Beberapa orang mungkin tidak sadar memiliki kista ovarium, karena tidak mengalami gejala apa pun. Pada dasarnya, penyakit ini tidak berbahaya dan umum dialami wanita hamil atau belum menopause.
Akan tetapi, kista bisa bermasalah bagi kesehatan jika tak kunjung sembuh dan ukurannya makin membesar. Kamu perlu waspada jika mengalami nyeri panggul dan perut bagian bawah, disertai kembung.
Dokter mungkin menyarankan perawatan untuk mengatasi kondisi tersebut. Berikut sejumlah pengobatan kista ovarium yang mungkin akan kamu jalani:
1. Menunggu dan Memantau
Dalam kebanyakan kasus, kista ovarium akan hilang dengan sendirinya. Disampaikan dr. Arina Heidyana, jenis bernama kista fungsional ini biasanya hilang setelah haid.
Oleh karena itu, dokter mungkin menyarankan untuk menunggu sambil memantau apakah kista akan hilang setelah beberapa saat.
Ada beberapa kondisi yang memengaruhi kondisi tersebut, yakni usia, gejala, dan hasil USG yang menunjukkan bahwa kista berukuran kecil berisi cairan.
Kamu bisa melakukan pemeriksaan ulang dan USG panggul lanjutan untuk melihat apakah kista berubah ukuran dan penampilan.
Artikel Lainnya: Sering Makan Nanas Bisa Picu Kista Ovarium?
2. Obat-Obatan
Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB dapat membuat wanita tidak mengalami masa ovulasi. Kondisi tersebut dapat mencegahmu untuk mengalami kista ovarium baru.
“Pemberian pil KB dapat mencegah kista muncul semakin besar dan banyak,” tutur dr. Arina.
Jika gejala kista ovarium menimbulkan rasa nyeri, kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, termasuk ibuprofen, naproxen, dan acetaminophen. Namun, kalau nyeri terus-menerus dirasakan, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Terapi Panas
Untuk meredakan kram, gunakan bantal pemanas sebagai terapi kista ovarium. Meletakkan botol berisi air hangat atau bantal pemanas di bagian perut bawah mungkin sama efektifnya dengan minum obat pereda nyeri.
4. Laparoskopi
Berdasarkan National Health Service UK, penanganan kista ovarium yang besar atau menimbulkan gejala perlu diangkat melalui pembedahan.
Kata dr. Arina, jika kista membesar dan timbul gejala seperti nyeri perut atau panggul, demam, perdarahan, keringat dingin, atau lemas, bisa dilakukan operasi pengangkatan kista.
Dokter mungkin menyarankan tindakan pembedahan laparoskopi. Operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di bagian perut.
Nantinya, tabung mikroskop kecil akan dimasukkan ke dalam perut agar dokter bisa melihat organ dalam dan mengangkat kista ovarium.
Setelah kista berhasil terangkat, luka akan ditutup menggunakan jahitan. Beberapa orang lebih nyaman melakukan laparoskopi karena tidak terlalu menyakitkan dan waktu pemulihannya lebih cepat.
5. Laparotomi
Jika ukurannya sangat besar dan ada kemungkinan berubah menjadi kanker, cara mengobati kista ovarium yang mungkin disarankan adalah laparotomi.
Prosedur ini dilakukan dengan membuat satu sayatan lebih besar di area perut untuk membantu ahli bedah mengangkat kista.
Setelah proses pengangkatan selesai, kista akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa apakah termasuk kanker atau tidak.
Nantinya, jahitan atau staples akan digunakan untuk menutupi sayatan. Mungkin kamu perlu tinggal beberapa hari di rumah sakit setelah menjalani pembedahan yang satu ini.
Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Ini Perbedaan Kanker Ovarium dan Kista Ovarium
Cara menyembuhkan kista ovarium di atas tentunya akan disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti usia, gejala, dan penyebab kista. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika memiliki pertanyaan lain seputar pengobatan kista ovarium, langsung tanyakan ke dokter melalui layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDoker.
Selalu terapkan pola hidup yang sehat dengan rutin berolahraga, minum air putih, mencukupi kebutuhan nutrisi, serta tidur yang cukup sebagai upaya #JagaSehatmu agar terhindar dari kista ovarium.
(DA/JKT)
- National Health Service UK. Diakses 2022. Treatment Ovarian Cyst.
- Cleveland Clinic. Diakses 2022. Ovarian Cysts.
- Mayo Clinic. Diakses 2022. Ovarian Cysts.