Tidak dapat dimungkiri, era digital yang menuntut hidup untuk lebih cepat dan lebih mudah juga berdampak pada kejiwaan remaja.
Media sosial setiap detiknya selalu menampilkan informasi-informasi baru, hal ini dapat membuat anak merasa FOMO (fear of missing out).
Kecemasan pada anak remaja ini bisa menjadi dampak yang berkelanjutan jika tidak ditangani dengan tepat.
Orangtua juga pastinya khawatir melihat anak remajanya tubuh dengan perasaan cemas berlebihan.
Normalkah Anak Remaja Mengalami Kecemasan?
Kecemasan sangat umum di masa praremaja dan remaja. Di masa tersebut, remaja mengalami perubahan yang cepat, baik secara fisik maupun mental.
Tak jarang mereka juga dihadapkan pada situasi yang menantang, asing, dan penuh tekanan dari lingkungan.
Perasaan cemas biasanya disertai dengan rasa gugup, tegang, gemetar, mual, dan juga berkeringat.
Artikel Lainnya: 5 Fakta tentang Kecemasan yang Perlu Anda Tahu
Ikhsan Bella Persada,M.Psi., Psikolog mengaku sering menemui anak remaja yang bermasalah dengan kecemasan.
Hal ini biasanya disebabkan oleh remaja mengalami perubahan emosi, fisik dan sosial, yang terjadi bersamaan dengan perubahan cara berpikir mereka.
Misalnya, remaja mungkin khawatir tentang memulai sekolah baru, menyesuaikan diri dengan teman-teman baru, dan mengikuti ujian.
Bahkan, mereka mungkin memiliki kekhawatiran yang tidak masuk akal, seperti penerimaan sosial dan perhatian orang tua.
Namun, yang perlu digarisbawahi, merasa cemas adalah bagian dari rentang emosi yang normal, seperti halnya marah dan malu.
Bagi kebanyakan remaja, kecemasan juga tidak akan bertahan lama. Namun bagi sebagian lainnya, anxiety tidak hilang hingga mencapai usia dewasa. Perasaan tersebut begitu kuat hingga menghambat produktivitas dan aktivitas sehari-hari.
Cara Mengatasi Kecemasan pada Remaja
Lantas, apa yang bisa dilakukan orang tua untuk menolong anak remaja keluar dari kecemasan tersebut. Beberapa cara mengatasi kecemasan remaja berikut bisa jadi panduan Anda.
1. Cari Tahu Sumber Kecemasan Anak
Salah satu cara untuk membantu anak mengelola perasaan cemas adalah dengan berbicara dengan mereka tentang kekhawatirannya. Saat dia mulai terbuka, pastikan Anda bisa menjadi pendengar yang baik.
Ciri pendengar yang baik adalah tidak memutus atau menyela saat anak sedang bercerita. Hindari mencela atau menyalahkan pikiran negatif anak.
Dengarkan dulu semua ceritanya, sampai selesai. Kemudian, barulah proses cerita tersebut dan sampaikan pendapat dari sudut pandang Anda.
"Orang tua bisa menjelaskan mengapa rasa cemas itu hal yang manusiawi yang dimiliki anak. Setelah itu, Anda perlu sampaikan kalau akan mencoba memahami yang dirasakan anak dan akan memberikan support untuk menurunkan kecemasannya," ucap Ikhsan.
Artikel Lainnya: Cara Berkata Jujur Kepada Orang dengan Gangguan Kecemasan
2. Bantu Remaja Mengelola Rasa Cemasnya
Cara mengatasi gangguan kecemasan pada remaja berikutnya adalah dengan membantu mengelola perasaan negatif tersebut. Misalnya, anak memiliki kecemasaan saat tampil di depan orang lain.
Sebagai langkah awal, Anda dapat mendorong anak berlatih tampil di depan keluarga inti terlebih dahulu. Tumbuhkan rasa percaya diri Anda. Mereka secara perlahan dapat mengatasi kecemasan tampil di depan banyak orang.
"Atau, bisa temani anak untuk melakukan relaksasi pernapasan agar anak dapat menstabilkan kembali emosinya dan menurunkan kecemasan," ucap Ikhsan.
3. Tunjukkan Cara Anda Mengelola Stres
Melansir dari verywell, anak adalah cermin yang akan mengikuti apa yang orang tua lakukan.
Oleh karena itu, bantu anak mengelola kecemasannya dengan memberikan contoh cara mengelola stres dan kecemasan yang baik.
Jangan tunjukkan perilaku gelisah, emosional, dan ekspresi negatif lainnya. Ingat, anak adalah peniru yang baik.
4. Ajari Remaja Menggunakan Media Sosial dengan Benar
Remaja sekarang ini sudah sangat canggih dalam urusan digital, termasuk bermain media sosial. Namun, terkadang, sumber kecemasan remaja justru bersumber dari media sosial.
Untuk menghindari efek negatif tersebut, orang tua dapat mengedukasi remaja soal penggunaan media sosial.
Jelaskan untuk menggunakan media sosial sewajarnya dan batasi waktunya. Ingatkan pula bahwa apa yang ditampilkan di sana tidak semuanya benar.
Ajari juga anak remaja Anda untuk berhati-hati dalam memberikan pendapat di media sosial.
5. Lakukan Aktivitas Bersama
Lakukan kegiatan sederhana, seperti bermain, berolahraga, berlibur, atau memasak. Menghabiskan waktu bersama anak dapat membuat mereka merasa dicintai sekaligus membangun citra yang baik soal keluarga.
Artikel Lainnya: Tidak Sama, Ini Perbedaan Fobia dan Trauma Menurut Psikolog
6. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Dorong gaya hidup yang sehat dengan makan-minum yang sehat, tidur cukup, dan rutin beraktivitas fisik.
Mengapa hal ini penting? Faktanya, gaya hidup sehat dapat menghindarkan Anda dari stres dan kecemasan berlebihan.
Itulah sederet cara mengatasi kecemasan remaja. Pastikan mereka memahami kalau tidak sendirian dalam menghadapi masalah. Kedua orang tuanya akan selalu ada untuk membantunya.
Bila kondisi anxiety remaja memberat hingga mengganggu kualitas hidup, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog.
Manfaatkan layanan LiveChat dari Klikdokter untuk berkonsultasi langsung dengan psikolog atau dokter anak.
(HNS/AYU)