Bibliotherapy atau biblioterapi adalah terapi yang dilakukan dengan membaca buku. Terapi ini dapat membantu serta meningkatkan kondisi kesehatan mental seseorang.
Membaca buku dapat menjadi jembatan untuk memberikan informasi, dukungan, dan bimbingan kepada seseorang yang sedang mengalami peristiwa tertentu.
Ketahui informasi lebih lanjut mengenai biblioterapi lewat ulasan di bawah ini.
Siapa yang Membutuhkan Terapi Bibliotherapy?
Melansir dari Psychology Today, biblioterapi dapat diberikan kepada orang yang menderita kecemasan, depresi, atau gangguan mood lainnya.
Terapi ini juga direkomendasikan bagi orang yang mengalami trauma, kecanduan, atau mereka yang mengalami kesedihan mendalam.
Artikel Lainnya: 7 Terapi Psikologis yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mental Anda
Saat menghadapi kecemasan, depresi, atau sedang sedih, kadang sulit bagi seseorang untuk memahami situasi yang sedang dialaminya.
Kondisi itu bisa semakin memburuk apabila orang tersebut tidak memiliki pengalaman atau petunjuk untuk menghadapi peristiwa yang terjadi.
Nah, dengan membaca buku tertentu, diharapkan seseorang memiliki perspektif baru atau mampu mencari jalan keluar dari permasalahannya.
Ikhsan Bella Persada, M. Psi., Psikolog, turut menjelaskan, “Terapi ini juga bisa diberikan kepada mereka yang memiliki masalah relationship seperti perceraian atau terkait hubungan lainnya. Kemudian, bisa juga untuk orang yang memiliki masalah dengan kontrol diri.”
“Terapi ini juga cocok untuk orang yang tidak tahu langkah atau tindakan apa yang bisa mereka lakukan dalam mengatasi permasalahan,” lanjut Ikhsan.
Biblioterapi bisa dilakukan secara perorangan, kelompok, atau tanpa bimbingan terapis sama sekali. Ketika dilakukan dengan terapis, biblioterapi akan dikombinasikan dengan terapi lainnya.
Biasanya bibliotherapy akan dikombinasikan dengan pendekatan lain seperti terapi perilaku kognitif atau terapi psikodinamik.
Seperti Apa Teknik Bibliotherapy?
Saat melakukan biblioterapi, terapis akan memberikan referensi buku sesuai dengan kondisi atau masalah yang Anda hadapi.
Bacaan yang direkomendasikan dapat berupa buku fiksi, nonfiksi, puisi, drama, cerita pendek, dan materi self-help.
Misalnya, bagi orang yang mengalami kehilangan orang tercinta atau menghadapi kematian keluarga, terapis akan memberikan buku cerita fiksi yang berurusan dengan kesedihan atau trauma.
Setelah membaca buku, terapis dapat membantu memahami masalah Anda lebih dalam dan melakukan sesi konseling.
Artikel Lainnya: Cara Menjaga dan Memperbaiki Kesehatan Mental
Dilansir dari Very Well Mind, terapi bibliotherapy dibagi menjadi beberapa tipe, di antaranya:
- Biblioterapi kreatif yang dilakukan secara berkelompok. Terapi ini dilakukan dengan membaca buku cerita, puisi, atau bacaan fiksi. Nantinya, Anda dan kelompok terapi dapat mendiskusikan isi buku secara bersama-sama.
- Biblioterapi perkembangan atau development untuk keperluan pendidikan. Terapi ini juga dapat digunakan oleh orangtua untuk mengatasi masalah yang dilakukan anak dan remaja di masa pubertas.
- Biblioterapi preskriptif menggunakan buku-buku berisi bacaan self-help untuk membantu mengarahkan pola pikir, perasaan, dan tindakan seseorang.
- Bibliografi terapeutik biasanya dikombinasi dengan terapi lain untuk mengelola masalah psikologis.
Bagaimana Bibliotherapy dapat Membantu Meningkatkan Kesehatan Mental?
Manfaat biblioterapi sama dengan manfaat membaca buku pada umumnya. Membaca dapat menawarkan perspektif (sudut pandang) baru atau membawa pembacanya keluar dari zona nyaman.
Membaca buku juga dapat meningkatkan empati, toleransi, dan kemampuan untuk mengenali emosi yang Anda rasakan.
Psikolog Ikhsan menambahkan, dengan membaca buku seseorang dapat mengetahui bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi masalah.
Membaca buku tertentu dapat membuat seseorang sadar dan berusaha bangkit guna mengatasi permasalahan yang dihadapi.
“Melalui bibliotherapy ini, pasien akan diajak mencari informasi, membaca guidance atau panduan. Nantinya, mereka bisa mengetahui tindakan apa yang akan mereka lakukan,” ucap Ikhsan.
Artikel Lainnya: Mengenal Terapi Warna untuk Membantu Gangguan Psikologis
Masih dikutip dari Very Well Mind, sebuah tinjauan tahun 2017 mengatakan biblioterapi dapat menjadi pengobatan jangka panjang untuk orang dewasa yang mengalami depresi ringan.
Di dalam tinjauan tersebut, peneliti mengamati enam orang dewasa yang melakukan biblioterapi. Selama tiga bulan menjalani terapi tersebut, para peserta mengakui gejala depresinya berkurang.
Biblioterapi kreatif juga terbukti efektif membantu anak-anak usia 5 sampai 16 tahun yang mengalami kecemasan, depresi, perilaku eksternalisasi (agresi), dan perilaku prososial (perilaku mementingkan atau membantu orang lain).
Lalu menurut hasil survei online tahun 2018, biblioterapi self-help dianggap mampu membantu mengatasi orang dengan gangguan makan.
Gangguan makan dapat merusak suasana hati, citra atau persepsi terhadap bentuk tubuh, dan memicu seseorang menjalani pola hidup tidak sehat.
Bila memiliki masalah kesehatan mental dan ingin melakukan bibliotherapy, konsultasi dengan psikolog terlebih dahulu melalui layanan LiveChat Klikdokter.
(OVI/AYU)