Tanggal 10 Oktober setiap tahun diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Tahun ini tema yang diangkat berkaitan dengan promosi kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri.
Setiap 40 detik, terdapat satu orang di dunia yang kehilangan nyawa akibat bunuh diri. Kini persoalan ini sudah menjadi masalah kesehatan publik. Sangat penting bagi setiap orang untuk mengetahui apa saja yang bisa memicu munculnya keinginan bunuh diri dan bagaimana cara mencegah hal tersebut.
Pemicu keinginan bunuh diri
Keinginan bunuh diri berkaitan dengan beberapa kondisi kesehatan jiwa, seperti depresi dan ketergantungan alkohol. Selain itu, keinginan tersebut juga dapat muncul secara impulsif akibat adanya gangguan dalam menghadapi tekanan hidup, seperti masalah keuangan, percintaan, atau penyakit.
Mengalami konflik, bencana, kekerasan, kehilangan, atau merasa kesepian juga berhubungan dengan perilaku bunuh diri.
Pencegahan bunuh diri
Metode bunuh diri yang dilakukan dapat berbeda-beda, tergantung dengan kondisi lingkungan individu terkait. Mengetahui cara-cara yang biasa digunakan untuk bunuh diri dapat membantu mencegah terjadinya hal tersebut.
Adapun beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah perilaku bunuh diri, di antaranya:
-
Membatasi akses
Salah satu cara mencegah bunuh diri adalah dengan membatasi akses terhadap alat atau bahan yang dapat digunakan untuk mengakhiri hidup. Alat dan bahan-bahan yang dimaksud, misalnya pestisida, senjata api, obat-obatan, maupun zat tertentu yang mengandung racun.
-
Laporkan ke media
Pembatasan penggunaan obat atau bahan tertentu serta pelaporan melalui media juga bisa dilakukan untuk mencegah tindakan bunuh diri.
Tindakan ini bukan hanya untuk satu orang saja, melainkan secara keseluruhan. Dengan kata lain, laporan yang Anda berikan ke media tentang percobaan bunuh diri dapat membantu menurunkan kemungkinan terjadinya aksi bunuh diri berantai.
-
Sosialisasi
Sosialisasi mengenai tindakan bunuh diri dan cara mencegahnya juga perlu dicanangkan di lingkungan, seperti di kantor, sekolah, atau tempat umum.
Pelatihan untuk tenaga medis terkait penilaian dan pengelolaan perilaku percobaan bunuh diri, serta pendekatan terhadap individu yang rentan melakukan tindakan tersebut juga dapat dilakukan.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya terlatih guna mencegah tindakan bunuh diri.
Masih banyak stigma negatif terkait bunuh diri dan gangguan mental yang mungkin terjadi di masyarakat umum. Hal-hal tersebut membuat banyak orang berpikir bahwa orang yang mencoba bunuh diri tidak mencari bantuan atau tidak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Padahal, bisa saja orang yang mencoba bunuh diri tidak tahu harus ke mana mencari bantuan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan bahwa kesehatan jiwa memiliki peran yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Sejatinya, bunuh diri adalah perkara yang kompleks. Mencegah terjadinya tindakan ini membutuhkan kerja sama dari berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, bisnis, hukum, politik, pemerintah, dan media. Sebagai peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2019, mari bersama berperan dalam mencegah terjadinya tindakan bunuh diri.
(NB/ RH)