Gejala fisik akibat gangguan kecemasan tidak menarik perhatian sebanyak gangguan mental dan emosional lainnya. Kekhawatiran dan ketakutan luar biasa menjadi ciri kecemasan yang lambat laun dapat melemahkan dan mengurangi kualitas hidup seseorang.
Setiap bentuk kecemasan akan menyebabkan keluhan pada fisik seperti halnya mental akibat pelepasan hormon stres. Anxiety Mastery Programme di Boston mengatakan, jika Anda merasa cemas, maka ketakutan dan kekhawatiran yang muncul adalah sebuah ancaman.
Hal ini mendorong sistem saraf simpatik yang mengendalikan proses-proses tak sadar seperti pernapasan dan detak jantung. Kondisi ini juga sebagai dampak dari kelenjar adrenalin yang melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol.
Berikut ini adalah beberapa gejala fisik yang muncul akibat gangguan kecemasan.
1. Jantung Berdetak Cepat
Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), ini merupakan tanda umum kecemasan. Ketika Anda menghadapi sesuatu yang membuat stres dan kelenjar adrenal mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol, reseptor di jantung Anda bereaksi dengan mempercepat detak jantung.
Hal ini yang membuat jantung memompa lebih banyak darah ke otot-otot besar Anda dan bekerja lebih berat.
2. Napas Menjadi Lebih Cepat
Darah menjalankan fungsinya dalam mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut karbon dioksida dari paru-paru. Sehingga, Anda bisa menghembuskannya.
Ketika respons stres Anda aktif, maka tubuh akan merespon untuk mengirim darah ke seluruh tubuh. Kemudian, akan diikuti dengan peningkatan pernapasan untuk mendapatkan lebih banyak oksigen.
Artikel Lainnya: Ubah Kecemasan Jadi Energi Positif dengan Cara Ini
3. Lelah Berkepanjangan
Perasaan lelah yang terus-menerus juga merupakan gejala umum kecemasan. Sebagai permulaan, peningkatan kecemasan yang diaktifkan oleh hormon stres dapat membuat Anda tetap terjaga dan susah beristirahat. Hal ini bisa sangat menguras tenaga.
4. Mudah Gemetar
Jika Anda pernah merasa tubuh gemetar ketakutan sebelum menghadapi hal yang penting, kondisi ini terbilang wajar. Karena, tubuh Anda memang akan bereaksi saat berada dibawah tekanan.
Namun, bila Anda sering mudah gemetar, bisa jadi hal ini adalah akibat dari lonjakan hormon yang disebabkan oleh gangguan kecemasan.
5. Sering Berkeringat
Sering berkeringat juga menjadi gejala fisik yang umum dialami. Ketika sistem saraf simpatik Anda diaktifkan karena cemas, hal ini dapat memengaruhi kelenjar keringat di seluruh tubuh.
Tubuh memiliki dua jenis kelenjar keringat, yaitu ekrin dan apokrin. Keduanya akan aktif bekerja sehingga menyebabkan keringat berlebih yang dipicu oleh kecemasan.
6. Gangguan Pencernaan
Kecemasan sangat berpengaruh pada sistem pencernaan. Orang dengan kecemasan mungkin akan sering mengalami sakit perut, sembelit, diare, atau gangguan pencernaan lainnya.
Banyak yang menganggap bahwa hal ini ada hubungannya dengan sistem komunikasi antara otak dan sistem saraf enterik (usus), yang mengatur pencernaan Anda.
Hal ini yang membawa pengaruh stres pada kekacauan sistem pencernaan Anda. Lalu, gaya hidup yang dipengaruhi kecemasan seperti pola makan yang tidak baik atau kurangnya aktivitas fisik juga dapat memengaruhi pencernaan Anda.
7. Gangguan Tidur
Gangguan kecemasan dapat menyebabkan sulit tidur, atau bisa tertidur namun gelisah dan tidak berkualitas. Peningkatan kadar hormon kortisol dan adrenalin menyulitkan Anda untuk tidur lebih nyenyak.
Karena, tubuh Anda mungkin belum bisa cukup relaks untuk beristirahat. Pikiran cemas berlebihan menjadi salah satu alasan mengapa tidak bisa tidur lebih nyenyak.
Gangguan kecemasan bisa diatasi. Misalnya dengan pengobatan tertentu, gaya hidup sehat, bersosialisasi, dan menerapkan teknik manajemen stres. Jika gejala-gejala fisik terus muncul dan sulit diatasi, sebaiknya berkonsultasilah dengan ahli psikiatri untuk penanganan yang lebih tepat.
(FR/RPA)