Ketika gangguan kecemasan kambuh, rasanya pasti tidak enak sekali. Orang itu akan super gugup, jantungnya berdegup kencang, keringat dingin, perutnya sakit dan mual, tubuhnya gemetar, dan pikirannya tak bisa fokus!
Bahkan, tak menutup kemungkinan orang tersebut dapat mengalami insomnia selama beberapa hari. Karena itulah, kondisinya sangat dijaga oleh orang sekitar supaya tidak kambuh.
Perlukah White Lies Terus Dilakukan?
Nah, salah satu cara menjaga yang dimaksud adalah dengan tidak membiarkannya terlibat dalam situasi menegangkan atau situasi buruk lainnya.
Akhirnya, white lies atau berbohong demi kebaikan pun kerap dilakukan oleh anggota keluarga, pasangan, maupun sahabatnya.
Namanya berbohong, apa pun jenisnya dan sekalipun tujuannya adalah untuk menjaga perasaan seseorang, sebenarnya itu bukan hal yang baik. Kondisi ini pun disetujui oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog.
“Berbicara kejujuran itu sudah pasti dan harus, tidak perlu white lies. Malahan, kalau akhirnya orang itu tahu bahwa Anda tidak berbicara sejujurnya, dia malah cemas karena bingung mesti percaya lagi atau tidak,” jelas Ikhsan. Karena itulah white lies tidak perlu dilakukan terus-menerus.
Menghadapi orang anxiety dengan bicara jujur tetap bisa dilakukan, kok. Asalkan, Anda memahami kapan dan bagaimana cara menyampaikannya!
Mengatakan hal yang sebenarnya terjadi sebetulnya lebih mudah ketimbang mengatasi ketidakpercayaannya kepada Anda saat ketahuan berbohong.
Artikel Lainnya: Psikoterapi untuk Atasi Gangguan Mental, Apa Maksudnya?
Bagaimana Cara Berkata Jujur Kepada Orang dengan Gangguan Kecemasan?
Seperti yang sempat disinggung di atas, kita perlu mengetahui “celah” atau trik-trik khusus saat berkata jujur kepada orang anxiety.
Apalagi jika hal jujur yang dimaksud adalah bad news. Adapun beberapa cara yang direkomendasikan oleh Psikolog Ikhsan untuk menghadapi orang anxiety, yaitu:
-
Perhatikan Suasana Hatinya
“Sebelum mengajaknya berkomunikasi, ada baiknya Anda perhatikan dulu situasi dan suasana hatinya. Sudah tepat atau belum jika dibicarakan saat ini?” kata Ikhsan.
Jika suasana hatinya stabil dan tenang, Anda bisa bicara. Kalau sedang tak stabil, sebaiknya tunda dulu.
-
Pilih Tempat yang Nyaman
Gangguan kecemasan lebih sering kambuh di lingkungan yang banyak orang dan bising.
Jika ingin berbicara penting, lebih baik cara tempat yang tidak terlalu ramai, sejuk, dan punya tempat duduk yang nyaman. Hal seperti itu turut memelihara ketenangan hatinya.
Artikel Lainnya: 5 Tips Memahami Gangguan Kecemasan yang Anda Alami
-
Hindari Kalimat yang Menyudutkan
Jika hal yang akan dibahas adalah kesalahan yang dibuat olehnya, tetap jaga bahasa dan kalimat yang dilontarkan.
“Sebisa mungkin gunakan bahasa-bahasa yang sifatnya netral dan tidak menyudutkan,” saran Ikhsan. Ingat juga untuk tidak menggunakan intonasi yang tinggi. Kesalahpahaman bisa datang dari intonasi.
-
Tak Perlu Membanding-bandingkan
Mungkin memang apa yang Anda alami lebih berat daripada rekan Anda yang anxiety. Namun, yang perlu kita pahami, kemampuan seseorang untuk menerima kondisi yang ada itu berbeda-beda.
Jadi, jika ingin berkata jujur, tak perlu sampai membanding-bandingkan karena itu justru membuatnya semakin kecil hati dan cemas.
-
Jangan Lupa Tanyakan Perasaan dan Pendapatnya
Setelah berhasil bicara jujur kepada penderita gangguan kecemasan, jangan lupa untuk menanyakan bagaimana perasaannya.
Jika dia bisa menerima dan tetap bersikap tenang, biarkan dia untuk mencurahkan pendapatnya. Dengarkan dulu apa katanya, hindari memotong di tengah penjelasan.
Artikel Lainnya: Gangguan Kecemasan Bisa Diturunkan kepada Anak?
-
Sediakan Minuman Air Putih, Bukan Kopi apalagi Minuman Beralkohol
Kalau di film-film, saat kita membicarakan hal-hal yang berat, kopi atau minuman alkohol kerap tersedia di meja.
Bahkan, ada yang sengaja mabuk-mabuk untuk mengatasi kepenatan. Hal itu tidak berlaku untuk orang dengan gangguan kecemasan. Minum kopi apalagi alkohol justru dapat membuat kondisinya makin parah.
-
Telanjur Kambuh? Anda Tak Boleh Ikut Panik atau Meninggalkan
Perlu diingat juga, apa pun yang kita sampaikan pada dasarnya sangat mungkin untuk membuat mereka cemas. Jadi, tetap sampaikan apa adanya dengan cara yang baik.
Psikolog Ikhsan menyarankan, “Apabila telanjur kambuh, jelaskan bahwa kecemasannya hanya bersifat sementara. Ajak dia untuk relaksasi pernapasan agar jadi lebih tenang.”
Itu dia tujuh cara menghadapi orang anxiety dan berbicara jujur kepadanya. Untuk pertanyaan lain seputar gangguan kecemasan, konsultasikan hal itu pada psikolog kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)