Banyak yang menganggap menangis itu adalah salah satu simbol kelemahan, utamanya jika dilakukan oleh pria. Padahal, nyatanya menangis membawa berbagai manfaat tersendiri bagi kesehatan, baik secara psikis maupun fisik.
Selama ini, menangis punya citra yang kurang oke dibandingkan dengan tertawa. Menangis identik dengan kesedihan mendalam, cengeng, sifat lemah, atau kerapuhan. Beda dengan tertawa yang identik dengan rasa gembira, serta kondisi mental yang lebih sehat.
Faktanya, dilansir dari laman Psychology Today, menangis dapat berhubungan dengan empati yang mendalam, hubungan timbal balik, serta perasaan autentik.
Orang-orang menangis saat harus melepaskan kesedihan yang disembunyikan dan rasa tertekan. Menangis memberi kelegaan emosional, sehingga bisa jadi metode penyembuh.
Artikel lainnya: 3 Alasan Anda Tidak Bisa Berhenti Menangis
Untuk Apa Manusia Menangis?
Menangis secara emosional memang merupakan perilaku manusia yang unik. Berbeda dengan hewan yang hanya meneteskan air mata untuk menjalankan fungsi okular, manusia menangis untuk meluapkan emosi yang kompleks.
Menangis membantu untuk mengomunikasikan apa yang dirasakan dengan cara yang tak bisa dilakukan oleh bahasa atau kata-kata. Dan ternyata, manusia suka berkomunikasi secara nonverbal.
Dengan meneteskan air mata, manusia secara tidak langsung menginginkan suatu bantuan dan dukungan sosial dari orang lain. Ketika melihat ada seseorang yang menangis, Anda pun bisa dengan jelas mengenalinya sebagai sinyal kesedihan atau kesulitan, dan selanjutnya mungkin akan mengulurkan tangan.
Artikel lainnya: Mengapa Muncul Sakit Kepala Setelah Menangis Tersedu-sedu?
Kapan Waktu yang Tepat untuk Menangis?
Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi, psikolog dari KlikDokter, seseorang sangat diperbolehkan untuk menangis ketika dirinya tak lagi mampu menanggung beban kesedihan. Pada saat seperti itu, tak perlu berlagak kuat ataupun menahan diri. Biarkan air mata mengalir.
“Menangis juga dianggap tepat, jika setelah menangis Anda merasa telah melepaskan emosi negatif. Kalau setelahnya Anda jadi merasa lebih baik, maka itulah waktu menangis yang tepat. Dari pada melakukan hal-hal lain yang merugikan atau membahayakan diri ataupun orang lain, lebih baik menangis saja,” jelas Ikhsan.
Namun, kata Ikhsan lagi, jika setelah tangisan pecah Anda jadi makin emosional atau kondisi emosional makin buruk, bahkan ingin melakukan hal-hal yang membahayakan, maka menangis bukanlah cara healing yang tepat untuk Anda.
Pilihlah cara healing yang sesuai dengan kegemaran atau cara lain yang lebih intens. Maksud dari cara yang lebih intens adalah pergi sejenak meninggalkan lokasi yang membuat Anda ‘sakit’, atau menyibukkan diri sebagai pengalih perhatian dari masalah yang ada.
Bahkan, akan lebih baik lagi jika langsung menyelesaikan masalah. Intinya, lakukan tindakan yang lebih berdampak.
Artikel lainnya: Bayi Sering Menangis, Ada Gangguan Kesehatan Apa?
Selain Bikin Lega, Apa Lagi Manfaat Menangis untuk Kesehatan?
Manfaat menangis bagi kesehatan lebih dari sekadar yang sudah dijelaskan di atas. Untuk kesehatan fisik, kebaikan yang bisa dirasakan antara lain:
-
Menjaga Kelembapan Mata
Saluran air mata terus-menerus mengeluarkan air mata basal (cairan antibakteri kaya protein) untuk membantu menjaga mata tetap lembap setiap kali berkedip.
-
Penglihatan Jadi Lebih Jelas
National Eye Institute menyebut, efek pelumas dari air mata basal membantu orang untuk melihat lebih jelas. Kalau selaput mengering, penglihatan malah jadi buram!
-
Melawan Bakteri
Menangis membantu membunuh bakteri dan menjaga mata tetap bersih karena air mata mengandung cairan yang disebut lisozim.
Sebuah studi 2011 melaporkan, lisozim berfungsi sebagai antimikroba yang sangat kuat, sehingga membantu mengurangi risiko infeksi.
-
Bikin Tidur Lebih Nyenyak
Sebuah penelitian kecil pada tahun 2015 menemukan, menangis dapat membantu anak tidur lebih baik. Efek menangis bisa menenangkan, meningkatkan mood, dan menghilangkan rasa sakit. Itu semua bisa membantu seseorang tertidur lebih mudah.
-
Meredakan Rasa Nyeri
Penelitian menemukan, menangis akan melepaskan oksitosin dan endorfin. Senyawa tersebut membuat seseorang akan merasa lebih baik dan dapat meringankan rasa sakit fisik dan emosional.
-
Meningkatkan Pembakaran Kalori
Menangis meningkatkan pola napas. Denyut jantung pun meningkat, lalu pembakaran kalori juga ikut meningkat meski sangat kecil (1,3 kalori per menit).
Kesimpulannya, menangis bukan berarti lemah. Nyata, tumpahnya air mata baik bagi kesehatan mental dan fisik. Namun, bila terus menangis karena duka, menangis tak membuat lega, atau malah berpikiran untuk menyakiti diri, baiknya periksa ke dokter atau manfaatkan fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan psikolog.
(RN/ RH)