Kondisi sperma adalah salah satu faktor penentu terjadinya kehamilan. Ada banyak cara untuk meningkatkan kualitas sperma. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen atau obat-obatan, sebaiknya coba dulu cara yang alami.
Kuantitas sperma tidak dapat diukur dari jumlah semen yang keluarkan, tapi tergantung pada jumlah sel sperma dalam semen. Sementara itu, kualitas sperma ditentukan oleh bagaimana bentuk, pergerakan, dan kecepatan sperma.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) sperma yang baik memiliki kriteria sebagai berikut:
- Jumlah sperma setidaknya 15 juta sperma per milliliter cairan mani
- Jumlah sperma bergerak setidaknya 40 persen,
- Sperma yang berbentuk normal berjumlah setidaknya 4 persen
Seorang pria diakatakan mengalami gangguan kesuburan bila memiliki jumlah sperma yang terlalu sedikit dari normal, sperma yang berbentuk abnormal terlalu banyak, atau sperma yang mampu bergerak normal hanya sedikit jumlahnya.
Cara alami untuk tingkatkan kualitas sperma
Apabila lewat pemeriksaan diketahui bahwa kualitas sperma kualitas Anda kurang baik, tak perlu sedih apalagi sampai putus asa. Ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas sperma. Apa saja?
-
Rutin olahraga
Dikatakan oleh dr. Nabila Viera Yovita dari KlikDokter, aktivitas fisik intensias sedang yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan enzim antioksidan yang dapat melindungi sperma.
“Pria yang berolahraga rutin memiliki kadar testosteron yang lebihi tinggi serta kualitas semen yang lebih baik dibandingkan pria yang kurang aktif,” kata dr. Nabila. Durasi yang disarankan adalah 30 menit setiap sesinya.
-
Jauh-jauh dari stres
Juga dari KlikDokter, dr. Reza Fahlevi juga turut menambahkan bahwa stres berdampak pada kesuburan pria. Ada sebuah penelitian tahun 2002 yang menemukan bahwa infertilitas pria terkait dengan stres dan burnout pada pekerjaan. Stres dan kondisi depresi dapat menyebabkan disfungsi ereksi serta penurunan kualitas dan kuantitas sperma.
Stres memang tak bisa dihindari, tetapi bisa ditangani agar tak memburuk. “Selain dengan metode relaksasi dan meditasi, Anda juga bisa mengatasi stres dengan sesederhana tidur. Dengan demikian, kondisi hormonal tubuh akan lebih seimbang, sehingga kesuburan akan meningkat,” ujar dr. Reza.
-
Hindari rokok (dan asapnya) dan minum minuman beralkohol
Merokok berhubungan dengan jumlah sperma yang rendah. Mekanisme pasti rokok mempengaruhi jumlah sperma masih belum diketahui dengan pasti, namun rokok jelas berhubungan dengan rendahnya jumlah sperma dan motilitas sperma.
Sementara itu, dr. Nabila mengatakan bahwa minum minuman beralkohol secara berlebihan dapat menurunkan produksi testosteron, menyebabkan impotensi, serta menurunkan kualitas sperma.
Selanjutnya
-
Makan kacang-kacangan
Ada penelitian dari Universitas Rovira I Virgili, Spanyol, yang dipresentasikan dalam acara European Society of Human Reproduction and Embryology (ESHRE) tahun 2018 di Barcelona, Spanyol. Studi menemukan, kelompok pria yang mengonsumsi kacang-kacangan memiliki peningkatan jumlah, bentuk, motilitas, dan kualitas dari sel sperma.
Jenis kacang-kacangan yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan kualitas sperma terdiri atas campuran kacang almon, hazelnut, dan kacang kenari.
Namun, pola makan sehat juga bukan satu-satunya faktor. Para pria yang mengonsumsi kacang-kacangan dalam penelitian tersebut juga melakukan hal-hal lain dalam keseharian mereka yang dapat memengaruhi status kesuburan. Tetap dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendukung temuan tersebut.
“Pilihlah variasi buah dan sayuran, yang kaya akan antioksidan dan dapat memperbaiki kualitas sperma. Konsumsi suplemen zink dapat meningkatkan jumlah testosteron dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan kesuburan pada pria dengan kadar zink yang rendah,” kata dr. Nabila menyarankan.
-
Ubah gaya hidup
Kebiasaan seperti sering memakai celana dalam yang terlalu ketat dan berendam di air panas juga berdampak negatif terhadap kualitas dan kuantitas sperma.
-
Perhatikan faktor lingkungan
“Ada banyak faktor lingkungan yang juga memengaruhi kondisi sperma, misalnya polusi udara, kandungan klorin dalam kolam renang, dan paparan radiasi,” ungkap dr. Reza.
-
Jangan sembarangan pilih pelumas
Juga kata dr. Nabila, meski masih butuh penelitian lebih lanjut, tetapi sebisa mungkin hindari penggunaan pelumas saat berhubungan seks. Jika pelumas dibutuhkan, gunakan baby oil atau pelumas yang aman untuk kesuburan. Misalnya yang mengandung gliserin dan pH yang sesuai dengan wanita saat masa subur dan sperma, yaitu 7,2-7,8.
Apabila ketujuh cara di atas masih belum mampu memperbaiki atau meningkatkan kualitas sperma, sebaiknya datangi androlog. Nantinya akan dilakukan serangkaian wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan mungkin pemeriksaan penunjang lainnya agar bisa diselidiki penyebabnya. Sehingga, terapi medis yang diberikan tepat sasaran.
(RN)