Kesehatan Mental

Jangan Pernah Malu dan Gengsi Mencari Bantuan Psikolog untuk Kesehatan Mental

Christovel Ramot, 27 Okt 2023

Ditinjau Oleh Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog

Curhat ke psikolog bukan berarti punya gangguan mental. Justru konsultasi ke psikolog bisa menjaga kesehatan mental kamu. Simak alasannya di sini.

Jangan Pernah Malu dan Gengsi Mencari Bantuan Psikolog untuk Kesehatan Mental

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik yang seringkali diabaikan atau tidak dinilai sebagai prioritas. Salah satu kendala yang menghambat seseorang untuk mencari bantuan psikologis dari profesional adalah rasa malu dan stigma yang akan diterima ketika bertemu psikolog atau psikiater di klinik atau rumah sakit.

Dalam artikel ini, bersama Psikolog Iswan Saputro dan tim content KlikDokter, kita akan memahami alasan seseorang malu bertemu psikolog, mengetahui tanda-tanda seseorang yang membutuhkan bantuan psikologis, dan perbedaan antara psikolog dan psikiater dalam penanganan isu kesehatan mental.

Artikel Lainnya: Gangguan Kesehatan Mental

Mengapa Seseorang Malu dan Enggan Berobat ke Psikolog

Beberapa alasan ini bisa jadi pernah kamu alami sebelum akhirnya memberanikan diri untuk mengunjungi secara tatap muka atau melakukan sesi live chat dengan psikolog. Langkah awal memang terasa berat namun ingatlah jika kesehatan mental adalah prioritas dan tanggungjawab pribadi. Berikut alasan seseorang merasa malu atau enggan bertemu dengan psikolog:

1. Stigma Sosial

Stigma sosial terkait pengobatan tentang kejiwaan membuat masyarakat enggan atau merasa malu untuk berobat kepada psikolog. Stigma atau label negatif yang sering ditemui, seperti dianggap gila, memiliki iman yang lemah, jauh dari agama, terlalu berlebihan, mencari perhatian, aib keluarga, dan sebagainya.

Stigma sosial menciptakan persepsi negatif kepada seseorang yang mencari bantuan psikologis. Hal ini menyebabkan seseorang merasa dihakimi dan mendapatkan penilaian sosial jika mencoba bertanya atau mencari bantuan.

2. Rasa Malu Pribadi

Rasa malu dengan diri sendiri seringkali muncul karena adanya anggapan bahwa seseorang harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa merepotkan orang lain. Hal ini mungkin disebabkan oleh tekanan sosial atau ekspektasi diri sendiri yang tinggi untuk mandiri dalam menghadapi kesulitan. Akibatnya, seseorang dapat merasa gagal atau merasa rendah diri jika mereka perlu mencari bantuan psikologis.

3. Kebingungan Ketika Bertemu Psikolog

Belum adanya pengalaman bertemu dengan psikolog membuat seseorang merasa cemas akan proses yang akan dijalani. Pertanyaan yang sering muncul adalah tentang pertanyaan yang akan psikolog ajukan, berapa lama prosesnya, apa yang harus diceritakan kepada psikolog, dan takut tidak merasa cocok dengan psikolog.

Membuat catatan kecil tentang apa yang dirasakan, kronologi singkat masalah yang dialami, harapan setelah bertemu psikolog, dan kendala yang dihadapi saat ini bisa membantu kamu sebelum bertemu psikolog.

Artikel Lainnya: 12 Kebiasaan yang Bisa Memicu Gangguan Kesehatan Mental

4. Privasi

Khawatir cerita atau identitas akan disebarkan menjadi alasan seseorang malu untuk bertemu dengan psikolog diawal. Perasaan ini wajar dirasakan karena rasanya seperti bercerita kepada orang baru dan mungkin tidak pernah mengenal sebelumnya.

Kerahasiaan identitas dan cerita yang disampaikan dalam sesi konseling atau psikoterapi dilindungi oleh Kode Etik Psikologi yang sudah ditetapkan.

5. Budaya dan Nilai Keluarga

Beberapa budaya dan nilai keluarga masih menganggap bahwa membicarakan masalah pribadi kepada orang lain sebagai aib yang tidak pantas dilakukan. Bahkan hal ini membuat seseorang memilih memendam masalahnya sendiri dibandingkan ketahuan menceritakan kondisi mentalnya kepada orang lain.

Tanda-Tanda Seseorang Butuh Penanganan Psikolog

Penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa seseorang mungkin memerlukan bantuan psikologis. Beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai meliputi beberapa hal berikut ini!

1. Perubahan dalam Perilaku

Jika seseorang tiba-tiba mengalami perubahan drastis dalam perilaku mereka, seperti penurunan minat dalam aktivitas yang mereka nikmati sebelumnya, isolasi sosial, atau perubahan pola tidur dan makan, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka memerlukan bantuan kesehatan mental.

2. Gangguan Fisik yang Tidak Jelas Penyebabnya

Beberapa masalah kesehatan mental dapat mengekspresikan diri melalui gejala fisik yang tampaknya tidak ada penyebabnya. Misalnya, gangguan kecemasan dapat menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau gangguan pencernaan.

3. Perasaan Putus Asa atau Putus Harapan

Jika seseorang sering merasa putus asa, putus harapan, atau tidak mampu mengatasi masalah mereka, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka memerlukan dukungan psikologis. Mereka mungkin mengalami depresi atau kecemasan yang mempengaruhi kualitas hidup mereka.

4. Perubahan Mood yang Signifikan

Perubahan mood yang ekstrem, seperti gelisah yang intens, marah yang tidak terkendali, atau perasaan kesedihan yang mendalam, adalah tanda-tanda bahwa seseorang mungkin memiliki masalah kesehatan mental yang perlu ditangani.

5. Gangguan dalam Hubungan Sosial

Jika seseorang mengalami kesulitan dalam menjaga hubungan sosial, seperti sering konflik dengan orang lain atau menarik diri dari interaksi sosial, ini dapat mengindikasikan masalah kesehatan mental.

Artikel Lainnya: 16 Jenis Gangguan Psikologis dan Masalah Kesehatan Mental Pada Anak

Bedanya Psikolog dan Psikiater

Dalam mencari bantuan untuk psikologis atau kesehatan mental, kamu mungkin juga pernah mendengar istilah psikiater, kan? Nah apa sih sebenarnya bedanya psikolog dan psikiater ini. Pemahaman tentang keduanya cukup penting untuk diketahui perbedaan antara peran seorang psikolog dan psikiater. Coba cek di bawah ini, ya! 

Psikolog

  • Latar belakang pendidikan Psikolog memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi dalam psikologi dan juga memiliki sertifikasi atau lisensi sebagai psikolog.
  • Psikolog adalah seorang profesional yang dilatih untuk memberikan psikoterapi, konseling, dan psikoedukasi.
  • Psikolog bekerja dengan individu untuk membantu mereka mengatasi gangguan pada pola pikir, perilaku, sosial, dan emosi, seperti depresi, kecemasan, fobia, atau gangguan makan.
  • Psikoterapi diberikan dengan menggunakan beragam teknik, seperti Cognitive Behavior Therapy (CBT), psikoanalisa, terapi perilaku, terapi kognitif, dan terapi humanistik tergantung dengan masalah.

Psikiater

  • Latar belakang pendidikan Psikiater adalah seorang dokter medis yang kemudian mengambil pendidikan spesialis kejiwaan.
  • Psikiater dapat melakukan konseling, psikoedukasi, dan farmakoterapi.
  • Psikiater dapat memberikan terapi dengan obat-obatan (farmakoterapi) kepada individu dengan keluhan depresi, kecemasan, bipolar, skizofrenia, dan sebagainya.
  • Psikiater sering berkolaborasi dengan psikolog atau terapis lain untuk memberikan perawatan yang holistik kepada pasien mereka.

Untuk kamu yang sedang memutuskan atau berencana mencari bantuan dari seorang psikolog, ketahuilah bahwa itu adalah tindakan bijak dan berani. Kesehatan mental adalah bagian tak terpisahkan dari kesejahteraan kita, dan merawatnya seharusnya tidak dianggap sebagai kelemahan.

Untuk mengakhiri stigma yang melekat pada perawatan kesehatan mental, kita perlu menyadari pentingnya pergi ke psikolog dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami kesulitan emosional atau mental, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang psikolog.

Artikel Lainnya: Cara Menjaga dan Memperbaiki Kesehatan Mental

Ini adalah langkah pertama yang penting menuju pemulihan dan kesejahteraan. Ingatlah bahwa tidak ada yang perlu malu atau ragu ketika mencari bantuan untuk kesehatan mental, dan kamu tidak sendirian dalam berjuang. Kamu bisa lakukan pencarian psikolog di KlikDokter pada fitur live chat dan menceritakan tentang perasaanmu di sana ya. Selamat menjaga kesehatan mentalmu dan ingat #MentalkuBerharga. Oke selalu #JagaSehatmu!