Apa yang ada dalam benak Anda ketika mendengar kata ‘hipnotis’? Mungkin berbagai hal negatif seperti penipuan, perampokan, penculikan, dan lain-lainnya. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya hipnotis juga dapat bermanfaat bagi dunia kedokteran?
Tidak Selalu Jahat
Hipnotis atau dalam dunia kedokteran disebut hipnoterapi adalah suatu praktik memasukkan sugesti ke dalam pikiran seseorang. Hal tersebut akan membawanya pada keadaan tidak sadar.
Keadaan ini memungkinkan seseorang untuk tenang dan rileks. Ini membuat orang tersebut lebih fokus dan dapat berkonsentrasi terhadap suatu rangsangan tertentu.
Dewasa ini, hipnotis semakin banyak digunakan dalam praktik kedokteran. Misalnya untuk mengendalikan perilaku yang tidak dinginkan, seperti merokok, minum alkohol, dan pola makan berlebihan.
Selain itu, hipnotis juga dapat digunakan untuk mengendalikan rasa nyeri tanpa menggunakan obat. Misalnya nyeri saat melahirkan, pascaoperasi, akibat penyakit kanker, nyeri pinggang kronis, dan sebagainya.
Sejauh ini, praktik hipnotis yang dilakukan oleh terapis bersertifikat tergolong aman. Walau demikian, ada pula efek samping dari hipnotis yang umumnya jarang terjadi, seperti sakit kepala, mengantuk, cemas, dan terbentuknya memori palsu.
Tidak Semua Orang Bisa Dihipnotis
Saat ini banyak orang mulai melirik hipnotis dengan harapan menjauhkan obat-obatan konvensional. Sayangnya tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat yang efektif dari terapi ini.
Ada sebagian orang yang ‘kurang mempan’ untuk dihipnotis. Orang-orang ini entah beruntung atau tidak susah untuk dihipnotis. Itulah sebabnya, mengapa pesulap memilih dulu orang yang mudah dihipnotis untuk dipanggil ke atas panggung.
Nah, apakah Anda mudah terhipnotis?
[RS/RH]