Setiap bulan, seorang wanita yang telah melewati masa menarche (menstruasi pertama) akan mengalami suatu siklus menstruasi rutin.
Walaupun tidak selalu jatuh pada tanggal yang sama setiap bulannya, namun siklus ini terus berlangsung hingga seorang wanita mencapai masa menopause.
Memahami Menstruasi
Menstruasi adalah penanda berkembangnya tubuh seorang wanita memasuki tahap dewasa. Setiap bulan, ovarium akan melepaskan sebuah sel telur yang akan menjadi cikal bakal pembuahan. Proses ini dinamakan ovulasi. Di saat yang sama, perubahan hormon dalam tubuh turut menyiapkan rahim untuk kehamilan. Apabila ovulasi terjadi namun sel telur tersebut tidak dibuahi, maka sel telur dan dinding rahim akan meluruh dan keluar dari tubuh. Inilah yang terjadi ketika darah keluar dari organ kewanitaan.
Hari pertama suatu siklus menstruasi dimulai pada hari pertama darah menstruasi keluar (hari ke-1) hingga hari pertama siklus menstruasi berikutnya. Ini dihitung sebagai hari ke-1, hingga hari terakhir sebelum mulainya siklus menstruasi berikutnya. Lama siklus menstruasi normal berkisar antara 21-45 hari dengan rata-rata 28 hari.
Lama waktu keluarnya darah menstruasi juga dapat bervariasi pada setiap wanita, yaitu antara 2-7 hari, dengan jumlah darah yang bervariasi sekitar 20-60 ml. Hari pertama hingga ketiga adalah rata-rata waktu di mana darah menstruasi yang keluar lebih banyak dibandingkan hari lainnya.
Setelah darah menstruasi tidak lagi keluar, maka tubuh akan mempersiapkan diri untuk proses ovulasi berikutnya. Dan jika proses pembuahan tidak terjadi lagi, maka siklus menstruasi akan terus berulang seperti di atas.
Itulah yang disebut dengan siklus menstruasi. Namun pada beberapa kondisi, siklus tersebut dapat terganggu, misalnya akibat faktor internal dan eksternal tubuh yang menyebabkan gangguan hormon dalam tubuh sehingga berakibat timbulnya gangguan menstruasi.
Gangguan menstruasi ini bisa berupa siklus datang terlambat, keluhan yang tidak biasanya muncul, jumlah darah menstruasi yang terlalu sedikit atau banyak, dan sebagainya.
Apa Itu Gangguan Hormon?
Untuk dapat berlangsung normal, suatu siklus menstruasi membutuhkan beberapa bantuan dari substansi alami di dalam tubuh yang disebut hormon. Hormon berperan layaknya polisi yang mengatur kelancaran lalu lintas di jalan raya. Hormon yang berperan di sini terdiri atas hormon pituitari yang berasal dari otak (FSH dan LH), serta hormon yang dihasilkan di ovarium (estrogen dan progesteron).
Hormon FSH dan LH berperan dalam pematangan sel telur hingga terjadinya ovulasi. Sementara estrogen bertugas menebalkan dinding rahim untuk persiapan pembuahan, dan progesteron akan membantu menjaga kesiapan dinding rahim untuk proses pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, progesteron akan menurun sehingga dinding rahim akan meluruh, dan mulailah siklus menstruasi berikutnya.
Adanya ketidakseimbangan dalam kerja hormon di atas dapat mempengaruhi normal atau tidaknya suatu siklus menstruasi. Misalnya akibat stres, olahraga yang terlalu berat, penggunaan pil KB, berat badan kurang atau berlebih, dan sebagainya.
Jadi segeralah berkonsultasi dengan dokter apabila terdapat keluhan menstruasi yang di luar kebiasaan, seperti nyeri yang hebat, siklus yang tidak seperti biasanya, perdarahan di antara siklus menstruasi, hingga siklus yang terhenti sebelum menopause.