Selain intelligence quotient (IQ), tingkat kecerdasan seseorang juga bisa dilihat dari emotional quotient yang dia miliki.
Emotional quotient (EQ) alias kecerdasan emosional adalah kemampuan memahami, menggunakan, dan mengelola emosi diri sendiri. Lebih dari itu, pengertian dari kecerdasan emosi juga meliputi kemampuan memahami perasaan orang lain sehingga bisa berinteraksi dan menunjukkan respons yang tepat dalam menghadapi berbagai situasi sosial.
Agar lebih paham, simak manfaat kecerdasan emosional, ciri-ciri orang dengan EQ tinggi, serta cara mengembangkannya di bawah ini, ya!
Manfaat Kecerdasan Emosional
Kemampuan mengelola emosi yang baik bisa mendatangkan sejumlah manfaat. Manfaat kecerdasan emosional bisa meningkatkan kebahagiaan, meminimalkan konflik, serta menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Berikut manfaat kecerdasan emosional yang perlu kamu tahu:
1. Membuat Hidup Lebih Bahagia
Sebuah penelitian yang dimuat International Journal of Environmental Research and Public Health mengungkapkan, kecerdasan emosional yang tinggi bisa meningkatkan kebahagiaan. Pasalnya, kecerdasan emosional memang memengaruhi kesehatan mental.
Sebaliknya, ketika memiliki kecerdasan emosi yang rendah, kamu rentan mengalami kecemasan dan depresi akibat emosi dan stres yang tidak terkendali.
Ketika kamu tidak mampu mengelola emosi, hubungan dengan orang lain bisa jadi terganggu. Akibatnya, kamu merasa terasing dan kesepian sehingga bisa merasa tidak bahagia. Pada gilirannya, hal ini bisa menimbulkan masalah psikologis.
2. Kecil Kemungkinan Mengalami Bullying
Riset lainnya yang dipublikasikan International Journal of Environmental Research and Public Health, menemukan bahwa siswa dengan emotional quotient yang tinggi – terutama cerdas dalam mengelola emosi dan empati – lebih kecil kemungkinannya menjadi korban bullying di sekolah.
3. Meningkatkan Kepuasan Kerja
Kecerdasan emosional yang dikembangkan dengan baik dapat membantu kesuksesan seseorang dalam berorganisasi dan bekerja. Kamu bisa membangun hubungan yang positif dengan rekan kerja.
Pada gilirannya, hubungan baik dengan orang lain bisa memudahkan hidup kamu.
4. Dapat Memberikan Pengaruh Baik Terhadap Orang Lain
Orang dengan EQ yang tinggi dapat membantu orang lain di sekitarnya menjadi sukses, terutama dalam pekerjaan kelompok.
Ketika kamu mampu mengelola emosi dengan baik, orang-orang di sekitarmu akan melakukan hal yang sama. Karenanya, orang-orang di sekitar juga ikut sukses dalam berkarir.
Artikel Lainnya: Cara Jitu untuk Mengendalikan Emosi Berlebih
Tanda Seseorang Memiliki Kecerdasan Emosional
Ada lima hal yang bisa mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang, yaitu kesadaran diri, pengelolaan emosi, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Kelima hal ini berperan penting membantu kamu memahami dan mengelola emosi diri sendiri maupun orang lain.
Dari lima faktor tersebut, kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang bisa dinilai. Di bawah ini ciri-ciri orang dengan kecerdasan emosional tinggi yang bisa dikenali.
1. Sadar akan Emosinya Sendiri
Orang yang cerdas secara emosional menyadari betul perasaan yang dialaminya. Hal ini termasuk perasaan negatif, seperti marah, cemas, sedih, ataupun takut.
Karena sanggup mengenal dan memahami perasaannya, orang dengan emotional intelligence tinggi cakap dalam mengelola emosinya. Hal ini membuat mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
2. Memiliki Pengendalian Diri yang Baik
Orang dengan EQ tinggi biasanya tidak impulsif sehingga sangat hati-hati dalam bertindak. Mereka akan berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.
Hal ini membuat mereka sanggup mengelola emosi dengan baik. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi juga bisa meredam emosi negatif yang dirasakan, baik yang berasal dari diri sendiri maupun orang lain.
3. Mampu Memahami Perasaan Orang Lain
Orang yang dapat memahami dan mengendalikan emosinya, umumnya mampu menyesuaikan diri dan memahami perasaan orang lain.
Karena memiliki empati yang tinggi, mereka dapat berkomunikasi secara efektif dan menjalin hubungan baik di kehidupan pribadi maupun pekerjaan.
4. Dapat Bersosialisasi dengan Baik
Orang yang cerdas secara emosional mudah menjalin hubungan baik dengan orang di sekitarnya. Tak heran, pribadi ini sangat baik dalam bersosialisasi.
Berkat kecerdasan sosial yang dimiliki, mereka juga cenderung punya kehidupan yang bahagia.
Menurut studi yang dimuat International Journal of Aging & Human Development, kecerdasan emosional bisa meningkat seiring bertambahnya usia. Peneliti menemukan bahwa pengalaman hidup membuat orang dewasa yang berusia lebih tua memiliki kecerdasan emosional lebih tinggi.
Nah, untuk mengukur kecerdasan emosional, kamu bisa menggunakan tes Mayer-Salovey-Caruso Emotional Intelligence Test (MSCEIT) atau Emotional and Social Competence Inventory (ESCI).
MSCEIT adalah tes untuk menilai kemampuan kamu dalam mengenal, memahami, dan mengelola emosi. Sedangkan ESCI adalah kuesioner penilaian untuk mengevaluasi kemampuan sosial dan emosional kamu.
Artikel Lainnya: Bukan Cengeng, Kita juga Bisa Menangis Ketika Sangat Marah
Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Meningkatkan kecerdasan emosional sangat penting, terutama bagi remaja. Menurut riset yang dirilis International Journal of Environmental Research and Public Health, masa remaja adalah fase ideal untuk mengembangkan kapasitas emosional seseorang.
Meski begitu, tidak ada kata terlambat untuk mengembangkan emotional quotient. Soalnya, manfaat meningkatkan kecerdasan emosional bisa membantu kehidupan pribadi maupun sosial kamu.
Nah, untuk memiliki kecerdasan emosi yang baik, kamu harus meningkatkan kesadaran diri, pengelolaan emosi, empati, dan keterampilan sosial.
Di bawah ini cara meningkatkan EQ yang bisa kamu terapkan:
1. Manajemen Diri
Mengelola stres bisa menjadi langkah pertama untuk mengembangkan kecerdasan emosional. Saat mengalami stres, kamu cenderung sulit mengendalikan emosi dan tidak bisa berpikir jernih sehingga tidak mampu bertindak secara bijak.
Untuk itu, kamu harus belajar mengelola stres. Caranya, bisa dengan belajar menerima kenyataan pahit yang tidak sesuai harapan. Biasakan untuk cepat beradaptasi dengan keadaan tersebut. Kelola emosi, tetap optimis, dan selalu temukan solusi untuk mengatasi segala persoalan.
2. Menyadari yang Sedang Dialami
Cobalah untuk memahami dan mengelola perasaan yang sedang dialami dengan bijak, baik kegembiraan, kemarahan, ketakutan, atau kesedihan.
Untuk memahami bagaimana emosi mempengaruhi pikiran dan tindakan, kamu perlu terhubung dengan perasaan tersebut, menerimanya, sekaligus merasa nyaman dengan emosi tersebut.
Kamu bisa memberikan perhatian penuh atau mindfulness terhadap hal yang sedang dialami. Dengan begitu, kamu lebih fokus dan menyadari apa yang tengah terjadi dalam diri. Lalu, kelola perasaan tersebut agar tidak berdampak buruk pada diri sendiri maupun orang lain.
3. Memiliki Kesadaran Sosial
Kesadaran sosial alias peka dengan orang-orang di sekitar bisa membantumu mengenali dan memahami bahasa non-verbal yang digunakan orang lain.
Untuk menumbuhkan kesadaran sosial, fokuslah pada proses yang dilakukan bersama. Sampingkanlah kepentingan pribadi, berusahalah mendengarkan, dan memberikan perhatian penuh saat berinteraksi dengan orang lain.
Hal ini bisa membantumu memahami perasaan orang lain maupun diri sendiri.
4. Berhubungan Baik dengan Orang Lain
Ketika berinteraksi dengan orang lain, kamu bisa mengenal dan memahami apa yang dirasakannya. Hal ini dapat membantumu mengembangkan kecerdasan emosional. Selain itu, hubunganmu dengan orang lain juga menjadi lebih baik.
Usahakan pula untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat. Menyelesaikan konflik secara sehat dapat membantu meningkatkan kepercayaan orang-orang di sekitarmu.
Diperlukan kedisiplinan dalam mengembangkan kecerdasan emosional. Karena itu, #JagaSehatmu dengan konsisten terapkan cara-cara di atas, ya!
Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar cara mengelola emosi, jangan sungkan untuk tanya psikolog di KlikDokter.
Tak lupa, unduh aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi lengkap seputar kesehatan mental lainnya.
(ADT/JKT)
Referensi:
- International Journal of Environmental Research and Public Health. Diakses 2022. Emotional Intelligence and Psychological Well-Being in Adolescents.
- International Journal of Aging & Human Development. Diakses 2022. Emotional Intelligence Mediates the Relationship between Age and Subjective Well-Being.
Dokter terkait: psikolog