Di era modern ini, setiap generasi membawa karakteristik, tantangan, dan fenomena tersendiri. Gen Z, atau mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, dikenal sebagai generasi yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi.
Kehidupan mereka kerap diwarnai dengan interaksi yang intens melalui media sosial, gaya hidup yang dinamis, serta tekanan dari ekspektasi sosial dan pribadi yang tinggi. Salah satu fenomena baru yang muncul di kalangan Gen Z adalah istilah "Jam Koma."
Fenomena "Jam Koma" mengacu pada pola kelelahan yang sering dialami oleh generasi ini, terutama pada jam-jam tertentu dalam sehari.
Fenomena ini mendapat perhatian dari berbagai pihak karena terkait dengan gaya hidup dan kebiasaan Gen Z yang kerap kurang tidur, sibuk dengan gadget, serta cenderung mengabaikan tanda-tanda kelelahan tubuh.
Menurut artikel yang dipublikasikan oleh Detik Health, "Jam Koma" mengacu pada jam-jam di mana tubuh secara alami terasa sangat lelah, biasanya pada jam-jam setelah tengah hari, yang bertepatan dengan waktu produktif mereka.
Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu fenomena "Jam Koma," penyebabnya, serta bagaimana cara mengatasi agar tubuh tidak mudah terkena dampak kelelahan ini, terutama di kalangan Gen Z yang kerap terjebak dalam siklus kelelahan tersebut.
Artikel lainnya: Mengenal Istilah Doom Spending di Kalangan Gen Z dan Milenial
Apa yang Dimaksud dengan "Jam Koma"?
"Jam Koma" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kelelahan ekstrem yang sering dialami oleh Gen Z pada jam-jam tertentu, biasanya di sore hingga malam hari.
Fenomena ini ditandai dengan rasa lelah yang luar biasa, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan energi yang drastis.
Meski jam-jam tersebut bervariasi dari satu individu ke individu lain, banyak dari Gen Z melaporkan bahwa mereka merasa benar-benar "koma" secara fisik dan mental setelah melewati aktivitas yang intens, baik itu di pagi hari maupun akibat kurang tidur di malam sebelumnya.
Artikel lainnya: Gen Z, Ini Cara Tegar Saat Cinta Ditolak
Faktor yang Mempengaruhi “Jam Koma”
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini meliputi:
1. Kurangnya kualitas tidur
Gen Z dikenal sering kurang tidur. Mereka lebih rentan terpapar layar gadget sebelum tidur, yang memengaruhi produksi melatonin—hormon yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan tidur yang berkualitas dan bangun dalam kondisi tidak segar.
2. Gaya hidup yang sibuk
Tekanan dari pendidikan, pekerjaan, serta gaya hidup yang serba cepat membuat banyak Gen Z merasa harus terus produktif, bahkan ketika tubuh mereka membutuhkan istirahat. Hal ini menimbulkan akumulasi kelelahan yang berdampak pada kondisi fisik dan mental mereka di siang hari.
3. Konsumsi kafein berlebihan
Untuk tetap terjaga, banyak dari mereka yang mengandalkan minuman berkafein seperti kopi atau minuman energi. Meskipun ini memberikan dorongan energi sementara, konsumsi berlebihan justru dapat menyebabkan "crash" energi yang memperparah kondisi "Jam Koma."
4. Kurangnya aktivitas fisik
Meski sering terlihat aktif di dunia maya, Gen Z cenderung kurang bergerak secara fisik. Pola hidup yang kurang aktif ini memperparah rasa lelah karena tubuh mereka tidak terbiasa dengan aktivitas yang sehat dan teratur.
5. Kecanduan gadget dan media sosial
Keterikatan yang tinggi dengan gadget dan media sosial mengganggu ritme tidur dan keseimbangan mental Gen Z. Banyak dari mereka yang merasa terpaksa terus terhubung dengan dunia maya, meskipun tubuh dan pikiran mereka memerlukan waktu untuk beristirahat.
Dengan berbagai faktor tersebut, "Jam Koma" bukan hanya fenomena fisik, tetapi juga merupakan akibat dari gaya hidup digital yang tidak seimbang yang diterapkan oleh banyak anggota Gen Z.
Cara Mengatasi Agar Tubuh Tidak Terkena "Jam Koma"
Meski fenomena "Jam Koma" kerap dianggap sebagai sesuatu yang tidak terhindarkan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak dari kondisi kelelahan ini.
Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan oleh Gen Z untuk menjaga keseimbangan energi tubuh mereka:
1. Meningkatkan kualitas dan durasi tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas adalah kunci utama untuk mencegah "Jam Koma." Beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidur antara lain:
- Mengatur jadwal tidur yang konsisten: Menetapkan waktu tidur dan bangun yang sama setiap hari membantu tubuh mengikuti ritme sirkadian alami, yang berdampak positif pada kualitas tidur.
- Mengurangi paparan layar sebelum tidur: Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat menghambat produksi melatonin. Membatasi penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur dapat membantu tubuh lebih cepat masuk ke fase tidur yang dalam.
- Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman: Suhu ruangan yang sejuk, tempat tidur yang nyaman, serta pencahayaan yang redup dapat mendukung tidur yang lebih berkualitas.
2. Menerapkan gaya hidup seimbang
Gaya hidup yang seimbang antara kerja, istirahat, dan waktu bersosialisasi sangat penting dalam menjaga energi tubuh. Beberapa cara untuk menerapkan keseimbangan ini adalah:
- Mengatur prioritas: Gen Z perlu belajar untuk tidak terlalu memaksakan diri dalam menyelesaikan segala hal secara bersamaan. Menetapkan prioritas yang jelas membantu mereka bekerja dengan lebih efektif tanpa merasa kewalahan.
- Mengambil waktu istirahat yang cukup: Memberikan waktu istirahat di antara aktivitas yang padat membantu tubuh dan pikiran untuk pulih. Teknik seperti pomodoro (bekerja selama 25 menit diikuti dengan istirahat singkat) dapat membantu menjaga produktivitas tanpa menyebabkan kelelahan berlebihan.
Artikel lainnya: 10 Cara Mencapai Work-Life Balance agar Hidup Seimbang
3. Menjaga pola makan yang sehat
Pola makan yang seimbang dan sehat dapat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh sepanjang hari. Beberapa tips untuk menjaga pola makan yang sehat antara lain:
- Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi: Protein, serat, vitamin, dan mineral adalah komponen penting untuk menjaga energi dan menjaga tubuh tetap sehat. Mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein dapat membantu menjaga stabilitas energi tubuh.
- Mengurangi asupan kafein berlebihan: Meskipun kafein dapat memberikan dorongan energi sementara, mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan justru dapat menyebabkan "crash" energi. Batasi konsumsi kopi atau minuman berkafein dan gantikan dengan air putih atau teh herbal yang lebih menyehatkan.
4. Rutin berolahraga
Aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan energi dan mencegah tubuh mengalami "Jam Koma." Olahraga membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh, yang mendukung fungsi optimal organ-organ vital.
Bahkan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga sudah cukup untuk meningkatkan energi dan menjaga tubuh tetap bugar.
5. Mengelola stres dengan baik
Stres adalah salah satu penyebab utama kelelahan mental dan fisik. Untuk mengurangi stres, Gen Z dapat mencoba beberapa teknik relaksasi seperti:
- Meditasi atau yoga: Latihan pernapasan dalam dan meditasi dapat membantu mengurangi stres dan memulihkan energi mental.
- Mengatur ekspektasi dan beban kerja: Mengelola ekspektasi, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain, dapat membantu mengurangi tekanan yang menyebabkan kelelahan.
Artikel lainnya: Ini Cara Manajemen Stres yang Ampuh
6. Mengurangi Penggunaan Gadget yang Berlebihan
Karena kecanduan gadget merupakan salah satu penyebab utama dari fenomena "Jam Koma," mengurangi waktu layar dan lebih fokus pada aktivitas yang melibatkan interaksi langsung dengan lingkungan fisik dapat membantu mengembalikan energi tubuh.
Menetapkan batas waktu penggunaan media sosial dan menggantinya dengan kegiatan lain, seperti membaca atau berolahraga, dapat membantu menghindari kelelahan akibat terlalu banyak menghabiskan waktu di dunia maya.
Fenomena "Jam Koma" yang dialami oleh banyak Gen Z mencerminkan gaya hidup modern yang sarat dengan tekanan sosial, kelelahan fisik, dan kurangnya keseimbangan antara kehidupan online dan offline.
Artikel lainnya: Hai Gen Z, Punya Asuransi Kesehatan Penting Untuk Masa Depan Yang Lebih Aman
Meskipun istilah ini tergolong baru, banyak anggota generasi ini yang mengalami kondisi kelelahan ekstrem di jam-jam tertentu akibat kebiasaan kurang tidur, penggunaan gadget yang berlebihan, serta gaya hidup yang kurang aktif secara fisik.
Untuk mengatasi "Jam Koma," Gen Z perlu lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.
Melalui perubahan kecil dalam rutinitas sehari-hari, seperti meningkatkan kualitas tidur, mengatur pola makan, rutin berolahraga, serta mengelola stres, mereka dapat menjaga energi dan produktivitas sepanjang hari tanpa merasa terjebak dalam siklus kelelahan yang berkepanjangan.
Dapatkan pembahasan lebih lengkap seputar kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, hingga hewan peliharaan dengan mengunduh aplikasi KlikDokter atau memilih topik kesehatan secara langsung.
- Detik Health. (2024). Fenomena 'Jam Koma' Melanda Gen Z, Ini Penyebabnya Menurut Ahli. Diakses dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7602361/fenomena-jam-koma-melanda-gen-z-ini-penyebabnya-menurut-ahli.
- Walker, M. (2017). Why We Sleep: Unlocking the Power of Sleep and Dreams. Scribner.
- Roehrs, T., & Roth, T. (2008). Caffeine: Sleep and daytime sleepiness. Sleep Medicine Reviews, 12(2), 153-162.
- Bryant, J., & Oliver, M. B. (2009). Media Effects: Advances in Theory and Research. Routledge.
- Selye, H. (1956). The Stress of Life. McGraw-Hill.