Bagi pasangan yang sudah menikah, kehadiran anak merupakan hal yang didambakan. Segala upaya dilakukan pasutri agar bisa hamil dan segera punya momongan. Sayangnya, tak semua kehamilan berjalan lancar.
Pada beberapa kasus, ibu bisa saja mengalami hamil kosong. Apa itu hamil kosong? Adakah dampak psikis yang dialami ibu setelah tahu ia mengalami hamil kosong?
Apa itu Kondisi Hamil Kosong?
Hasil test pack sudah menunjukan dua garis biru. Gejala kehamilan, seperti morning sickness, kelelahan, dan juga nafsu makan berkurang pun dirasakan setelah melakukan test kehamilan.
Akan tetapi, ketika melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) di dokter, kok, tidak ada tanda-tanda kehadiran janin? Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Anda ternyata tidak hamil.
Ya, hal tersebut memang bisa terjadi kepada wanita dan itu disebut sebagai hamil kosong.
Menurut dr. Adeline Jaclyn hamil kosong atau dalam bahasa medis disebut blighted ovum adalah proses pembuahan yang tidak disertai dengan terbentuknya embrio (janin). Kendati demikian, plasenta dan kantung kehamilan sudah terbentuk.
Hamil kosong sendiri biasanya sering dialami di awal kehamilan. Bahkan, terjadi sebelum seorang wanita sadar kalau mereka sedang hamil.
Proses terjadinya blighted ovum pada dasarnya sama persis dengan kehamilan normal. Hamil kosong juga melewati tahapan sel telur dibuahi oleh sperma. Sayangnya, pembuahan pada kasus hamil kosong tidak terjadi.
Dokter Adeline menjelaskan, sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti kondisi hamil kosong. Namun, adanya kelainan kromosom diduga menjadi faktor utama seorang wanita mengalami blighted ovum.
“Kelainan kromosom tersebut dapat disebabkan oleh faktor genetik, kualitas sel telur, atau kualitas sperma yang tidak baik,” ujar dr. Adeline.
Artikel Lainnya: Bahaya Merokok atau Menghirup Asap Rokok Saat Hamil
Efek Psikologis Apa yang Bisa Dirasakan Ibu Hamil Kosong?
Perasaan sedih dan kecewa sudah pasti tidak bisa dihindari oleh pasangan. Terlebih, jika suami dan istri sudah menantikan kehadiran buah hati sejak lama.
Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog mengatakan, “Ketika merasa kecewa karena sudah menaruh harapan akan memiliki bayi, Ibu dapat menyalahkan dirinya sendiri karena berpikir tidak bisa menjaga diri agar sang janinnya terbentuk. Apalagi jika ibu sudah menantikan kehamilan dan sangat berharap untuk memiliki anak.”
“Selain itu, bisa juga menimbulkan trauma ke depannya. Ibu punya kekhawatiran berlebih karena takut kehamilan selanjutnya akan mengalami hal yang sama. Ketika trauma terus terjadi, bukan tidak mungkin ibu jadi alami stres dan depresi,” tambahnya.
Artikel Lainnya: Suka Marah Saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya!
Tips Memberi Dukungan Bagi Ibu Hamil Kosong
Agar ibu yang mengalami hamil kosong tidak merasa terpuruk, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung dan memulihkan perasaannya. Dijelaskan oleh Ikhsan, berikut cara-caranya:
Tetap Beri Support dan Perhatian
Pasangan atau keluarga lainnya dapat memberikan dukungan selama ibu menjalani proses pemulihan. Katakan juga kepada ibu, peristiwa ini bukanlah kesalahan yang ia perbuat.
Jelaskan banyak faktor yang mendasari ibu mengalami hamil kosong. Bila perlu, minta penjelasan lebih lanjut oleh dokter. Untuk suami, katakan kepada istri bahwa Anda dapat menerima dan tidak kecewa saat kehamilan tidak berjalan lancar.
Artikel Lainnya: Bahaya Mengidap Toksoplasma pada Ibu Hamil
Beri Ruang untuk Ibu Sendiri
Berikan ibu ruang untuk bisa berpikir dan menenangkan perasaannya sendiri. Namun, bukan berarti pasangan atau keluarga harus meninggalkan ibu, ya. Tetap beri perhatian dan simpati. Jangan pula paksa ibu untuk bercerita, karena ini bisa membuatnya semakin tertekan dan sedih.
Konseling ke Psikolog
Jika rasa kecewa dan sedih yang dialami berkelanjutan atau memengaruhi keseharian ibu, sebaiknya tawarkan bantuan psikolog. Dengan konseling rutin, kondisi mental ibu hamil kemungkinan besar dapat menjadi lebih baik.
Mengalami hamil kosong bukan berarti ibu tidak bisa hamil dengan sukses lagi nantinya. Menurut dr. Adeline Jaclyn, kebanyakan wanita yang hamil kosong akan mengalami kehamilan sukses dan mempunyai bayi sehat.
“Selama ibu hamil kosong bisa me-manage stres dengan baik dan memulihkan tubuhnya, ibu pasti bisa mengalami hamil yang lancar, normal, dan memiliki bayi yang sehat. Tapi, semua butuh proses dan butuh kesembuhan baik secara mental dan fisik terlebih dahulu dari sang ibu,” tutup dr. Adeline.
Untuk tahu informasi lain tentang kehamilan lainnya, Anda bisa baca artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter. Sedangkan untuk konsultasi ke dokter, gunakan fiturTanya Dokter.
(OVI/JKT)