Kesehatan Mental

Ikut Paduan Suara, Lansia Bisa Hidup Lebih Bahagia

Krisna Octavianus Dwiputra, 01 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sudah lansia tapi ingin tetap bisa menikmati hidup dan bahagia? Coba ikut paduan suara.

Ikut Paduan Suara, Lansia Bisa Hidup Lebih Bahagia

Para lanjut usia (lansia) perlu melakukan beberapa aktivitas atau hobi yang bisa membuat mereka tetap menikmati hidup dan bahagia. Pada akhirnya, hal itu juga bisa memperpanjang harapan hidup mereka. Nah, salah satu kegiatan yang disebut memiliki banyak manfaat adalah ikut paduan suara. Apa saja itu?

Sejak lama, aktivitas bernyanyi telah diketahui memiliki beberapa manfaat bagi kebanyakan orang. Menurut dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, salah satu manfaatnya adalah meredakan stres. 

"Bernyanyi dapat memberikan efek penurunan hormon kortisol yang berkaitan dengan kondisi stres di tubuh. Selain itu, saat bernyanyi, tubuh juga akan melepaskan hormon endorfin yang dapat memperbaiki mood serta melepaskan hormon oksitosin yang dapat meredakan rasa cemas dalam diri Anda," ujar dr. Andika.

Coba bayangkan kalau ini dilakukan oleh lansia. Tentu mereka bisa mendapatkan berbagai manfaat posisitf dari aktivitas bernyanyi, termasuk rasa senang dan bahagia. 

Bernyanyi dalam paduan suara bagus untuk lansia

Ternyata, hal tersebut juga sejalan dengan sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS). Hasil penelitian tersebut menyebut bahwa bernyanyi, terutama dalam paduan suara, dapat memberikan manfaat psikologis bagi lansia.

Para peneliti awalnya berharap lansia yang berpartisipasi dalam paduan suara akan mengalami peningkatan dalam keterampilan berpikir orang dan kebugaran fisik, tapi bukan itu yang terjadi. Para peneliti justru mendapatkan hasil terkait rasa kesepian dan harapan hidup para lansia.

Penelitian ini dilakukan di 12 pusat lansia yang melayani komunitas beragam ras dan etnis di sekitar San Francisco, AS. Setengah dari pusat lansia tersebut dipilih secara acak untuk program paduan suara. 

Pada akhirnya, 208 orang berpartisipasi dalam paduan suara dan 182 di kelompok kontrol. Tidak ada satu pun dari mereka yang pernah bernyanyi secara rutin dengan kelompok lain.

Secara keseluruhan, usia rata-rata lansia yang diteliti adalah 71 tahun, dan sebagian peserta adalah perempuan. Dua pertiganya juga dilaporkan berasal dari latar belakang ras atau etnis minoritas. 

Selain itu, 41 persen peserta lahir di luar AS, 20 persen melaporkan kesulitan keuangan, 25 persen melaporkan kesehatan yang baik atau buruk, dan 60 persen memiliki setidaknya dua kondisi medis yang kronis.

Lalu, sekitar 1 dari 4 total peserta mengalami depresi. Akan tetapi, penulis melaporkan dalam jurnal Innovation in Aging bahwa tidak ada lansia dalam penelitian ini yang memiliki masalah kognitif.

Lebih dari separuh pasien (55 persen) sebelumnya tidak pernah bernyanyi dalam paduan suara sebagai orang dewasa. Lebih dari separuh pasien (56 persen) juga menilai kemampuan musik mereka buruk atau biasa-biasa saja.

Secara keseluruhan, masing-masing paduan suara bertemu 23 kali selama 6 bulan. Paduan suara ini dipimpin oleh seorang konduktor profesional yang memimpin sesi, termasuk kegiatan fisik seperti berjalan ke berbagai bagian ruangan untuk bernyanyi.

Hasilnya, tidak ada perbedaan yang signifikan terkait tes fungsi kognitif, kekuatan tubuh yang lebih rendah, dan kesehatan psiko-sosial secara keseluruhan.

Namun, para peneliti menemukan adanya peningkatan yang signifikan dalam dua komponen evaluasi psiko-sosial di antara peserta paduan suara. Orang-orang dalam kelompok ini merasa tidak lagi merasa kesepian dan mereka lebih tertarik pada kehidupan.

Sementara itu, lansia yang berada di kelompok kontrol tidak melihat perubahan besar terkait kesepian. Minat mereka pada kehidupan justru sedikit menurun.

“Oleh karena musik (dan nyanyian) merupakan bagian integral dari sebagian besar budaya, serta relatif mudah dan murah untuk dilakukan, paduan suara memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan sejumlah besar lansia,” ujar pemimpin penelitian, Julene Johnson dari University of California, San Francisco kepada Reuters.

Sebagaimana diketahui, lansia yang merasa kesepian lebih mungkin berisiko mengalami penurunan fungsi motorik, kesejahteraan fisik yang buruk, dan bahkan kematian. Penelitian yang dipimpin Johnson ini semakin menguatkan penelitian lama yang menunjukkan bahwa musik dapat memberi lansia kesempatan untuk tetap aktif dan terlibat.

Namun, Johnson menegaskan bahwa paduan suara memang tidak mendunia. Ada beberapa negara yang tidak akrab dengan hal ini. 

Dengan demikian, bernyanyi bersama menjadi kunci. Tidak perlu paduan suara dalam skala besar, lansia cukup bernyanyi bersama saja dengan beberapa orang lainnya. Rasanya, itu sudah cukup untuk membuat mereka tetap bisa menikmati hidup dan bahagia.

[MS/RH]

Lansia
paduan suara
Hari Lansia Internasional