Alasan Orang dengan Kecanduan Cenderung Berbohong

Kecanduan akan hal-hal yang negatif bisa mengubah gaya hidup seseorang. Bahkan, kondisi tersebut juga bisa membuat seseorang lebih sering berbohong kepada orang-orang di sekitarnya.

Faktanya, orang yang kecanduan dalam bentuk apa pun lebih mungkin berbohong untuk menutupi kondisinya tersebut. 

Orang tersebut bahkan rela membohongi pasangan, keluarga, atau rekan terdekatnya demi menyembunyikan kondisi kecanduannya. 

Dilihat dari kacamata psikolog, berikut ini beberapa alasan mengapa seorang pecandu lebih memilih untuk berbohong:

1. Menghindari Konfrontasi atau Ketegangan

Seseorang yang kecanduan mungkin akan memilih untuk berbohong mengenai kondisinya guna menghindari ketegangan antara dirinya dengan orang lain. 

Ia mungkin berpikir bahwa berkata jujur tentang kecanduannya bisa membuat hubungan dengan orang lain menjadi tidak baik. Alhasil, ia lebih memilih untuk merahasiakan kondisinya.

Jika sewaktu-waktu seorang pecandu mencoba jujur tentang kondisinya, Anda mesti menjadi pendengar yang bijak. Jangan langsung menghakimi tanpa berpikir panjang dengan kepala dingin, ya!

Artikel Lainnya: Kenali Ciri-Ciri Orang Berbohong Menurut Psikologi

Sebagian besar pecandu memilih berbohong, karena tahu bahwa orang lain mungkin akan memaksanya untuk berubah dan meninggalkan kebiasaannya tersebut.

Oleh karena itu, apabila seorang pecandu mulai bersikap terbuka dengan kondisinya, Anda sebaiknya jangan langsung memaksanya untuk berubah. 

Lebih baik dengarkan, berikan arahan dengan bijak, agar ia mau berubah atas keinginannya sendiri.

3. Tidak Dapat Menghindari Kecanduannya

Dijelaskan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog, orang yang kecanduan suka berbohong karena mereka menyadari bahwa tindakannya tersebut bersifat negatif atau tidak sesuai dengan norma. 

Pecandu menyadari bahwa perilakunya salah. Tetapi, di satu sisi, mereka tidak dapat mengendalikan kondisi yang dialaminya. 

Alhasil, pecandu berpikir bahwa berkata jujur tentang kondisinya malah membuat orang-orang memandang negatif tentang dirinya.  

“Hal ini (berbohong) juga dilakukan untuk menghindari respons yang tidak diinginkan oleh si individu (pecandu),” kata Ikhsan.

Artikel Lainnya: Hobi Berbohong? Ketahui Dua Tipe Pembohong Ini!

Kecanduan akibat penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian otak, seperti lobus frontal. 

Kerusakan pada bagian tersebut terbukti dapat meningkatkan potensi perilaku menyimpang, seperti tindakan berisiko atau kecenderungan untuk berbohong. 

5. Menghindari Rasa Malu

Kecanduan sering dianggap sebagai perilaku negatif. Oleh karena itu, saat orang lain mengetahui kondisi kecanduan pada seseorang, mereka mungkin akan mempermalukannya agar ia menyesal.

Guna menyiasati agar tidak berada pada keadaan demikian, pecandu akan memilih berbohong untuk menutupi kondisinya.

Artikel Lainnya: Cek di Sini, Ini Alasan Mengapa Pria Jago Berbohong

6. Self Esteem Rendah

Berdasarkan Ikhsan, kecenderungan untuk berbohong pada pecandu juga bisa mengindikasikan bahwa mereka memiliki self esteem rendah. 

“Seorang pecandu tidak tahu bagaimana cara menghadapi orang-orang yang mengetahui kondisinya. Karenanya, mereka pun lebih memilih berbohong guna melindungi harga dirinya sendiri,” jelas Ikhsan. 

Itu dia beberapa alasan mengapa seseorang yang kecanduan lebih suka berbohong. Satu hal yang perlu digarisbawahi, tidak setiap orang yang sering berbohong merupakan seorang pecandu.

Agar Anda tidak salah membedakannya, lebih baik cari tahu lebih lanjut mengenai kondisi kecanduan dengan berkonsultasi kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

Referensi:

• Very Well. Diakses 2022. Why People With an Addiction May Lie, Even to Loved Ones.

• Psychcentral. Diakses 2022. 7 Honest Reasons Why Addicts Lie.

• Wawancara Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog.