Seorang mahasiswa kedokteran di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Senin, 12 Agustus 2024. Menurut keterangan polisi, korban yang berinisial R meninggal setelah menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya.
Dugaan sementara, korban melakukan tindakan bunuh diri yang dipicu oleh pengalaman bullying yang dialami korban di kampusnya, meski penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.
Bunuh diri sering kali dianggap sebagai pilihan terakhir oleh mereka yang mengalami depresi. Sebagai orang terdekat, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran akan isu bunuh diri, sehingga bisa memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan dan mengurangi stigma terhadap masalah psikologis yang mereka hadapi.
Pikiran Bunuh Diri Salah Satu Gejala Depresi
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), pikiran atau upaya bunuh diri sebagai gejala depresi. Orang dengan kondisi depresi ditandai dengan adanya pemikiran berulang akan kematian, merencanakan bunuh diri, atau bahkan melakukan percobaan bunuh diri.
Pikiran bunuh diri bisa berupa keinginan untuk tidak bangun esok hari setelah tidur, keyakinan orang lain disekitar akan merasa lebih baik setelah bunuh diri, dan merasa terjebak dalam sebuah masalah.
Pikiran untuk bunuh diri juga bisa disebabkan pengaruh media sosial yang memberitakan informasi atau berita bunuh diri terlalu masif dan detail. Oleh karena itu, sehat dalam menggunakan media sosial juga berpengaruh terhadap kondisi mental seseorang.
Kondisi kehamilan atau pasca melahirkan pada ibu juga bisa meningkatkan risiko gejala depresi. Hal ini terjadi ketika kondisi baby blues atau postpartum depression tidak tertangani dengan baik dan tidak mendapatkan dukungan dari pasangan atau keluarga dalam menjalani kehamilan atau pasca persalinan.
Artikel lainnya: Punya Keinginan Bunuh Diri Selalu Pertanda Depresi?
Kenali Tanda-Tanda Seseorang Ingin Bunuh Diri
Keingininan seseorang bunuh diri dapat dikenali dari perubahan kondisi emosi, pikiran, dan perilaku sosialnya. Menurut American Association of Suicidology terdapat tanda-tanda seseorang ingin melakukan bunuh diri:
1. Upaya atau membicarakan untuk bunuh diri
Topik pembicaraan atau upaya untuk bunuh diri menjadi tanda yang mudah dikenali. Seringkali beberapa orang menyepelekan obrolan tentang seseorang yang ingin mengakhiri hidup sebagai bahan candaan.
2. Mencari cara atau membuat rencana bunuh diri
Ketika seseorang sudah mencari cara yang efektif untuk mengakhiri hidup maka perlu disadari dan dibantu. Pada tahap perencanaan adalah tanda yang cukup kritis bagi orang yang ingin bunuh diri.
3. Berbicara atau menuliskan tentang kematian dan bunuh diri berlebihan
Perubahan perilaku dalam berbicara atau menulis tentang kematian secara berlebihan dan tidak biasa menjadi tanda-tanda seseorang yang sedang menghadapi pikiran untuk mengakhiri hidup.
Artikel lainnya: Ketahui Penyebab Seseorang Ingin Bunuh Diri
4. Merasa terjebak akan keadaan
Sering mengeluhkan terjebak dalam situasi atau masalah dan tidak memiliki jalan keluar perlu disadari sebagai pemicu seseorang ingin mengakhiri hidup.
Seseorang yang terjebak dalam masalah ekonomi, keluarga, penyakit fisik kronis, berduka kehilangan, pengalaman trauma, atau kekerasan meningkatkan risiko seseorang memikirkan kematian.
5. Menarik diri dari keluarga dan pergaulan
Perubahan perilaku sosial dengan menarik diri atau sulit dihubungi bisa menjadi salah satu tanda seseorang merasa tidak berguna untuk hidup. Upayakan untuk tetap terhubung dengan orang terdekat sebagai upaya pencegahan bunuh diri.
6. Perubahan suasanan hati yang dramatis
Sedih berkepanjangan dan berada pada situasi sulit yang lama membuat seseorang kehilangan semangat dalam menjalani hidup. Kondisi ini juga bisa diikuti dengan rasa cemas, marah, atau meningkatkan perilaku membahayakan diri (self-harm).
7. Konsumsi alkohol berlebihan atau obat terlarang
Penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang dapat meningkatkan risiko seseorang melakukan upaya bunuh diri karena kehilangan kendali dalam menjalani hidup. Perilaku ini juga dapat menjadi perilaku menyakiti diri sendiri atau lari dari kenyataan.
8. Sering bertindak ceroboh atau impulsif
Hilangnya motivasi dalam menjalani hidup dengan antusias bisa membuat seseorang melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang, seperti melakukan seks yang berisiko, mengemudi dalam keadaan mabuk, dan perilaku melanggar hukum atau norma.
9. Memberikan pesan kepada orang terdekat
Seseorang yang mendadak memberikan, menitipkan, atau memberitahukan barang berharga atau rahasia kepada orang lain bisa menjadi tanda seseorang ingin mengakhiri hidup. Mencarikan bantuan atau perawatan jangka panjang untuk orang, barang, atau hewan peliharan yang disayangi.
Artikel lainnya: Cara Tepat Menghadapi Orang yang Mencoba Bunuh Diri
Mencegah Orang yang Ingin Bunuh Diri
Pencegahan bunuh diri dimulai dari diri sendiri dengan menjadi pendengar yang baik tanpa memberikan stigma kepada kondisi mental orang lain. Menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi orang lain untuk bercerita bisa menyelamatkan nyawa seseorang tanpa kita sadari.
Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesadaran dalam pencegahan bunuh diri melalui media sosial juga menjadi upaya untuk meningkatkan literasi kesehatan mental dan penanganan yang tepat.
Bertemu dengan psikolog atau psikiater ketika menunjukkan gejala depresi atau pikiran bunuh diri adalah langkah yang tepat dan sebagai tanda masih memiliki semangat hidup.
Untuk informasi tambahan mengenai kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, dan hewan peliharaan, Kamu bisa pilih topik kesehatan yang Kamu inginkan. Yuk download aplikasi KlikDokter dan jangan lupa #JagaSehatmu selalu ya!