Serangan panik adalah perasaan takut atau cemas berlebihan yang terjadi secara mendadak. Kondisi ini sering kali muncul tanpa alasan yang jelas.
Orang yang mengalami serangan panik kerap disalahartikan sedang terkena serangan jantung. Hal ini dikarenakan gejala yang muncul adalah nyeri dada, sesak napas, dan rasa seperti tercekik.
Jika Anda menemukan seseorang dengan kondisi demikian, jangan tinggal diam dan berikanlah pertolongan. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai tindakan pertolongan pertama dalam mengatasi serangan panik, yaitu:
1. Tetap Tenang, Tidak Ikut Panik
Sebagai orang yang membantu, tetap tenang adalah salah satu cara terbaik. Serangan panik biasanya hanya berlangsung selama 5-10 menit. Bicaralah dengan orang yang mengalami serangan panik secara perlahan dan tenang.
Artikel Lainnya: 6 Tanda Tak Terduga Anda Kena Serangan Panik
2. Tanyakan Mengenai Bantuan yang Diharapkan
Orang dengan serangan panik biasanya memiliki metode sendiri untuk mengatasinya. Meskipun begitu, saat serangan terjadi dapat memengaruhi cara berpikir seseorang. Pertimbangkanlah untuk menanyakan bantuan apa yang mereka harapkan apabila serangan panik terjadi.
3. Pahami Tanda-tandanya
Serangan panik umumnya dimulai dengan:
- Perasaan ketakutan
- Sesak napas
- Perasaan tercekik
- Berdebar
- Pusing
- Gemetar
Gejala serangan panik bisa berbeda-beda pada setiap orang. Sebaiknya tanyakan gejala apa yang cenderung mereka alami. Semakin cepat Anda menyadari apa yang terjadi, semakin cepat dapat menolong mereka.
4. Ajak Bicara dan Alihkan Fokusnya
Terdapat sebuah cara yang dikenal dengan nama teknik grounding, yang dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah kecemasan termasuk serangan panik.
Teknik ini akan membantu orang tersebut fokus pada yang sebenarnya terjadi, bukan pada serangannya. Teknik grounding dapat digunakan saat intensitas serangan semakin berkurang.
Berikut cara-cara menggunakan teknik grounding:
- Sentuhan fisik seperti memegang tangan mereka (jika disetujui oleh penderita)
- Memberikan mereka objek untuk dipegang sehingga fokus teralihkan
- Mendorong mereka untuk mengulangi kata-kata yang menenangkan, misalnya
“Situasi ini memang buruk namun tidak akan menyakiti saya.”
- Berbicara dengan mereka secara perlahan dan tenang
- Mengajukan pertanyaan sederhana untuk mengalihkan pikiran
Artikel Lainnya: Bagaimana Rasanya Saat Mengalami Serangan Panik?
5. Hindari Memberikan Kafein
Kopi, teh, cokelat dan jenis asupan lainnya yang mengandung kafein bisa memperburuk gejala yang terjadi akibat serangan panik. Ini karena kafein memiliki efek perangsangan saraf simpatis, yang akan menyebabkan berbagai gejala seperti denyut jantung lebih kencang, gemetar, dan berkeringat.
Perlu diketahui, respons seseorang terhadap kafein tidaklah sama. Beberapa orang sangat sensitif terhadap kafein, namun ada juga orang yang sebaliknya.
Pada kelompok orang yang sensitif, disarankan untuk membatasi asupan kafein supaya tidak melebihi 400 miligram per hari. Hal ini untuk menghindari keluhan, seperti sakit kepala, cemas, dan mual.
6. Pahami Kapan Perlu Meminta Bantuan Darurat
Mungkin Anda juga merasa cemas ketika melihat orang dengan serangan panik. Namun kapan sebaiknya Anda harus meminta pertolongan?
Anda perlu segera menghubungi bantuan darurat jika:
- Nyeri dada terasa seperti meremas dan menjalar sampai lengan
- Gejala dirasakan sampai 20 menit lebih dan semakin memburuk
- Sesak napas sangat berat
Saat memberikan pertolongan kepada orang yang mengalami serangan panik, pastikan Anda bersikap tenang dan tidak menambah beban orang tersebut. Lantas, jika orang yang mengalami serangan panik tak kunjung membaik setelah mendapat pertolongan, jangan ragu untuk segera mengajaknya ke dokter atau psikiater.
Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Coba sampaikan langsung kepada dokter melalui fitur LiveChat 24 Jam.
[FY]