Anda termasuk yang sulit berkata “tidak” ketika dimintai pertolongan atau dihadapkan pada berbagai pilihan? Jika ya, mungkin Anda takut jika orang lain marah atau kecewa dengan Anda, bahkan mengkritik. Anda pun selalu mengiyakan permintaan orang lain demi menghindari konflik yang tak perlu. Hati-hati, ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan jiwa Anda.
Mengapa sulit berkata “tidak”
Kata “tidak” tampaknya sederhana dan mudah diucapkan. Namun kenyataannya kerap sulit untuk dikatakan dengan penuh arti. Apalagi, bagi sebagian orang yang kerap merasa tidak enakan dengan orang lain. Mengapa? Karena rasanya tidak enak untuk menolak, merasa bersalah, atau takut mengecewakan mereka yang berharap kepada Anda. Ada pula yang alasannya karena ingin disukai atau diterima orang lain.
Coba pikirkan sejenak. Seandainya Anda mengiyakan semua permintaan orang lain, apakah masih ada energi yang tersisa untuk menggapai tujuan pribadi Anda? Lebih jauh lagi, bagaimana bila sampai Anda tidak mampu mewujudkan tujuan tersebut? Apa yang akan hilang?
Dampak negatif akibat tak mampu berkata “tidak”
Memang ada kalanya Anda harus melakukan hal-hal yang tidak disukai agar bisa menjadi sahabat yang baik, bersikap profesional atau agar mampu bertahap hidup. Namun yang menjadi masalah, banyak yang tak mampu berkata “tidak” terhadap hal yang sifatnya remeh-temeh dan sebetulnya tidak perlu dilakukan. Inilah yang kemudian bisa memunculkan berbagai masalah, baik gangguan fisik dan psikologis.
Ketika tak mampu berkata “tidak” terhadap berbagai permintaan atau pilihan-pilihan yang berpotensi mengganggu prioritas hidup, ujung-ujungnya Anda akan merasa seperti kehilangan kontrol terhadap diri sendiri. Perasaan ini akan memicu stres, yang dapat berlangsung kronis, dan selanjutnya membuat Anda lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi, penurunan kekebalan tubuh, diabetes, serta gangguan jiwa seperti kecemasan, rasa rendah diri, dan depresi.
Keuntungan berkata “tidak”
Sebaliknya, saat Anda mampu berkata “tidak”, ada beberapa hal yang bisa diperoleh kembali, seperti:
-
Waktu
Waktu adalah harta yang paling berharga. Waktu yang terpakai dengan sia-sia tidak akan dapat diputar kembali. Saat mampu berkata “tidak” terhadap hal-hal yang tidak perlu, artinya Anda mengambil kembali kontrol atas waktu yang dimiliki.
-
Tak lagi menyesal
Pasti ada alasan kuat hingga Anda menolak suatu tawaran atau permintaan. Bisa jadi Anda ingin mengurus bisnis sampingan atau mengikuti kursus keterampilan tertentu. Coba pikirkan, berapa harga yang harus dibayar atau kesempatan apa yang mungkin hilang bila Anda selalu mengiyakan tawaran atau permintaan orang lain.
-
Sehat dan berenergi
Karena tak lagi mengerjakan hal-hal yang tak perlu dilakukan, stres Anda berkurang. Secara fisik, tubuh pun lebih sehat dan lebih berenergi untuk mengerjakan hal-hal yang betul-betul penting.
-
Lebih dihormati
Setiap kali berkata “tidak”, sesungguhnya Anda sedang menghargai diri dan waktu Anda sendiri. Orang lain yang sadar akan keputusan Anda tentu akan menghormatinya. Sahabat-sahabat sejati akan memahami dan tidak memaksa. Sebaliknya, jika seorang teman, kenalan, atau bahkan anggota keluarga tidak bisa menerima penolakan Anda, bisa jadi itu pertanda bahwa mereka memberikan pengaruh negatif dalam hidup Anda.
Bukan berarti egois
Sebagian dari Anda mungkin berpikir kalau berkata “tidak” itu berarti egois. Sama sekali tidak. Ini adalah salah satu cara sederhana untuk membentengi diri dari stres, kejenuhan, rasa rendah diri dan penyesalan.
Memang betul bahwa satu kata ini bisa melukai perasaan orang lain, atau bahkan mengecewakan orang yang dikagumi atau yang berharap banyak kepada Anda. Tapi jangan salah, berkata “ya” pun demikian bila tidak diucapkan dengan sungguh-sungguh.
Karena itu, melatih diri untuk terbiasa berkata “tidak” terhadap hal-hal yang tidak perlu adalah suatu kewajiban. Ini harus menjadi sebuah keterampilan agar prioritas hidup Anda tidak terganggu dan kesehatan jiwa terjaga. Awalnya mungkin tidak terasa nyaman, tetapi ini penting untuk terus dibiasakan agar Anda bisa menjalani kehidupan dengan jujur. Pada akhirnya, keterampilan ini akan mendorong Anda memiliki kehidupan yang sehat, lahir dan batin.
[RS/ RVS]