Kesehatan Mental

Social Loafing, Fenomena Kemalasan Sosial dalam Kerja Kelompok

Dimas Laksono, 16 Nov 2022

Ditinjau Oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog

Social loafing adalah sikap kurang berusaha saat mendapat tugas kelompok. Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Social Loafing, Fenomena Kemalasan Sosial dalam Kerja Kelompok

Saat terlibat dalam satu grup atau kelompok untuk mengerjakan tugas bersama, kamu akan menemukan beragam karakter dan sifat yang berbeda. Salah satunya adalah mereka yang malas diberikan tugas dan tanggung jawab atau dikenal dengan istilah social loafing.

Saat ini, fenomena social loafing dapat terjadi di mana saja, baik di lingkungan kantor, sekolah, hingga di rumah.

Apa itu social loafing, penyebab, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkap soal fenomena social loafing pada artikel berikut ini.

Mengenal Social Loafing

Apa itu social loafing? Social loafing adalah istilah untuk menggambarkan kondisi seseorang yang melakukan usaha lebih sedikit ketika berada di dalam kelompok.

Fenomena social loafing pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Max Ringelmann sekitar tahun 1900-an. Kemudian, penelitian ini dikembangkan oleh psikolog Amerika bernama Bibb Latane.

Penelitian The Ringelmann effect: Studies of group size and group performance, menjelaskan ketika seseorang berada dalam satu kelompok, maka usaha yang dikeluarkan akan lebih sedikit, dibandingkan saat harus berusaha atau berjuang sendirian.

Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog juga menambahkan, fenomena social loafing terjadi saat seseorang mengurangi usahanya ketika terlibat dalam suatu kelompok kerja.

“Penyebab munculnya social loafing adalah karena orang tersebut memiliki self-esteem yang rendah. Sehingga, ketika ada orang lain yang dirasa lebih baik, dia akan merasa orang lain dapat melakukannya lebih baik,” ujar Ikhsan.

Uniknya, telah ditemukan alat ukur social loafing yaitu Social Loafing Tendency Questionnaire (SLQT). Alat ini mampu mengukur tingkat kemalasan seseorang saat berada di dalam kelompok atau ketika bekerja seorang diri. 

Artikel Lainnya: Kurang Motivasi Hidup Jadi Tanda Emotional Numbness, Apa Itu?

Penyebab Social Loafing

Penyebab Social Loafing

Akan terasa menyebalkan jika kamu harus mengerjakan tugas kelompok bersama orang dengan sifat social loafing. Namun, apa yang menyebabkan seseorang melakukan social loafing?

Berikut beberapa penyebab social loafing.

1. Kurangnya Motivasi

Pada banyak kasus, social loafing terjadi akibat seseorang kurang memiliki motivasi. Orang yang motivasinya kurang cenderung akan malas dan mengabaikan tugas.

2. Tidak Merasa Memiliki Tanggung Jawab

Contoh social loafing adalah mereka tidak bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan saat berada dalam kelompok. Selain itu, mereka juga akan sulit dimintai bantuan dan akan melemparkan tanggung jawabnya ke anggota yang lain.

3. Kelompok yang Terlalu Besar

Ketika berada dalam kelompok yang besar, orang dengan sifat social loafing akan semakin mengabaikan tugas yang diberikan. Dalam kelompok besar, umumnya terlalu banyak anggota dengan pembagian kerja yang tidak jelas.

4. Ekspektasi

Saat berada di kelompok dengan anggota yang cerdas dan gesit, umumnya orang akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama.

Namun, mereka yang memiliki sifat social loafing akan berekspektasi sebaliknya. Mereka merasa pekerjaan akan selesai tanpa harus berkontribusi apa pun.

Artikel Lainnya: Kenali Anhedonia, Penyebab Hilangnya Rasa Senang dan Semangat

Cara Mengatasi Social Loafing 

Social loafing dapat mengakibatkan efek yang buruk, bagi diri sendiri dan banyak orang. Agar sifat ini tidak melekat lebih lama pada dirimu, cobalah untuk mengubahnya.

Berikut cara untuk mengatasi social loafing yang penting untuk kamu ketahui:

  • Mengetahui tugas dan tanggung jawab saat menjadi bagian dari kelompok
  • Menghindari kelompok dengan anggota terlalu banyak
  • Bersikap tegas dan menjalankan tanggung jawab yang sudah diberikan
  • Melakukan evaluasi bersama anggota kelompok
  • Mengapresiasi pencapaian yang berhasil dilakukan dari tiap anggota kelompok

Perlu diingat bahwa cepat atau lambat, sifat social loafing dapat menjauhkan kepercayaan orang lain dari dirimu. Jadi, mulailah bertanggung jawab pada tugas dan kewajiban yang sudah diberikan.

Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu dan konsultasikan masalah kesehatan mental dengan psikolog profesional lewat fitur Tanya Dokter. Kamu juga bisa mengunduh aplikasi KlikDokter untuk mengakses berbagai informasi tentang kesehatan.

(DA/NM)

  • Journal of Hospitality, Leisure, Sport & Tourism Education. Diakses 2022. Exploring antecedents of social loafing in students’ group work: A mixed-methods approach.
  • Electronic Commerce Research and Applications. Diakses 2022. How to alleviate social loafing in online brand communities: The roles of community support and commitment.
  • The Institute for Operations Research and the Management Sciences. Diakses 2022. Do Online Friends Bring Out the Best in Us? The Effect of Friend Contributions on Online Review Provision.