Mungkin selama setahun belakangan, video autonomous sensory meridian response (ASMR) adalah salah satu konten yang paling banyak diminati. ASMR didefinisikan sebagai isyarat audio bisa bikin relaks, yang meliputi suara bisikan, retih (bunyi seperti daun-daunan basah dibakar), riuh, dan suara lainnya.
Meski istilah ASMR terdengar sangat medis atau teknis, tetapi sebetulnya tidak ada penjelasan ilmiah atau bukti penelitian mengenai fenomena ini. Istilah ASMR diyakini diciptakan tahun 2010 oleh Jennifer Allen, yang membuat sebuah grup di Facebook untuk mencoba mempelajari fenomena tersebut lebih jauh.
Istilah tersebut lantas menarik perhatian banyak orang, karena akhirnya ada istilah yang merujuk pada sensasi menyenangkan yang mereka alami.
Sensasinya dikatakan mirip orgasme
ASMR adalah pengalaman rangsangan yang bisa dijelaskan sebagai sensasi ‘tergelitik’ (tingling) dalam tubuh. Tak sedikit orang yang menyebut sensasi ASMR seperti “pijat otak”, bahkan orgasme.
Sensasi ini terjadi sekaligus dalam satu waktu, dimulai dari kepala dan leher, dan terkadang bisa pindah dan mencapai lengan dan kaki. ASMR juga dapat terjadi dalam bentuk gelombang atau denyutan.
Sensasi menyenangkan dari ASMR dapat terjadi dan disebabkan oleh berbagai hal yang didengar, dilihat, dicium, dan dirasakan. Pencetus ASMR pada setiap orang berbeda-beda. Namun, umumnya pencetus yang paling sering adalah pergerakan atau suara yang pelan dan berulang.
Bila Anda sering nonton YouTube, ada banyak sekali video ASMR yang beredar, yang bahkan mempertontonkan sesuatu yang sederhana atau berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. Misalnya suara bacon yang digoreng, suara renyah saat mengunyah keripik, mengetuk kayu, meremas kertas, gerakan tangan yang lambat, membalikkan halaman majalah, dan masih banyak lagi.
Anda juga dapat merasakan ASMR ketika ada seseorang yang memperhatikan begitu dekat, seperti saat pemeriksaan oleh dokter atau memotong rambut.
Bisa menjadi cara relaksasi
Sensasi atau perasaan hangat, tergelitik, dan menyenangkan yang didapat dari menonton video ASMR disebut-sebut punya efek relaksasi, yang bisa membantu Anda untuk tidur.
Ada satu penelitian menemukan banyak orang yang suka menonton dan mendengarkan video suara yang menstimuli ASMR mereka sebelum tidur. Selain itu, penelitian yang sama meneliti pengaruh ASMR terhadap perasaan. Banyak orang yang melaporkan bahwa ASMR membantu mengatasi gejala depresi.
Universitas Sheffield dan Universitas Manchester Metropolitan di Inggris sempat menerbitkan salah satu studi pertama mereka mengenai ASMR yang menunjukkan ada beberapa manfaat dari menonton video ASMR.
Menurut penelitian tersebut, seseorang yang merasakan sensasi tergelitik atau merinding ketika mendengar dan melihat video ASMR mengalami penurunan denyut jantung secara signifikan. Selain itu, ditemukan pula efek relaksasi yang sama seperti mendengarkan musik atau menenangkan diri.
Tahun 2015, sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal medis “PeerJ” menyebutkan bahwa ASMR dapat meningkatkan suasana hati dan gejala nyeri lewat pemicu seperti bisikan, perhatian personal, suara renyah, adan gerakan lambat. Meski demikian, penelitian ini tidak benar-benar meneliti ASMR secara ilmiah.
Para peneliti belum tahu secara pasti mengapa ASMR terjadi dan apakah rangsangan tersebut bisa membantu mengatasi stres, sulit tidur (insomnia), kekhawatiran, panik, hingga depresi.
Meski sudah menjadi fenomena atau tren tersendiri, tetapi penelitian mengenai ASMR belum banyak dilakukan. Para peneliti sedang mencari tahu apa yang terjadi dalam otak secara neuorologis ketika orang mengalami ASMR, bagaimana ASMR memengaruhi tidur, berapa banyak persentase orang yang mengalami ASMR, dan bagaimana efek terapeutik ASMR.
Sebagai relaksasi, mungkin sebagian orang suka melihat video kucing yang lucu, tetapi sebagian lainnya lebih menyukai video autonomous sensory meridian response (ASMR) yang bisa menciptakan sensasi kepuasan tersendiri. Kalau Anda, termasuk yang mana?
(RN/ RH)