Hari Rabies Sedunia yang jatuh pada tanggal 28 Septembermenjadi pengingat penting bagi kita untuk terus waspada terhadap penyakit mematikan ini. Rabies seringkali dianggap sepele dan dipenuhi dengan mitos yang menyesatkan.
Kalau berbicara soal rabies, yang biasanya langsung terpikir ialah anjing. Masalah kesehatan yang disebut penyakit anjing gila ini merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Hal ini disebabkan oleh virus rabies (Lyssavirus) dan menyerang sistem saraf pusat. Setelah terpapar, seseorang akan mulai merasa lemah, demam, serta mengalami sakit kepala dan ketidaknyamanan di seluruh tubuh.
Jika rabies tidak diobati, selama beberapa minggu atau bulan akan membahayakan sistem saraf dan menyebabkan perilaku abnormal, termasuk halusinasi, delirium, insomnia, dan hidrofobia (takut air).
Sayangnya, masih banyak mitos tentang rabies yang beredar di masyarakat dan membuat kesalahpahaman. Untuk itu, yuk, simak fakta seputar rabies di sini!
Artikel lainnya: Mengenal Vaksin Rabies, Cara Kerja dan Efek Sampingnya
Mitos dan Fakta Rabies
Apa saja mitos tentang rabies dan bagaimana faktanya? Berikut penjelasannya:
1. Rabies tidak bisa dicegah
Fakta: Rabies dapat dicegah pada kucing dan anjing melalui penggunaan vaksin. Menurut dr. Devia Irine Putri, vaksin juga bisa diberikan kepada manusia.
2. Rabies tidak bisa disembuhkan
Fakta: Jika Kamu membiarkan infeksi rabies berkembang, memang tidak ada pengobatan yang efektif. Rabies dapat mengancam nyawa bila tidak diobati.
Namun, selalu ada peluang untuk bertahan hidup setelah infeksi rabies. Kuncinya adalah mendapatkan perawatan segera dengan serangkaian suntikan yang mencegah infeksi terus berlanjut. "Bisa disembuhkan asalkan tidak telat penanganannya," ungkap dr. Devia Irine.
3. Rabies hanya ditularkan melalui gigitan hewan
Fakta: Penularan melalui gigitan hewan rabies merupakan cara yang paling umum. Akan tetapi, rabies juga dapat ditularkan melalui cakaran dari anjing atau hewan lain bila ada air liur hewan tersebut di kuku yang menyebabkan goresan.
Penularan rabies juga bisa melalui udara. Hal ini dapat terjadi saat seseorang bersentuhan dengan kelelawar.
Artikel lainnya: 9 Gejala Rabies yang Dapat Berujung Kematian
4. Mencuci luka gigitan anjing tidak akan berhasil
Fakta: Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), salah satu hal terbaik yang harus dilakukan setelah digigit anjing adalah mencuci luka dengan segera dan menyeluruh untuk membatasi kemungkinan terkena rabies.
Namun, mencuci saja tidak cukup untuk mengobati rabies. Cari perawatan medis, termasuk vaksinasi pasca terpapar virus atau infeksi.
5. Vaksin rabies hanya bekerja selama beberapa bulan
Fakta: Vaksin rabies cukup efektif pada hewan dan bertahan sekitar satu tahun. Ini pentingnya menjadwalkan pemeriksaan kesehatan tahunan rutin di dokter hewan untuk hewan peliharaan Kamu.
6. Anjing dan kucing dalam ruangan tidak butuh vaksin rabies
Fakta: Penting untuk mengikuti nasihat dokter hewan Kamu tentang apakah hewan dalam ruangan perlu divaksinasi atau tidak. Hewan peliharaan dalam ruangan yang hidup di lingkungan pedesaan dapat melarikan diri dan digigit oleh hewan liar.
7. Kalau anjing menggigit seseorang, yang dirawat hanya korbannya
Fakta: Sebenarnya bila menggigit seseorang, anjing itu perlu ditangkap dan dipelihara dalam ruangan atau kandang. Lebih baik terisolasi dari hewan lain dan manusia selama sepuluh hari.
8. Rabies tidak mengancam jiwa atau fatal bagi manusia
Fakta: Rabies dapat mengakibatkan kematian bila luka gigitan tidak segera dicuci dan ditangani, serta vaksinasi tidak diberikan tepat waktu sesuai ketentuan.
Artikel lainnya: Pertolongan Pertama Bila Digigit Anjing
Jangan Anggap Sepele Rabies!
Rabies tidak boleh dianggap sepele begitu saja. Dokter Devia dengan tegas mengatakan, ini adalah infeksi yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Segera cari pertolongan medis bila Kamu digigit hewan apa pun, atau terpapar hewan yang dicurigai mengidap rabies.
Berdasarkan cedera dan situasi kejadian, Kamu dan dokter dapat memutuskan apakah harus menerima pengobatan tertentu untuk mencegah rabies.
Lalu, meski Kamu tidak digigit namun kemasukan hewan tertentu di area sekitar, tetap periksa ke dokter. Misalnya kamar kemasukan kelelawar.
Bila terbangun dan menemukan kelelawar di kamar, anggaplah Kamu telah digigit dan segera periksa sebagai bentuk pencegahan dan pengobatan yang lebih cepat. Dengan mengetahui faktanya, pencegahan dan penanganan rabies bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
Untuk informasi tambahan mengenai kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, dan hewan peliharaan,unduh aplikasi KlikDokter atau langsung pilih topik kesehatan yang Kamu inginkan.