Sesuai program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah, metode kontrasepsi merupakan cara tepat bagi setiap pasangan untuk membangun keluarga berencana (KB). Kontrasepsi dapat digunakan untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan, atau jika Anda tak ingin hamil lagi. Ada beberapa jenis metode kontrasepsi. Salah satu yang umum digunakan adalah dalam bentuk pil, yang lebih dikenal dengan pil KB. Namun, sebelum menggunakannya, ketahui sisi positif dan negatifnya terlebih dulu.
Pil KB adalah kontrasepsi oral yang mengandung hormon dan dapat memengaruhi kadar hormon di dalam tubuh. Oleh karenanya pil KB termasuk dalam kontrasepsi jenis hormonal.
Pil KB terdiri dari 2 jenis, yaitu pil kombinasi (mengandung hormon estrogen dan progestin) dan pil mini yang hanya mengandung progestin. Biasanya, pada wanita yang tidak dapat mengonsumsi estrogen karena memiliki masalah kesehatan tertentu, maka dapat memilih pil mini.
Mengenai cara kerjanya, pil kombinasi dan pil ini sama-sama menyebabkan penebalan lendir di leher rahim (serviks) dan penipisan dinding endometrium pada rahim (uterus). Sehingga, kondisi tersebut dapat menghambat terjadinya pertemuan antara sperma dengan sel telur.
Cara kerja pil kombinasi adalah menekan ovulasi (proses pengeluaran sel telur dari indung telur), sehingga sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Ada kalanya pil mini juga bekerja dengan menekan ovulasi. Namun, tidak sebaik pil kombinasi.
Khusus untuk pil kombinasi juga bekerja dengan menekan ovulasi (proses pengeluaran sel telur dari indung telur) sehingga sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Namun, ada kalanya mini pil juga bekerja menekan ovulasi, meskipun tidak sebaik pil kombinasi.
Pil KB memiliki efektivitas mencapai lebih dari 99 persen jika digunakan dengan cara yang tepat. Meskipun memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, pil KB juga memiliki kekurangan. Pada prinsipnya, setiap jenis kontrasepsi memiliki sisi positif dan negatifnya.
Berikut ini beberapa sisi positif dan negatif dari mengonsumsi pil KB.
Sisi positif konsumsi pil KB
- Pemakaian praktis, hanya tinggal meminum pil secara terjadwal setiap hari
- Harganya relatif terjangkau
- Tidak mengganggu ketika berhubungan seksual
- Dapat mengurangi gejala sindrom pramenstruasi (PMS)
- Siklus haid menjadi lebih teratur
- Bisa langsung dihentikan ketika berencana hamil
- Menurunkan risiko penyakit kista indung telur, kanker indung telur, kanker rahim, dan kanker usus besar
- Memperbaiki masalah jerawat
- Menurunkan hormon androgen pada penyakit PCOS (polycystic ovary syndrome)
- Berpotensi meningkatkan kepadatan tulang
Sisi negatif konsumsi pil KB
- Tidak melindungi penggunanya infeksi menular seksual
- Jadwal penggunaan harus teratur (jam yang sama) dan tidak boleh terlewat sedikit pun untuk mendapatkan efek maksimal
- Perdarahan di luar masa haid pada awal pemakaian
- Dapat timbul efek samping seperti sakit kepala, mual, nyeri payudara, dan perubahan mood di awal pemakaian
- Terdapat risiko peningkatan berat badan
- Dapat meningkatkan tekanan darah
- Peningkatan risiko pembekuan darah, kanker payudara, dan kanker serviks (beberapa kasus)
- Interaksi dengan obat tertentu (antibiotik dan antikejang)
Dalam memilih jenis kontrasepsi yang akan digunakan, sangat penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor seperti efektivitasnya dalam mencegah kehamilan, efek samping yang ditimbulkan, serta riwayat kesehatan Anda maupun keluarga yang dapat memengaruhi penggunaan salah satu metode kontrasepsi, termasuk dalam penggunaan pil KB. Untuk pil KB sendiri, sisi positif dan negatif yang dapat terjadi juga dipengaruhi oleh faktor jenis pil KB apa yang Anda gunakan.
Setelah mengetahui sisi positif dan negatif konsumsi pil KB, alangkah baiknya Anda berdiskusi dengan pasangan dan dokter. Sehingga, Anda dan pasangan bisa memperoleh manfaat maksimal dari metode kontrasepsi yang dipilih.
[RN/ RVS]