Untuk kedua kalinya pesinetron Rio Reifan ditangkap karena kedapatan memiliki narkoba jenis sabu. Penggunaan sabu menjadi alasan para pekerja dunia seni ini supaya percaya diri dan berstamina di depan layar.
Meskipun sabu dapat menimbulkan efek psikis merangsang sistem saraf pusat manusia seperti rasa gembira, halusinasi, percaya diri, peningkatan konsentrasi dan tidak mudah mengantuk, nampaknya sabu juga menyimpan dampak yang berbahaya untuk tubuh.
Penggunaan sabu dalam jangka panjang memiliki banyak konsekuensi negatif. Kecanduan adalah penyakit kronis yang ditimbulkan hal ini ditandai dengan pencarian dan penggunaan obat kompulsif dan disertai perubahan fungsional dan molekuler di otak.
Seseorang yang sudah kecanduan sabu akan menunjukan gejala seperti perasaan cemas, kebingungan dan insomnia. Selain itu, efek sabu yang biasa terjadi adalah halusinasi visual dan pendengaran.
Studi neuroimaging telah menunjukkan perubahan aktivitas sistem dopamin yang terkait dengan penurunan kecepatan motorik dan gangguan pembelajaran verbal. Studi pada pecandu sabu juga telah mengungkap perubahan struktural dan fungsional yang parah di daerah otak yang terkait dengan emosi dan ingatan, dan hal ini dapat menyebabkan banyak masalah emosional dan kognitif.
Rasa percaya diri yang ditimbulkan dari mengonsumsi sabu hanyalah kenikmatan sesaat justru berisiko beberapa penyakit hingga kematian jika dikonsumsi terus menerus. Karena itu sayangi diri Anda katakan tidak pada narkoba!
[DA/ RVS]