Cara Menolong dan Menyemangati Teman yang Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang membuat seseorang merasa sedih hingga kehilangan minatnya secara terus-menerus. Kondisi ini memengaruhi perasaan, pikiran, perilaku, hingga menyebabkan masalah emosional dan fisik.

Sayangnya, orang dengan depresi kerap malu untuk mengatakan apa yang mereka rasakan. Sebagian dari mereka juga takut dinilai buruk oleh orang lain yang tidak mengerti kondisinya. 

Oleh karena itu, Anda bisa membantu atau memberikan dukungan yang tepat untuk teman yang mengalami depresi. Dukungan diperlukan agar teman dengan depresi dapat menjalani perawatan dan pengobatan yang baik. 

Selain itu, risiko menyakit diri sendiri atau bahkan bunuh diri akibat depresi bisa dicegah. Berikut beberapa cara menenangkan atau memberikan dukungan bagi orang depresi yang bisa Anda lakukan.

Anda harus mencari tahu atau banyak membaca Informasi tentang depresi. Sebab dengan banyak tahu informasi tentang depresi, Anda lebih memahami kondisi teman atau jenis gangguan mood yang dialami teman Anda.

Anda juga bisa membantu mengendalikan situasi, bersikap sabar, serta membantu menenangkan teman ketika gejala depresi yang dialaminya kambuh. 

Artikel lainnya: Mengikis Stigma Masalah Kesehatan Mental

Setelah memahami apa itu depresi, mulailah banyak bercakap-cakap dengan teman Anda. Tanyakan tentang kondisi dan apa yang ia rasakan. Namun, hindari memberikan nasihat tanpa diminta. 

Jika teman Anda tidak ingin memberi tahu kondisinya. Sampaikan kepada teman bahwa Anda peduli dengan kondisinya dan ia bisa bercerita kapan pun ia membutuhkan tempat untuk berkeluh kesah. 

Tidak semua orang menyadari bahwa ia mengalami depresi. Selain itu, tidak semua orang  tahu cara mendapatkan perawatan yang tepat.

Sebagai teman, Anda bisa membantu orang tersebut untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Bantu ia dengan mencarikan konseling yang cocok ke psikiater atau psikolog. 

Bila perlu, Anda bisa mengantarkan atau menemaninya di setiap sesi konsul. Sebab untuk sebagian orang, konsultasi dengan psikolog atau psikiater masih dianggap sebagai hal menakutkan.

Artikel lainnya: Cara Membangkitkan Motivasi Hidup Orang yang Ingin Bunuh Diri

Depresi bisa menyebabkan seseorang kehilangan banyak energi dan memiliki keinginan untuk menyendiri. Selain itu, obat-obatan yang dikonsumsi dapat memberikan efek samping tersendiri. 

Tidak dimungkiri, bisa jadi akibat perawatan tersebut teman Anda tidak ingin melanjutkan konseling maupun ingin berhenti minum obat. Sebagai cara menyemangati orang depresi, Anda bisa memberikan dukungan agar ia melanjutkan pengobatannya. 

Anda bisa menjelaskan kondisinya membaik setelah ikut terapi dan minum obat. Anda juga bisa menawarkan kepadanya untuk menemani konsultasi kembali dengan psikiater guna mendiskusikan pilihan obat depresi lain yang minim efek samping. 

Penting untuk diingat bahwa Anda tidak selalu bisa mendampinginya, baik di masa sulit atau sekadar pergi ke tempat konseling.

Bila sedang tidak bisa mendampingi, jangan paksakan diri Anda dan mintalah bantuan teman lainnya.

Selain itu, jangan lupakan perawatan diri Anda, karena merawat orang yang mengalami depresi dapat menguras banyak tenaga dan emosi. 

Jika Anda butuh waktu untuk sendiri, maka sampaikanlah dengan bahasa yang lembut dan baik kepada temanmu. 

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, merawat orang depresi akan memengaruhi emosi kita dan memunculkan trigger.

“Memang butuh kesiapan diri kita juga untuk bisa menemani teman kita yang sedang mengalami depresi. Salah satu hal yang bisa bantu agar kondisi kita tetap stabil dengan self-care,” kata psikolog Ikhsan.

Itu dia cara menghibur, menenangkan, dan menyemangati teman yang depresi. Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan mental, tanyakan langsung dengan psikiater atau psikolog melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(OVI/JKT)

Referensi:

Healthline. Diakses 2022. How to Help Someone with Depression

Mayo Clinic. Diakses 2022. Depression: Supporting a family member or friend

Mayo Clinic. Diakses 2022. Depression (major depressive disorder)

Ditinjau oleh  Psikolog Ikhsan Bella Persada