Terapi Sulih Hormon untuk Menopause
Terapi sulih hormon bertujuan untuk mengganti estrogen yang tidak lagi diproduksi oleh tubuh wanita setelah menopause. Ada dua jenis utama terapi estrogen, yaitu:
1. Terapi Estrogen
Umumnya, dosis estrogen rendah akan diberikan kepada wanita yang telah mengalami pengangkatan rahim saja atau sekaligus kedua indung telurnya.
Kendati begitu, terapi estrogen juga dapat diberikan kepada wanita menopause. Terapi estrogen ini bisa diresepkan dalam bentuk pil harian, patch, cincin vagina, gel, maupun spray.
2. Terapi Kombinasi dari Estrogen, Progesterone, Progestin
Terapi kombinasi diperuntukkan bagi wanita yang masih memiliki rahim. Terapi hormon jenis ini juga dapat menurunkan risiko kanker endometrium atau lapisan rahim.
Meski sering digunakan sebagai pil kontrasepsi, progesteron dapat membantu mengurangi gejala menopause seperti hot flushes. Terapi ini berbentuk pil, tetapi ada juga yang bentuknya seperti alat kontrasepsi dalam rahim.
Artikel Lainnya: 7 Cara Membangkitkan Gairah Seksual Wanita Menopause
Adakah Efek Sampingnya?
Seperti obat atau perawatan medis lainnya, terapi sulih hormon juga memiliki efek samping. Namun, efek samping dapat mereda setelah tiga bulan terapi dilakukan. Efek samping yang sering ditemukan meliputi:
- Payudara nyeri ketika ditekan
- Nyeri kepala
- Nyeri perut
- Rasa mual dan begah
- Perdarahan vagina
Tidak semua wanita bisa menjalani terapi hormon. Wanita dengan kondisi penggumpalan darah, mengidap kanker (payudara, rahim dan endometrium), penyakit hati, penyakit atau serangan jantung, stroke, atau yang sedang hamil, tidak boleh menjalani terapi hormon.
Anda juga dapat mempertimbangkan cara lain untuk mengontrol gejala menopause. Gejala menopause bisa dikendalikan dengan mengubah gaya hidup, seperti berolahraga rutin, diet sehat, mengurangi konsumsi kopi, alkohol dan makanan pedas, serta berhenti merokok.
Beritahu dokter apabila gejala menopause mengganggu aktivitas sehari-hari. Nantinya, dokter dapat menganjurkan terapi sulih hormon untuk meminimalkan gejala menopause.
Cari tahu informasi mengenai menopause dan kesehatan reproduksi lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui fitur Live Chat 24 Jam.
(OVI/JKT)