Penyebab Suara Berat pada Wanita Menurut Tinjauan Medis

Beberapa pria ada yang memiliki suara tinggi seperti wanita akibat puberphonia. Wanita ternyata juga ada yang mempunyai suara berat seperti pria. 

Bukan karena disengaja agar terkesan keren atau sebagainya, faktanya ada alasan medis yang memang menjadi latar belakang suara berat wanita. 

Semua faktor yang menjadi penyebab suara berat pada wanita untungnya tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan berlebihan. 

Kita ambil contoh, penyanyi Anggun C. Sasmi serta mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti. Keduanya memiliki suara ngebass dan terlihat baik-baik saja, bahkan tetap ahli di bidangnya. 

Malah, ada yang menganggap tipikal suara dua orang tersebut lebih seksi dan berwibawa. Jadi, wanita pemilik suara berat tidak perlu minder dengan kondisi unik yang dialaminya. 

Artikel Lainnya: Alasan Ilmiah Kenapa Anda Merasa Aneh saat Mendengar Suara Sendiri

Meski bukan menjadi hal yang perlu dikhawatirkan, tak ada salahnya untuk mengetahui penyebab seorang wanita punya suara berat seperti kaum adam. 

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya suara berat pada wanita menurut dr. Devia Irine Putri, yaitu: 

1. Tingginya Hormon Testosteron di dalam Tubuh

Testosteron memang sering dianggap sebagai hormon milik pria semata. Padahal, hormon ini juga ada di dalam darah wanita meski kadarnya sedikit.

Namun, akibat satu dan lain hal, kadar hormon testosteron di dalam tubuh wanita bisa berlebihan. Hal ini membuat wanita memiliki suara yang lebih berat. 

Faktanya, testosteron adalah hormon yang berperan dalam membuat pita suara menjadi lebih tebal. Diibaratkan sebuah gitar, senar yang tebal pasti mengeluarkan suara lebih rendah. 

Hal serupa juga dialami oleh pria. Jika hormon testosteronnya tinggi pada saat pubertas, suaranya akan berubah menjadi lebih rendah atau berat. 

2. Masalah Anatomi 

“Faktor internal lainnya yang bisa menjadi penyebab suara berat pada wanita, yaitu kelainan anatomi laring,” ujar dr. Devia. 

Laring merupakan bagian dari saluran pernapasan yang berbentuk tabung dan menjadi tempat dari pita suara. 

Jika kondisi laring terganggu akibat infeksi virus atau bakteri, pria maupun wanita akan mengalami perubahan suara, misalnya lebih serak. 

Namun, kondisi tersebut hanyalah penyebab sementara suara berat pada wanita. Ketika tubuh sudah kembali fit, suaranya akan kembali normal. 

Nyatanya, pita suara wanita yang berada di laring biasanya berukuran 1,25 hingga 1,75 centimeter. Jika panjangnya lebih dari itu, potensi untuk memiliki suara yang nge-bass akan semakin besar. 

3. Sudah Lama Menjadi Perokok Berat 

Siapa sangka, kebiasaan merokok yang telah dilakukan dalam waktu lama ternyata juga dapat menjadi penyebab suara berat pada wanita. 

“Jika orang tersebut sudah lama menjadi perokok, biasanya akan terjadi penebalan di laring dan itu sulit kembali lagi,” ucap dr. Devia.

“Kecuali, peradangannya masih di level awal sehingga tak sampai menyebabkan masalah di laring. Ketika orang tersebut berhenti merokok, suara miliknya dapat pulih kembali seperti sedia kala,” tambahnya. 

Artikel Lainnya: Suara Hilang karena Radang Tenggorokan? Atasi dengan Cara Ini

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, suara berat wanita bukanlah sesuatu yang harus diubah. 

Namun, jika Anda sangat tidak nyaman dengan kondisi tersebut atau ada faktor kesehatan lain yang mendasari, barulah perubahan lewat tindakan medis bisa dilakukan. 

“Jika penyebabnya hanya karena kadar hormon testosteron yang tinggi, terapi hormon dengan pil KB atau golongan antiandrogen seperti spironolactone maupun flutamide bisa diberikan,” tutur dr. Devia. 

“Tapi, ketika ada masalah infeksi kronis, kelumpuhan di bagian pita suara, polip, keganasan seperti kanker, operasi akan dilakukan oleh dokter. Jika tidak demikian, kondisi pasien akan semakin parah,” tutupnya.

Kini Anda sudah mengetahui beberapa faktor yang menjadi penyebab suara berat pada wanita, bukan? Apabila masih punya pertanyaan tentang kondisi kesehatan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter. 

(NB/JKT)