Hilton Carter, seorang pria berusia 37 yang berprofesi sebagai filmmaker, memiliki lebih dari 170 tanaman hias di apartemennya di Baltimore, Amerika Serikat. Dalam akun Instagram-nya, ia kerap memamerkan sudut-sudut tempat tinggalnya yang serba hijau, didominasi oleh rimbun tanaman. Urban jungle, demikian istilah yang sering disematkan untuk hunian seperti ini.
Perkenalannya dengan tanaman hias dimulai pada 4 tahun lalu ketika ia tinggal di New Orleans. Awalnya ia hanya memiliki satu golden pothos dan beberapa sukulen, yang kemudian disusul dengan tanaman yang lebih besar seperti pohon ara biola dan tanduk rusa.
Bagi Carter, tanaman-tanaman hias miliknya bukanlah sekadar dekorasi rumah, melainkan juga sebagai pendukung kesehatan. “Memelihara tanaman tidak hanya membuat rumah lebih hidup, tetapi juga dapat mengubah aliran udara,” ungkapnya, dikutip dari BmoreArt.
Carter mengaku bisa menghabiskan waktu tiga sampai empat jam per hari untuk merawat tanaman-tanaman hias kesayangannya. Menurutnya, itu wajar saja dan bukan hal yang membuang-buang waktu. Namanya juga cinta, mungkin itu ungkapan yang tepat jika Anda ingin menyederhanakan apa yang dilakukan Carter.
Tren millennial
Carter tentu bukan satu-satunya millennial yang terobsesi dengan tanaman hias. Ya, tak bisa dimungkiri bahwa berkat generasi millennial, tanaman hias kini makin populer. Banyak akun penjual tanaman hias yang bertebaran di Instagram, dan kian bertambah dari waktu ke waktu. Foto-foto monstera deliciosa, lidah mertua, philodendron, English ivy pun silih-berganti di media sosial tersebut.
Dilansir Bustle, National Gardening Survey tahun 2016 menemukan bahwa dari 6 juta orang yang memulai berkebun pada tahun 2015, sebanyak 5 juta di antaranya adalah generasi millennial. Lebih jauh, para millennial tersebut—kebanyakan dari mereka menunda punya anak, atau memutuskan untuk tidak memiliki anak—melihat memelihara tanaman sebagai cara untuk membesarkan makhluk hidup.
Ada beberapa teori yang mencoba memahami tren ini. Salah satunya diungkap oleh Jazmine Hughes kepada The New York Times, “Merawat tanaman membuat kami seperti orang dewasa seharusnya. Ketika tanda-tanda tradisional dari kedewasaan—menikah, punya rumah dan anak—tertunda atau jauh dari jangkauan, menyenangkan rasanya jika saat pulang ke rumah, ada sesuatu yang bergantung kepadamu.”
Manfaat tanaman hias
Tak hanya menyegarkan hunian dalam rumah, tanaman hias faktanya juga memberikan manfaat kesehatan. Penelitian oleh NASA menunjukkan bahwa memajang tanaman hias di dalam rumah dapat menghilangkan 87 persen racun udara dalam 24 jam.
Jika Anda berpikir bahwa udara dalam ruangan tidak membahayakan, Anda salah besar. Polusi udara juga terdapat di dalam ruangan, bahkan lebih mengancam. Dilansir Heathline, polusi udara dalam ruangan dapat meningkatkan risiko strok 34 persen, penyakit jantung iskemik 26 persen, penyakit paru-paru obstruktif kronis 22 persen, infeksi pernapasan pada anak-anak 12 persen, dan kanker paru-paru 6 persen.
Selain itu, kebanyakan orang menghabiskan 80 hingga 90 persen waktunya di dalam ruangan. Sehingga, meletakkan tanaman hias di dalam ruangan rasanya menjadi opsi yang sangat tepat.
Studi-studi lainnya juga memperlihatkan bahwa tanaman hias dapat memperbaiki konsentrasi dan produktivitas hingga 15 persen, menurunkan kadar stres, dan menaikkan mood.
Tak hanya itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi hortikultura menawarkan perbaikan yang signifikan untuk beberapa masalah perilaku dan kesehatan, seperti demensia, skizofrenia, depresi, serta kanker stadium akhir.
Perhatikan hal ini
Untuk Anda yang berniat memelihara tanaman hias di dalam rumah, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu. Kenalilah karakter tanaman tersebut, lalu cocokkan dengan kepribadian Anda. Misalnya, jika Anda termasuk orang yang cuek (atau sibuk), dapat memilih lidah mertua atau philodendron yang lebih mudah dirawat. Mereka susah untuk mati dan tidak memerlukan penyiraman yang terlalu sering.
Anda ingin meletakkan tanaman di kamar tidur? Boleh-boleh saja. Namun, ketahuilah bahwa walaupun tanaman melepaskan oksigen pada siang hari, kebanyakan dari mereka akan mengeluarkan karbon dioksida pada malam hari. Terkecuali anggrek, sukulen, lidah mertua, dan bromeliad, yang akan memancarkan oksigen pada malam hari, menjadikan mereka tanaman yang sempurna untuk kamar tidur (dan tentunya, membantu tidur jadi lebih nyenyak).
Memajang tanaman hias dapat menjadi cara yang murah untuk memeriahkan ruangan Anda yang tampak monoton. Mereka juga mendatangkan keuntungan untuk kesehatan fisik maupun mental Anda. Jadi, bagaimana? Tertarik untuk memelihara tanaman hias dalam rumah sekarang?
Jika Anda punya pertanyaan terkait pola makan atau gaya hidup sehat, tak perlu ragu untuk berkonsultasi kepada ahlinya menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.
[RS/ RVS]