Reproduksi

Pria yang Tidak Sunat Rentan Kena Penyakit Ini

Krisna Octavianus Dwiputra, 10 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Setiap pria dianjurkan untuk sunat. Jika tidak, masalah kesehatan ini yang bisa mengintainya di kemudian hari.

Pria yang Tidak Sunat Rentan Kena Penyakit Ini

Ada banyak alasan mengapa seorang pria disunat. Baik untuk menjalankan perintah agama, hingga demi menjaga kesehatan organ intim. Bagaimana bila pria tidak disunat, perlukah mereka khawatir akan adanya penyakit yang mengintai?

Sunat, atau menurut istilah medis disebut sirkumsisi, pada dasarnya merupakan prosedur untuk membuang kulit penis yang menutupi glans (kepala penis). Tujuannya untuk menjaga kebersihan alat kelamin pria. 

Jika dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prosedur medis yang berlaku, sunat mampu mendatangkan beragam manfaat berikut ini:

  • Mencegah penumpukan smegma, yaitu zat lengket berwarna putih dan berbau tidak sedap di lipatan kulit kulup (kulit penutup kepala) penis
  • Mengurangi sisa-sisa kotoran yang ada di sekitar kepala penis dan lipatan kulit
  • Menjaga kebersihan penis dapat dilakukan dengan lebih mudah, sehingga risiko penyakit akibat jamur dan infeksi juga lebih rendah
  • Memperlama hubungan intim, karena kulit kulup yang sensitif sudah dibuang
  • Menurunkan risiko disfungsi ereksi, karena rasa sensitif pada kepala penis berkurang akibat terbiasa berkontak dengan kain celana dalam

Saynganya meski sangat manfaat, tidak semua pria bisa disunat begitu saja. Seperti yang disampaikan dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, sunat tidak boleh dilakukan pada pria yang memiliki kelainan posisi lubang kencing (hipospadia dan epispadia). 

“Pada pria yang memiliki gangguan pembekuan darah seperti hemofilia, sunat harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai,” kata dr. Reza.

Bahaya tidak sunat bagi kesehatan

Meski terhalang faktor tertentu, tidak sunat ternyata bisa mengundang banyak dampak buruk bagi kesehatan. Salah satu bahaya tidak sunat adalah infeksi kulit yang berujung pada infeksi saluran kemih.

“Infeksi kulit area genital merupakan salah satu komplikasi yang paling sering terjadi akibat penis tidak disunat. Ini dikarenakan kulit yang menutupi kepala penis rentan menjadi sarang kuman apabila tidak dibersihkan secara teliti,” ungkap dr. Bobtriyan Tanamas dari KlikDokter.

Kondisi tersebut bisa berlanjut, tidak hanya sebatas infeksi kulit area genital saja. Berdasarkan penjelasan dr. Bobtriyan, bakteri yang tadinya hanya menginfeksi kulit genital bisa saja terus berkembang dan merambat masuk ke dalam saluran kemih. Bila kondisinya seperti ini, medis menyebutnya sebagai infeksi saluran kemih.

“Selain itu, tidak sunat juga meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual. Hal inilah yang menjadi ancaman terbesar bagi pasangan dengan suami yang tidak disunat," tutur dr. Bobtriyan.

Pada dasarnya, sunat atau sirkumsisi adalah salah satu prosedur yang sangat dianjurkan medis untuk dilakukan oleh seluruh pria. Karena, dengan sunat, kesehatan organ kelamin dan reproduksi Anda akan lebih terjaga.

(NB/ RH)

Sunat
Pria
kelamin
Penis
infeksi menular seksual
Sirkumsisi