Gliclazide
Golongan | Obat Keras (Perlu Resep Dokter) |
Kategori Obat | Antidiabetik |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat | Tablet 80 mg |
Gliclazide untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin. Obat dalam kategori ini dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil. Peringatan Menyusui: Belum diketahui apakah Gliclazide dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Merek Dagang
Xepabet, Fonylin MR, Glucodex, Linodiab, Glidex
Pengertian
Gliclazide adalah obat untuk terapi pengobatan diabetes tipe 2 (tidak tergantung asupan insulin) pada orang dewasa, yang tidak dapat dikendalikan dengan diet saja.
Gliclazide bekerja dengan cara menurunkan kadar gula darah dengan cara mengikat secara selektif reseptor pada permukaan sel pankreas.
Yang diharapkan, hal tersebut dapat meningkatkan sekresi insulin di dalam tubuh.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antidiabetes
- Kandungan: Gliclazide 80 mg
- Kemasan: Boks, 5 strip @10 tablet
- Farmasi: Tempo Scan Pacific; Dexa Medica
- Harga Gliclazide: Rp4.150 – Rp12.950/strip
Artikel Lainnya: Tanda Diabetes Mellitus yang Perlu Anda Waspadai
Kegunaan
Obat Gliclazide digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
Dosis dan Aturan Pakai
Gliclazide masuk ke dalam golongan obat keras. Pembelian dan penggunaannya harus menggunakan resep dokter.
Namun, aturan penggunaan obat diabetes tersebut secara umum adalah sebagai berikut.
Tujuan: Diabetes Mellitus Tipe 2
Bentuk: Tablet
- Dosis bersifat individual berdasarkan kadar glukosa darah pasien.
- Dosis awal: diberikan dosis 40-80 mg setiap hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi 320 mg setiap hari jika perlu.
- Dosis >160 mg setiap hari diberikan dalam 2 dosis terbagi.
Cara Menggunakan
Ikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis yang dianjurkan.
Agar manfaat Gliclazide maksimal, konsumsi Gliclazide di saat atau setelah sarapan.
Anda bisa mengonsumsinya pada waktu yang sama setiap hari agar tidak terlupa.
Bila Anda lupa mengonsumsi Gliclazide, segeralah konsumsi apabila jeda dengan jadwal berikutnya belum terlalu dekat.
Jika sudah dekat, lupakan dosis yang tertinggal dan jangan menggandakan dosis.
Karena salah satu efek mengonsumsi Gliclazide adalah hipoglikemia, Anda tetap dianjurkan menjaga pola makan yang teratur.
Artikel Lainnya: Terapi Kombinasi untuk Diabetes Tipe 2
Cara Penyimpanan
Simpan obat ini pada suhu 15-30 derajat Celsius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin muncul selama penggunaan Gliclazide, antara lain:
- Hipoglikemia (kadar gula darah lebih rendah dari normal)
- Gangguan saluran pencernaan termasuk sakit perut, mual, muntah, pencernaan yang terganggu, diare, dan sembelit.
Overdosis
Gejala overdosis Gliclazide antara lain reaksi hipoglikemik dengan atau tanpa koma, kejang atau gangguan neurologis lainnya.
Jika terjadi overdosis, pertimbangkan asupan karbohidrat, atau modifikasi diet dan penyesuaian dosis.
Pemberian injeksi IV cepat 50 mL (20-30 persen) larutan glukosa pekat, diikuti oleh infus berkelanjutan larutan glukosa encer 10 persen.
Disarankan untuk melakukan pemantauan ketat. Penanganan overdosis dilakukan oleh tenaga medis.
Oleh sebab itu, sebaiknya segera bawa seseorang yang overdosis ke fasilitas medis terdekat.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Gliclazide pada pasien:
- hipersensitif terhadap sulfonamid
- diabetes tipe 1; diabetes pra-koma dan koma, ketoasidosis diabetikum, insufisiensi ginjal atau hati yang parah
- pengobatan dengan miconazole
- ibu menyusui
Artikel Lainnya: Berat Badan Ideal untuk Cegah Diabetes Mellitus
Interaksi Gliclazide dengan Obat Lain
- Mikonazol
- Fenilbutazon
- Alkohol
- Agen antidiabetik lain
- β-blocker
- Flukonazol
- Penghambat ACE
- Antagonis reseptor H2
- MAOI
- Sulfonamida
- Obat anti inflamasi non steroid
- Danazol
- Klorpromazin
- Glukokortikoid
- Ritodrine
- Salbutamol
- Terbutantol
- Antikoagulan
Peringatan dan Perhatian
Obat Gliclazide hanya dapat digunakan dengan resep dokter. Selain itu, beberapa hal ini penting diperhatikan terkait penggunaannya.
- Hindari konsumsi obat ini jika Anda punya kondisi-kondisi yang tercantum pada kolom kontraindikasi.
- Selama menjalani pengobatan, hindari mengonsumsi alkohol.
- Jika akan diresepkan Gliclazide, beritahu dokter jika Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
- Sampaikan kepada dokter apabila Anda mengonsumsi obat, herbal, ataupun suplemen tertentu.
- Jika ditemukan reaksi alergi obat ataupun overdosis usai minum Gliclazide, segera temui dokter kembali.
Kategori Kehamilan
Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.
Peringatan Kehamilan
Obat dalam kategori ini dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.
Diskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini saat Anda sedang hamil.
Artikel Lainnya: Gigi Goyang Pertanda Diabetes, Benarkah?
Peringatan Menyusui
Belum diketahui apakah Gliclazide dapat terserap ke dalam ASI atau tidak.
Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis
Yuk, download aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan info kesehatan. Gratis, lho!
(HNS/AYU)
Terakhir diperbaharui: 21 Desember 2021
Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm
Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm
Referensi:
E-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Diakses 2021. Gliclazide.
ISO Farmakoterapi (2013). Gliclazide
MIMS Indonesia. Diakses 2021. Gliclazide
Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses 2021. Gliclazide