Rasa cemas merupakan satu gejala yang cukup sering dialami oleh seseorang. Biasanya seseorang akan mudah merasa cemas saat berada di bawah tekanan dan tumpukan pekerjaan.
Namun terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang merasa cemas. Tapi tahukah Anda jika rasa cemas yang berlebihan dan sering menyerang merupakan tanda adanya masalah kesehatan.
Menurut seorang ahli jantung dari Plano, Texas, Sarah Saaman, MD mengemukakan perasaan cemas dan tidak tenang yang sering menyerang secara tiba-tiba bisa jadi merupakan sinyal yang diberikan tubuh.
Selain itu, beberapa penelitian baru-baru ini telah menghasilkan daftar jenis penyakit yang berhubungan dengan gejala cemas dan perasaan gelisah.
Seperti dikutip dari Prevention, seorang ahli kesehatan wanita di Chester, New Jersey, Donnica Moore, MD mengatakan cemas mungkin bukan gejala utama pasien, namun kecemasan masih bisa menjadi sebuah tipuan.
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang sering ditandai dengan rasa cemas dan tidak tenang:
- Hipertiroid
Salah satu penyakit yang mungkin diawali dengan gejala cemas adalah hipertiroid alias tiroid terlalu aktif. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid biasanya bekerja berlebihan dalam memproduksi hormon.
Saat seseorang terkena hipertiroid, maka akan terjadi peningkatan sistem metabolisme tubuh. Jika hal itu terjadi, Anda akan mengalami gejala denyut jantung yang cepat, penurunan berat badan dan perasaan selalu gelisah.
- Penyakit Jantung
Kecemasan bukanlah satu gejala tunggal yang dapat menunjukkan bahwa Anda berisiko terserang penyakit jantung. Namun hal ini juga tak bisa diabaikan. Apalagi kalau kecemasan yang Anda rasakan dibarengi dengan sesak napas, mudah lelah dan nyeri di sekitar dada. Jika itu terjadi segeralah lakukan pemeriksaan.
Sementara itu, beberapa studi telah mengonfirmasi adanya hubungan antara kecemasan dan masalah jantung. Sebanyak 35 persen wanita yang mengalami penyakit jantung mengaku mengalami gejala awal cemas yang cukup parah.
Selanjutnya
- Anemia
Anemia terjadi bila Anda tidak memiliki cukup sel darah merah atau bila sel itu tidak berfungsi dengan baik. Karena sel darah merah membawa oksigen, penderita anemia biasanya tidak dapat mengangkut oksigen secara efektif ke tempat yang dibutuhkannya.
Hal itu bisa menyebabkan gejala seperti sesak napas dan detak jantung yang kencang atau tidak teratur, yang bisa membuat Anda merasa seperti sedang dalam mode fight-or-flight.
"Bila seseorang mengalami anemia secara signifikan, denyut nadi bisa meningkat agar bisa mengedarkan sel darah yang tersedia lebih cepat. Ini adalah cara alami tubuh untuk mengatasi, tapi denyut jantung yang lebih cepat bisa menciptakan rasa cemas," jelas Samaan.
- Kurang nutrisi
Menurut Moore, kekurangan gizi bisa memicu gejala kejiwaan, termasuk perasaan gelisah. Biasanya kekurangan nutrisi akan terjadi saat tubuh Anda tidak mendapatkan asupan gizi sesuai dengan yang dibutuhkan.
Salah satunya adalah kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan kegelisahan, dan depresi sebab vitamin tersebut sangat dibutuhkan untuk menciptakan neurotransmiter yang mengatur mood. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan 2,4 mikrogram per hari, namun beberapa orang (seperti vegetarian) tidak dapat memenuhi kebutuhan itu.
- Kanker Pankreas
Sebuah studi menemukan bahwa setengah dari orang yang akhirnya didiagnosis menderita kanker pankreas, mengalami depresi dan kegelisahan sebelumnya. Dan mereka sebelumnya tidak mengetahui apa penyebab dari gangguan tersebut.
Kabar baiknya, kanker pankreas cukup jarang menyerang. Berdasarkan data American Cancer Society, dari 65 pria dan wanita, hanya 1 yang mungkin menderita kanker pankreas.
Perbanyak melakukan kegiatan positif agar Anda terhindar dari perasaan cemas yang kerap mengganggu kehidupan sehari-hari. Namun, jika Anda mengalami rasa cemas yang mungkin menjadi pertanda adanya penyakit, segera konsultasikan masalah Anda ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
[DA/ RVS]