Fakta di Balik Magic Mushroom

Jamur psilocybin atau magic mushroom merupakan jenis obat rekreasional yang dapat membuat seseorang berhalusinasi. Selain itu, penggunanya juga dapat merasakan euforia, gangguan proses berpikir, gangguan persepsi waktu, dan sebagainya.

Walaupun ilegal (termasuk dalam narkotika golongan satu yang diatur dalam Undang-Undang Narkotika Nomor 25 Tahun 2009), magic mushroom nyatanya masih banyak diperdagangkan meski diam-diam. Lalu, apa dampaknya jika mengonsumsi jamur ajaib ini?

• Halusinasi yang aneh Kebanyakan pengguna magic mushroom mengatakan, mereka mengalami halusinasi aneh setelah mengonsumsinya. Salah satunya, seperti melihat suara atau mendengar warna.Berdasarkan penelitian, ini terjadi karena magic mushroom dapat memengaruhi komunikasi antar jaringan di otak. Akibatnya pengguna melihat hal-hal yang tak umum dilihat oleh orang normal.
• Cemas yang hebat dan berlebihan Dari sebuah penelitian di New York University, partisipan yang mengonsumsi magic mushroom didapati mengalami rasa cemas dan tidak nyaman yang berlebihan. Ada yang berlangsung selama beberapa menit, tetapi ada pula yang sampai berjam-jam.
• Halusinasi berujung kematian Halusinasi yang dialami dapat berbeda-beda bergantung seberapa banyak konsumsi, sifat, mood, serta lingkungan sekitar Anda. Lingkungan yang negatif dan perasaan sedih dapat membuat Anda berhalusinasi buruk. Karena itu, halusinasi ini sering kali menyebabkan orang melakukan tindakan berbahaya, misalnya bunuh diri.
• Perasaan keluar dari tubuh Magic mushroom dapat membuat Anda seolah-olah mengalami sesuatu yang nyata, padahal tidak. Misalnya, Anda merasa seakan melayang atau keluar dari tubuh sendiri. Perasaan ini biasanya timbul setelah 20–90 menit mengonsumsi jamur ajaib ini.
• Persepsi terhadap waktu terganggu Selain halusinasi, efek lainnya adalah waktu terasa berjalan sangat lambat. Satu menit mungkin dapat terasa seperti lima jam bagi pengguna magic mushroom.

Meski beberapa studi menyatakan magic mushroom dapat menyembuhkan kecemasan dan depresi, hal ini ternyata tidak terbukti dalam jangka panjang.

Efek buruk faktanya lebih banyak dialami oleh pengguna. Karena itu, hindarilah konsumsinya agar tidak berujung pada hal-hal negatif.

[RS/ RH]