Kesehatan emosi tidak berbeda dengan kesehatan tubuh. Keduanya sama sama harus dijaga dengan baik. Akan tetapi caranya tentu berbeda.
Jika menjaga kesehatan tubuh, di antaranya, dilakukan dengan menjalankan pola hidup sehat, pertanyaannya bagaimana menjaga kesehatan emosi? Nah, kamu perlu tahu, menjaga kesehatan emosi ini berkaitan erat dengan hormon bahagia.
Hormon adalah senyawa kimia yang dihasilkan sistem saraf pusat. Setelah diproduksi di otak, hormon-hormon tersebut didistribusikan ke seluruh tubuh lewat aliran darah.
Di dalam otak, terdapat 4 hormon yang membuat bahagia. Keempatnya berfungsi menjaga kestabilan emosi seseorang. Jika kamu Ingin kesehatan emosi sehari-hari tetap terjaga, caranya adalah memberi stimulasi agar tubuh mengeluarkan hormon-hormon tersebut.
Apa saja hormon bahagia ini dan bagaimana cara memicu agar tubuh memproduksinya secara teratur? Kita ulas satu per satu di bawah ini.
1. Dopamin
Hormon yang bikin bahagia pertama kita bedah adalah dopamin. Hormon dopamin dikenal dengan hormon “cinta dan gairah”.
Hormon yang diproduksi di hipotalamus, kelenjar yang mengontrol hormon di otak, ini membuat seseorang merasa puas dan senang.
Tubuh akan memproduksi dopamin dalam kondisi tertentu. Berikut ini beberapa aktivitas yang menjadi cara memicu keluarnya hormon dopamin.
- Melakukan tugas-tugas kecil yang bisa kita selesaikan tiap hari ini
- Memasak dan makan makanan favorit
- Belajar hal baru yang disukai
- Mandi air dingin
- Mendengarkan musik favorit
- Meditasi
Artikel lainnya: Rasa Bahagia Bikin Tubuh dan Otak Lebih Sehat
2. Serotonin
Serotonin dikenal sebagai hormon yang dapat membuat perasaan menjadi stabil dan bahagia. Selain itu, serotonin juga berfungsi untuk komunikasi antarsel di dalam otak.
Serotonin dapat memperbaiki suasana hati. Sebaliknya, kekurangan serotonin bisa membuat suasana hati menjadi buruk.
Jika kondisi itu terjadi dalam jangka panjang, seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan mental. Karena itu, kamu perlu memastikan tubuh memproduksinya dalam jumlah tepat. Berikut ini cara merangsang otak menghasilkan serotonin.
- Bersyukur atau menuliskan jurnal mengenai hal-hal yang disyukuri dalam kehidupan sehari-hari.
- Pijatan di badan
- Berjemur dan terpapar matahari
- Makan makanan yang kaya akan triptofan seperti telur, kacang-kacangan, produk susu
3. Oksitosin
Hormon oksitosin adalah senyawa kimia yang berkaitan dengan perasaan cinta, dan kasih sayang. Hormon ini punya peran memengaruhi emosi dalam interaksi sosial seseorang dengan orang lainnya.
Itu sebabnya, hormon oksitosin sering disebut sebagai hormon cinta. Hormon oksitosin diproduksi otak bila seseorang melakukan hal berikut.
- Bersosialisasi dengan orang-orang yang kita sayangi
- Memeluk orang yang kita kasihi
- Memeluk binatang peliharaan
- Memberi dan menerima hadiah
Artikel lainnya: Jangan Galau, Ini Cara Menenangkan Hati dan Pikiran
4. Endorfin
Hormon endorfin adalah hormon penahan rasa sakit alami yang dimiliki tubuh saat tubuh mengalami stress atau ketidaknyamanan. Endorfin bekerja dengan memblok reseptor rasa sakit di otak.
Dengan demikian, sensasi sakit yang dialami seseorang bisa berkurang. Beberapa aktivitas dapat meningkatkan kadar hormon endorfin di dalam tubuh, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Berolahraga
- Tertawa
- Makan coklat
Pada kadar yang tepat, keberadaan 4 hormon bahagia tadi di dalam tubuh kamu dapat menjaga kesehatan emosi. Pada gilirannya, hal itu membantu menjauhkan dari gangguan cemas dan depresi.
Dari uraian di atas, kamu sekarang tahu kan, hormon bahagia bisa diproduksi dengan aktivitas sehari-hari yang sederhana dan menyenangkan. Artinya, tidak perlu kegiatan yang rumit untuk meningkatkan kadar hormon bahagia di dalam tubuh.
Kamu bisa mempraktikkan aktivitas yang telah disebutkan di atas dalam kehidupan sehari-hari. Bila hal itu sudah kamu lakukan namun tetap mengalami masalah emosi, hubungi tenaga kesehatan jiwa profesional.
Artikel lainnya: Jaga Kesehatan dengan Selalu Bahagia
Nantinya dokter bisa memberikan terapi yang tepat sesuai kondisi kamu. Jangan ragu, karena meminta pertolongan bukan tanda kelemahan melainkan tanda kekuatan dan keberanian mengatakan bahwa saya tidak sanggup sendirian.
Kita tidak perlu sendirian mengatasi masalah yang ada. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain.
Yuk, #JagaSehatmu baik dari sisi fisik dan mental. Bila butuh bantuan, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter jiwa melalui layanan Tanya Dokter di KlikDokter.
(JKT)