Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WDC) diperingati secara rutin setiap tanggal 26 September. Tahun ini PT. Bayer Indonesia kembali mengingatkan akan pentingnya pengetahuan wanita terkait kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).
Presiden Direktur PT Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista, mengatakan bahwa keluarga berencana dan pendidikan adalah langkah penting untuk memutus siklus kemiskinan.
"Bayer sangat mendukung tersedianya akses informasi, edukasi dan komunikasi untuk wanita di Indonesia tentang kesehatan reproduksi dan kontrasepsi agar mereka dapat mengambil keputusan secara mandiri dan tepat bagi kesehatan diri mereka yang akan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan keluarga di Indonesia," katanya.
Di kesempatan yang sama, Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K) menekankan bahwa perencanaan keluarga melalui pemanfaatan kontrasepsi merupakan gerakan global yang penting dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan wanita.
"Penggunaan kontrasepsi tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan kelahiran, tetapi juga untuk memperkuat hak-hak wanita dalam menentukan sendiri kapan mereka siap hamil, bagaimana mempersiapkan kehamilan, dan menjaga kesehatan selama kehamilan sehingga dapat melahirkan generasi baru yang berkualitas," jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Andon mengungkapkan bahwa program keluarga berencana memiliki enam manfaat berikut ini:
- Menghargai hak ibu mengendalikan kesuburan. Misalnya, hamil jika sudah siap, ASI selama 2 tahun, membesarkan anak, dan sebagainya.
- Melindungi ibu dari gangguan kesehatan reproduksi. Waktu hamil yang tepat bisa melindungi ibu dari risiko preeklamsia, prematuritas, dan gangguan kesehatan lainnya.
- Melindungi anak dari ganguan tumbuh kembang dan gangguan kesehatan.
- Menurunkan risiko kanker. Misalnya, menurunkan kejadian kanker indung telur dan kanker endometrium.
- Menurunkan risiko penyakit radang panggul.
- Menjaga kesehatan jiwa.
Selain enam di atas, dr. Andon juga berkata bahwa merencanakan jarak kehamilan dengan sebaik-baiknya juga bisa membuat wanita lebih mampu memberdayakan diri dalam segi pendidikan.
“Dengan begitu, kesejahteraan diri maupun keluarga bisa terus meningkat,” tutur dr. Andon.
Peran serta bidan
Bidan berperan besar untuk meningkatkan kualitas hidup wanita. Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dr. Emi Nurjasmi M. Kes, menegaskan bahwa layanan kesehatan reproduksi merupakan tugas pokok IBI.
“Bidan adalah garda terdepan yang tidak hanya melayani kebutuhan koptrasepsi, tetapi juga sebagai agent of change dengan melakukan KIE terhadap wanita agar dapat mengatur, menentukan dan menjaga kesehatan dirinya, anak serta keluarga,” tutur Dr. Emi.
“IBI juga menekankan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu, secara teratur, kami melakukan pelatihan terhadap bidan, baik dari segi klinis dan non-klinis dalam meningkatkan kualitasnya. Jadi, bidan bukan hanya cakap sebagai profesi tapi juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan leadership,” imbuhnya.
Pihak IBI pun berharap bahwa pemerintah berkeinginan untuk terus membantu dalam hal mengedukasi masyarakat khususnya wanita mengenai pentingnya kesehatan reproduksi melalui media.
“Kami juga berharap adanya peningkatan kualitas pelatihan yang diberikan, terutama untuk pelatihan non-klinis agar kemampuan bidan dalam memberikan edukasi penyuluhan juga meningkat, baik di daerah maupun pusat,” tutup Dr. Emi.
Berbarengan dengan momentum Hari Kontrasepsi Sedunia, masyarakat khususnya wanita diajak untuk terus memperhatikan kesehatan reproduksi. Dengan demikian, kesehatan serta kesejahteraan keluarga Indonesia terus bergerak ke arah yang lebih baik lagi.
[RVS]