Testis merupakan organ reproduksi pria yang bertanggung jawab untuk memproduksi sperma. Sementara itu, proses pembentukan sel sperma disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis dimulai di tubulus seminiferus di dalam testis, yang kemudian menghasilkan sel sperma yang disebut spermatosit.
Spermatosit akan mengalami beberapa putaran pembelahan untuk mengubah sel menjadi spermatid. Spermatid merupakan sperma muda yang akan tumbuh dan matang hingga menjadi sel sperma.
Meski terus diproduksi oleh testis, nyatanya tidak semua area tubulus seminiferous menghasilkan sel sperma pada waktu yang bersamaan.
Lantas, berapa lama sel sperma dapat beregenerasi setelah ejakulasi terakhir dan waktu produksi sperma setiap berapa jam? Berikut penjelasannya.
Masa Produksi Sperma
Sperma dihasilkan di testis kemudian disimpan dan disalurkan jika terjadi ejakulasi.
Untuk jumlah produksi sperma per hari sebenarnya bisa sangat bervariasi.
Secara umum, pria bisa menghasilkan antara 2 dan 5 mililiter air mani setiap kali ejakulasi. Setiap mililiter dapat mengandung 20 juta-300 juta sel sperma.
Berapa lama sperma diproduksi? Umumnya, sel sperma akan matang sekitar 48 jam.
Jika ejakulasi terjadi lebih dari satu kali dalam waktu kurang dari 48 jam, maka kualitas sperma akan berkurang karena sperma belum matang. Begitu juga dengan masturbasi sampai menimbulkan ejakulasi lebih dari satu kali dalam waktu 48 jam akan mengurangi kualitas sperma.
Lalu, produksi sperma berapa lama? Pada dasarnya, tubuh pria terus-menerus menghasilkan sperma, tetapi regenerasi sperma tidak terjadi secara instan.
Rata-rata, pria butuh waktu sekitar 74 hari untuk menghasilkan sperma baru. Akan tetapi, cepat atau lamanya proses ini bisa berbeda-beda.
Seiring bertambahnya usia, kualitas sperma dapat menurun. Baik dari segi jumlah, maupun pergerakan yang melambat.
“Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan terlarang, obesitas, dan stres juga bisa menurunkan kualitas sperma,” kata dr. Devia Irine Putri.
Tak hanya kualitasnya yang menurun, kamu juga mungkin mengalami jumlah sperma rendah. Hal ini berarti air mani yang keluar saat ejakulasi mengandung lebih sedikit sperma dari biasanya.
Jumlah sperma disebut rendah (oligozoospermia) ketika seorang pria memiliki kurang dari 15 juta sperma per milliliter air mani.
Sederhananya, jumlah sperma rendah dapat mengurangi kesempatan sperma membuahi sel telur, yang artinya peluang kehamilan akan lebih rendah.
Artikel Lainnya: 4 Tahapan dan Faktor yang Mempengaruhi Proses Spermatogenesis
#JagaSehatmu dengan melakukan cara-cara untuk meningkatkan kesehatan sperma, termasuk berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol, olahraga teratur, dan pertahankan berat badan yang sehat.
Jika mengalami masalah pada organ reproduksi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Gunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, ya!
(NM)
- Mayo Clinic. Diakses 2022. Low Sperm Counts.
- The Open University. Diakses 2022. Sperm Counts.
- Journal of Andrology. Diakses 2022. The Cycle of the Seminiferous Epithelium in Humans: A Need to Revisit?