Tingginya curah hujan membuat sejumlah daerah tergenang air cukup dalam. Kondisi ini memaksa warga mengungsi dengan menerjang banjir. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin biasa saja. Namun, bagi pengidap thalassophobia, situasi tersebut bisa jadi masalah besar.
Salah satunya dialami Dian Pelangi yang ikut terkena musibah banjir beberapa waktu lalu. Melalui Instagram Story-nya, desainer kondang tersebut merekam dirinya beserta suami dan anak keluar rumah dengan menerjang banjir yang cukup tinggi.
Yang menjadi perhatian adalah Dian menangis histeris ketika melewati banjir. Rupanya, wanita bernama lengkap Dian Wahyu Utami itu memiliki fobia dengan perairan luas alias thalassophobia. Dalam video singkat itu, Dian terlihat menangis dan sempat menjerit ketakutan.
Punya Thalassophobia saat Banjir, Apa Dampaknya?
Menurut psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., thalassophobia adalah ketakutan pada air yang dalam dan luas. Ketakutan ini sebenarnya lebih berfokus pada air dalam beserta dengan makhluk yang ada di dalam air tersebut.
Namun, banjir juga bisa jadi salah satu pemicu orang dengan thalassophobia merasa panik, apalagi jika genangan air dalam dan cukup luas.
“Sebenarnya, jika banjirnya itu masih bisa ditapak dan dilalui tanpa menenggelamkan diri seharusnya tidak terlalu berdampak. Tapi, kalau memang sudah dalam dan ketakutan thalassophobia-nya mulai kambuh, ini bisa buat penderitanya jadi merasa cemas,” ujar Ikhsan.
Artikel lainnya: Waspada, Ini Bahaya Anak Berenang di Air Banjir
“Penderitanya lantas mulai berpikir yang macam-macam mengenai binatang apa yang mungkin ada di dalam air,” psikolog itu menambahkan.
Tidak hanya mengganggu psikis penderita, ketakutan pada air ini juga bisa berdampak pada kesehatan fisik. Menurut Ikhsan, karena takut untuk melewati banjir dengan kedalaman tidak menentu, kesehatan fisik penderita thalassophobia juga bisa ikut terdampak.
Misalnya, tidak terpenuhinya kebutuhan asupan makan karena tidak bisa memasak atau tidak mendapat akses makanan yang baik. Apalagi, jika air banjir semakin naik dan tidak kunjung surut.
Apa yang Bisa Dilakukan Penderita Thalassophobia di Tengah Banjir?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan penderita thalassophobia yang sedang terjebak di tengah bencana banjir, yakni:
-
Segera Mengungsi di Tempat yang Tidak Banjir
Cara utama agar kecemasan dan ketakutan penderita thalassophobia tidak kambuh adalah langsung mengungsi ke tempat yang tidak terendam banjir. Cara ini efektif untuk mengurangi rasa cemas, panik, jantung berdebar, dan takut akibat thalassophobia.
Bawa barang-barang penting bersama Anda, dan siapkan baju untuk beberapa hari ke depan sampai banjir di rumah benar-benar surut.
Artikel lainnya: Waspada Penularan Virus Corona di Pengungsian Banjir
-
Minta Pertolongan Evakuasi
“Jika memang terpaksa terjebak di dalam rumah, segera minta pertolongan untuk evakuasi. Anda bisa meminta tim SAR untuk menjemput dengan perahu karet agar tidak perlu berjalan kaki menerjang banjir,” kata Ikhsan.
Kedalaman banjir yang tidak menentu bisa membuat rasa cemas pengidap thalassophobia kambuh. Bukan tidak mungkin Anda jadi histeris ketakutan saat berada di dalam air.
-
Cari Bantuan Profesional
Jika ketakutan sudah sangat berlebihan, bahkan melihat hujan saja sudah merasa cemas, segera minta bantuan tenaga profesional seperti psikolog.
Rasa takut ini bisa ditekan dengan mengikuti beberapa sesi terapi yang bertujuan untuk mengubah mindset dan menekan rasa takut.
Jika Anda mengidap thalassophobia dan sedang mengalami banjir, coba lakukan ketiga hal di atas untuk menekan rasa cemas. Alihkan juga perhatian ke kegiatan yang lebih positif seperti mendengarkan podcast, menonton film, dan bermain board games selagi menunggu air surut.
Dapatkan informasi lain seputar fobia banjir dan masalah kesehatan mental lain dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]