Suntik KB adalah salah satu pilihan kontrasepsi yang banyak digunakan wanita. Sesuai namanya, jenis KB ini akan disuntik ke bagian lengan atau bokong. Suntik KB mengandung hormon progesteron yang efektif mencegah kehamilan hingga 14 minggu. Kontrasepsi ini disuntikan setiap 12 minggu atau 3 bulan sekali.
Suntik KB dianggap sangat efektif mencegah kehamilan, dengan catatan bila dilakukan sesuai jadwal. Namun, tak jarang beberapa wanita merasakan tidak cocok menggunakan KB suntik. Jika kamu memiliki keraguan untuk melakukan KB Suntik. Kamu bisa konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, ya,
Ciri-Ciri Tidak Cocok Menggunakan KB Suntik 3 bulan
Tanda-tanda KB suntik tidak cocok pada setiap wanita bisa berbeda-beda. Beberapa mungkin merasakan tidak nyaman karena efek samping yang muncul, atau juga bisa juga karena keluhan lainnya. Berikut beberapa ciri-cirinya.
1. Pendarahan
Dijelaskan oleh dr. Theresia Rina Yunita, perdarahan uterus abnormal adalah efek samping umum dari semua bentuk kontrasepsi hormonal. Meskipun perdarahan jarang berbahaya, banyak wanita merasa khawatir.
“Efek sampingnya bisa berupa perdarahan yang memanjang, adanya nyeri perut bagian bawah yang tidak kunjung membaik, ataupun reaksi alergi seperti sesak saat penyuntikan,” jelas dr. Theresia.
Efek samping ini dapat bertahan lebih dari satu tahun untuk beberapa orang. Dalam beberapa kasus, mengakhiri penggunaan suntik KB adalah satu-satunya pilihan.
Terkadang dokter dapat memberikan suplemen seperti Lysteda (asam traneksamat) dan Ponstel (asam mefenamat) sebagai bantuan jangka pendek sampai tubuh terbiasa dengan suntik KB.
2. Tidak Mengalami Menstruasi
Pada sebagian kasus, wanita dapat berhenti menstruasi setelah mendapat beberapa suntikan KB. Menurut studi yang diterbitkan oleh National Library of Medicine, lebih dari sepertiga wanita yang menggunakan KB suntik tidak mengalami menstruasi setelah enam bulan.
Meski ini termasuk dalam efek samping yang terjadi akibat KB suntik, tetapi beberapa wanita merasa khawatir jika berhentinya menstruasi itu merupakan tanda dari kehamilan. Nah, jika kamu tidak menstruasi setelah menerima beberapa suntikan KB, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada dokter mengenai efek suntik KB 3 bulan.
Artikel lainnya: Metode-Metode Kontrasepsi beserta Kelebihan dan Kekurangannya
3. Perubahan Suasana Hati dan Kecemasan
Ciri-ciri tidak cocok menggunakan KB suntik lainnya adalah perubahan suasana hati yang tiba-tiba atau menjadi lebih cemas dari biasanya.
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan oleh Obstetrics and Gynecology, efek samping suntik KB adalah perubahan suasana hati, depresi, dan kecemasan. Namun, tidak semua wanita yang menggunakan suntik KB mengalami hal ini.
Kemudian, dalam uji klinis oleh Food and Drug Administration (FDA) dilaporkan 10,8 persen wanita yang menggunakan suntik KB mengalami kecemasan dan 15 persen mengalami depresi.
Jika kamu sebelumnya memiliki riwayat depresi, komunikasikan hal tersebut kepada dokter sebelum memilih kontrasepsi suntik KB. Dokter akan memantau efek samping terkait suasana hati saat menggunakan KB suntik.
Ketika kamu mengalami gejala depresi setelah menggunakan suntik KB, hentikan penggunaan dan konsultasikan kepada dokter mengenai efek samping yang muncul. Dokter mungkin akan menyarankan kamu untuk beralih ke jenis kontrasepsi lain.
4. Tidak Bisa Digunakan Lebih dari 2 Tahun
Jika kamu berencana untuk menggunakan kontrasepsi jangka panjang, maka penggunaan suntik KB mungkin tidak cocok menjadi pilihan. Berdasarkan FDA, suntik KB yang digunakan terus menerus selama lebih dari dua tahun dapat menyebabkan penipisan tulang atau yang dikenal sebagai osteoporosis.
Karena risiko tersebut, wanita disarankan untuk membatasi penggunaan suntik KB, yaitu tidak lebih dari dua tahun. Kemudian, untuk mencegah tulang keropos, kamu juga dianjurkan mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D saat menggunakan KB suntik.
Artikel lainnya: Habis Suntik KB, Bolehkah Langsung Berhubungan Seks?
5. Penambahan Berat Badan
Penambahan berat badan adalah efek samping yang kerap terjadi akibat dari suntik KB. Itu pula yang menjadi alasan beberapa wanita berhenti menggunakan suntik KB.
Meski kenaikan berat badan tidak selalu terjadi, tetapi beberapa penelitian menunjukkan wanita merasa tidak cocok menggunakan suntik KB karena efek samping ini.
“Jika efek samping tersebut mengganggu, maka bisa dikatakan orang tersebut tidak cocok dengan KB jenis suntik. Maka dari itu dokter bisa menyarankan untuk mengganti KB suntik dengan KB lain misalnya pil, implan atau spiral,” ujar dr. Theresia.
6. Tidak Cocok Untuk yang Ingin Hamil dalam Waktu Dekat
Jika kamu menggunakan kontrasepsi yang bertujuan untuk menunda kehamilan sementara, maka suntik KB mungkin tidak cocok untukmu. Pasalnya, suntik KB memiliki pengendalian kehamilan yang tahan lama.
Setelah berhenti dari KB suntik, mungkin diperlukan waktu hingga kurang lebih satu tahun untuk mulai berovulasi secara normal lagi. Oleh karena itu, pastikan kamu membicarakan mengenai rencana kehamilan berikutnya dengan dokter sebelum memilih alat kontrasepsi.
Artikel lainnya: Mana yang Lebih Baik, IUD atau KB Suntik?
7. Sakit Perut yang Parah atau Berkepanjangan
Efek samping yang kurang umum tetapi kerap membuat wanita merasa tidak cocok menggunakan KB suntik adalah sakit perut berkepanjangan. Masih dalam laporan dari FDA, selama uji klinis sebanyak 11,2 persen wanita melaporkan sakit dan ketidaknyamanan pada perut setelah suntik KB.
Dalam laporan tersebut, sakit perut yang parah saat menggunakan suntik KB dapat menjadi tanda dari kehamilan ektopik atau kehamilan yang terjadi di luar rahim. Kehamilan ektopik adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa. Jadi jika kamu merasakan sakit perut yang parah atau intens selama menggunakan KB suntik, segera cari pertolongan medis terdekat.
Dokter Theresia menambahkan, efek samping ini tidak selalu terjadi selamanya. Kadang keluhan hanya muncul di periode awal penyuntikan saja, sehingga kamu tidak perlu langsung menghentikan penggunaan KB suntik.
Namun, bila efek samping terjadi berkepanjangan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, maka kamu perlu berkonsultasi kepada dokter.
8. Harus Berkunjung ke Rumah Sakit Setiap 3 Bulan Sekali
Satu hal lagi yang membuat beberapa wanita mungkin beralih ke alat kontrasepsi lain adalah karena suntik KB memerlukan kunjungan ke penyedia layanan kesehatan secara rutin. Hal tersebut mungkin membuat sebagian wanita tidak nyaman.
Jika kamu tidak ingin pergi ke rumah sakit setiap tiga bulan sekali, mungkin pil KB hormonal dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa pil KB harus diminum setiap hari. Terlewat mengonsumsi pil KB dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan.
Itulah beberapa ciri-ciri suntik KB 3 bulan tidak cocok untuk kamu. Jika kamu ingin beralih ke jenis kontrasepsi lain, pastikan untuk mendiskusikannya terlebih dahulu kepada dokter.
Untuk memudahkan berkonsultasi kepada dokter kandungan, sekarang kamu dapat bertanya langsung dengan dokter melalui aplikasi KlikDokter.
(DA/JKT)