Kesehatan Mental

Mengenal Fenomena Lonely Deaths, Meninggal dalam Kesepian

Lonely deaths atau kodokushi jadi masalah serius. Psikolog Iswan Saputro akan mengupas tuntas faktor-faktor yang menyebabkan seseorang meninggal sendirian dan bagaimana kita bisa mencegahnya.

Mengenal Fenomena Lonely Deaths, Meninggal dalam Kesepian

Fenomena sosial “lonely deaths” atau “kodokushi” di Jepang menjadi perhatian publik. Menurut laporan National Police Agency Jepang, sebanyak 37.227 lansia meninggal dunia di rumah sendirian sampai pertengahan tahun 2024.

Mereka ditemukan meninggal sendirian, tanpa diketahui oleh siapa pun, sering kali baru ditemukan beberapa hari atau bahkan minggu setelah kematian mereka.

Kondisi ini tidak hanya terjadi di Jepang tetapi juga di berbagai negara lain, termasuk di negara-negara Barat. Lonely deaths menjadi cerminan dari isu sosial yang lebih besar, yaitu meningkatnya isolasi sosial di masyarakat modern.

Dalam artikel ini, Psikolog Iswan Saputro akan menjelaskan fenomena lonely deaths, faktor yang menyebabkan hal ini, dan bagaimana cara mencegah terjadinya terutama bagi yang hidup sendiri.

Artikel lainnya: Perbedaan Kesepian Wajar dengan Kesepian Gejala Depresi

Apa Itu Lonely Deaths?

Lonely deaths, atau Kodokushi, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kematian seseorang yang terjadi dalam isolasi, tanpa kehadiran keluarga atau teman di sekitar.

Kondisi ini biasanya dialami oleh seseorang yang hidup sendiri dan terisolasi dari lingkungan sosialnya. Dalam banyak kasus, tubuh orang yang meninggal bahkan baru ditemukan setelah beberapa hari, minggu, atau bulan.

Fenomena ini menjadi sangat umum di Jepang, di mana angka kesepian dan isolasi sosial meningkat drastis seiring dengan bertambahnya usia populasi.

Faktor Lonely Deaths

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya kasus lonely deaths di Jepang dan negara-negara lain antara lain:

1. Populasi lansia tinggi

Di Jepang, populasi lansia terus meningkat dan banyak di antara mereka yang hidup sendiri. Mereka yang telah kehilangan pasangan hidup atau tidak memiliki anak yang merawatnya sering kali menjadi korban lonely deaths.

2. Isolasi sosial

Seseorang yang terisolasi secara sosial, baik karena masalah kesehatan mental, kehilangan pekerjaan, atau karena kepribadian memiliki risiko tinggi mengalami lonely deaths.

3. Perubahan struktur keluarga

Di era modern, semakin banyak orang yang memilih untuk tidak menikah atau tidak memiliki anak. Struktur keluarga yang berubah ini berarti bahwa semakin banyak orang tua yang tidak memiliki dukungan dari anggota keluarga sendiri.

4. Budaya individualis

Dalam masyarakat yang sangat maju seperti Jepang, ada kecenderungan untuk menghargai privasi dan kemandirian secara berlebihan, yang dapat menyebabkan isolasi sosial.

5. Kesehatan mental

Isolasi sosial dapat meningkatkan risiko mengalami gangguan mental yang menyebabkan seseorang lebih sulit untuk membuka diri atau meminta bantuan.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Jepang tetapi juga mulai terlihat di negara-negara lain seperti Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa lonely deaths adalah masalah global yang harus mendapat perhatian lebih untuk ditangani.

Artikel lainnya: Punya Pasangan Tapi Merasa Kesepian, Mungkin Ini Alasannya

Mencegah Agar Tidak Menghadapi Lonely Deaths Meski Hidup Sendiri

Meskipun hidup sendiri atau memilih untuk hidup lajang dapat menjadi pilihan yang nyaman bagi sebagian orang, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah isolasi sosial dan risiko lonely deaths.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Mempertahankan hubungan sosial

Meskipun hidup sendiri, sangat penting untuk tetap menjaga hubungan dengan teman, keluarga, dan komunitas.

Bergabung dengan komunitas atau klub yang sesuai dengan minat Kamu juga dapat membantu memperluas jaringan sosial. Adanya media sosial juga dapat dioptimalkan untuk tetap terhubung dengan orang lain.

2. Rutin mencari dukungan emosional

Jangan ragu untuk mencari dukungan eksternal. Ini bisa berupa konseling, terapi, atau bergabung dengan kelompok dukungan baik secara daring atau tatap muka.

Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu orang yang merasa kesepian atau terisolasi keluar dari penderitaannya.

3. Membuat rencana jangka panjang

Penting untuk merencanakan masa depan dan saat menua, terutama jika Kamu memilih untuk hidup sendiri.

Ini termasuk perencanaan keuangan, kesehatan, dan bagaimana Kamu akan menangani situasi darurat. Memiliki rencana yang jelas dapat membantu mengurangi risiko lonely deaths.

4. Mengadopsi gaya hidup aktif

Aktivitas fisik yang teratur tidak hanya baik untuk kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti olahraga, hobi, atau pekerjaan sukarela dapat membantu menjaga keseimbangan emosional dan mencegah isolasi.

5. Memiliki professional caregiver

Jika memiliki kondisi finansial yang baik, mempekerjakan seorang professional caregiver untuk membantu kebutuhan domestik, kesehatan, dan lainnya dapat menjadi solusi untuk seseorang yang hidup sendiri.

6. Menggunakan teknologi untuk keamanan

Teknologi modern menawarkan berbagai solusi untuk menjaga keselamatan seseorang yang hidup sendiri.

Misalnya, perangkat monitoring kesehatan, aplikasi keamanan, dan alarm darurat dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan atau bahaya dan memberikan peringatan kepada keluarga atau layanan darurat.

7. Mengembangkan hobi dan minat

Memiliki hobi atau minat yang dapat dilakukan secara mandiri tetapi tetap berhubungan dengan komunitas adalah cara yang efektif untuk menghindari kesepian dan bertemu orang baru. Memiliki hobi dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan walaupun sendirian.

Artikel lainnya: Merasa Sepi di Tengah Keramaian? Mungkin Ini Penyebabnya

Fenomena d adalah masalah sosial di dunia modern, terutama di negara-negara dengan populasi yang menua seperti Jepang.

Meninggal dalam kesepian bukan hanya tragis, tetapi juga mencerminkan kegagalan dalam menjaga hubungan sosial, kesehatan mental, dan komunitas yang empatik.

Meskipun memilih untuk hidup sendiri adalah keputusan pribadi, penting untuk mengakui risiko yang mungkin muncul dan mengambil langkah-langkah pencegahan.

Mempertahankan hubungan sosial, mencari dukungan emosional, dan merencanakan masa depan dengan baik adalah beberapa cara untuk mencegah isolasi sosial dan menghindari risiko lonely deaths.

Fenomena ini menyoroti pentingnya interaksi sosial dan dukungan komunitas dalam menjaga kesejahteraan kita, terutama saat kita memasuki usia lanjut.

Temukan informasi lebih lanjut tentang kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, hingga hewan peliharaan dengan mengunduh aplikasi KlikDokter atau memilih topik kesehatan yang Kamu butuhkan.

  • Victor, C.R., & Bowling, A. (2012). "A Longitudinal Analysis of Loneliness Among Older People in Great Britain". Journal of Psychology & Health. 27(8), 962-977. DOI: 10.1080/08870446.2012.682529
  • Kawachi, I., & Berkman, L.F. (2001). "Social Ties and Mental Health". Journal of Urban Health. 78(3), 458-467. DOI: 10.1093/jurban/78.3.458
  • Ishikawa, R., & Koyama, S. (2018). "Kodokushi in Japan: Socioeconomic Factors and Prevention Strategies". Asian Social Work and Policy Review. 12(2), 96-108. DOI: 10.1111/aswp.12150
  • Cacioppo, J.T., & Cacioppo, S. (2018). "Loneliness in the Modern Age: An Evolutionary Theory of Loneliness (ETL)". Advances in Experimental Social Psychology. 58, 127-197. DOI: 10.1016/bs.aesp.2018.03.003
  • https://www.bbc.com/news/articles/cwyx6wwp5d5o