Menumpuknya pekerjaan, dikejar deadline, atau mungkin ditambah atasan atau rekan kerja yang tukang bullying, bisa bikin kepala mau pecah dan berujung stres.
Stress terus-menerus karena pekerjaan atau karena stres tidak diatasi dengan baik, bisa berdampak serius bagi kesehatan fisik dan psikis.
Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa stres di tempat kerja dikategorikan sebagai penyakit. Kondisi ini juga dapat umum disebut sebagai burnout.
Dalam International Classification of Disease (ICD) terbaru, WHO mendefinisikan burnout sebagai sindrom hasil stres kronis di tempat kerja yang tidak diatasi atau dikelola dengan baik.
Artikel Lainnya: Penting! Ini Tanda Kalau Anda Butuh Liburan
Apa itu Stres Karena Pekerjaan?
Dilansir dari laman WHO, stres karena pekerjaan dapat didefinisikan sebagai hal berikut:
- Respons yang dimiliki seseorang ketika dihadapkan dengan tuntutan dan tekanan yang tidak sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang menantang kebiasaan pekerja untuk mengatasinya.
- Stres bisa terjadi dalam berbagai kondisi kerja, tetapi lebih sering memburuk ketika pekerja merasa hanya memiliki sedikit dukungan dari atasan dan kolega, begitu juga kontrol yang terlalu terbatas pada proses kerja.
- Sering terjadi kebingungan antara tekanan atau tantangan dan stres. Terkadang, hal itu digunakan untuk “menoleransi” praktik manajemen buruk perusahaan.
Bagi sebagian orang, stres mungkin menjadi hal yang ‘positif’ karena bisa memacu hormon adrenalinnya untuk membereskan pekerjaan yang menumpuk saat itu juga.
Namun, stres karena hal tersebut bukanlah hal yang baik. Pasalnya, stres karena pekerjaan bisa mengganggu kinerja seseorang, sehingga menyebabkan produktivitas dan kreativitas menurun.
Tanda Anda Stres Akibat Pekerjaan
Luangkan waktu sejenak untuk mengecek apakah Anda merasakan tanda-tanda di bawah ini. Bila banyak yang sesuai, itu tandanya Anda mengalami stres karena pekerjaan.
1. Adanya Perubahan Fisik, Psikis, dan Perilaku
Tanda dan gejala fisik stres karena pekerjaan meliputi kelelahan, ketegangan otot, sakit kepala, berdebar, dan sulit tidur.
Gangguan saluran cerna, seperti nyeri ulu hati, diare, dan sulit buang air besar juga dapat muncul akibat stres pekerjaan.
Sementara itu, gejala psikis stres akibat pekerjaan antara lain depresi, kecemasan, iritabilitas, pesimistis, hilang semangat, dan panik. Pekerja pun bisa sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.
2. Rambut Rontok
Kehilangan beberapa helai rambut memang normal terjadi setiap harinya. Namun, jika jumlah rambut yang rontok abnormal, misalnya lebih dari 100 helai per hari, itu bisa menjadi tanda Anda mengalami stres.
Stres dapat mendorong folikel-folikel rambut masuk ke dalam fase istirahat. Beberapa bulan kemudian, rambut-rambut dari folikel yang masuk ke dalam fase istirahat akan rontok.
Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Karyawan Mengalami Demotivasi Kerja
3. Mengalami Gangguan Pencernaan
Stres juga bisa memperlambat pengosongan makanan dari perut, yang menyebabkan perut jadi penuh gas dan juga kembung. Bahkan, tidak jarang terjadi kontraksi usus yang menyebabkan kram perut dan juga diare.
4. Berat Badan Tidak Stabil
Stres memicu pelepasan hormon kortisol yang mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses gula darah.
Stres juga dapat mengubah cara memetabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Pada akhirnya, hal itu dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan berat badan.
5. Jadi Gampang Sakit
Stres kronis dapat memengaruhi daya tahan tubuh orang usia berapa pun. Anak-anak mungkin mengeluh tentang sakit perut dan mimpi buruk, sementara remaja sering mengalami sakit kepala saat sedang stres.
Sementara itu, orang dewasa yang mengalami stres biasanya merasa kekakuan di leher, bahu, dan punggung. Semua usia bisa mengalami masalah tidur saat stres.
Artikel Lainnya: Lingkungan Kerja vs Gaji, Mana yang Paling Pengaruhi Mental?
Cara Mengatasi Stres dan Burnout Akibat Pekerjaan
Jika Anda mengalami tanda-tanda stres di atas, segera cari solusinya. Apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengatasi stres akibat pekerjaan?
1. Beristirahat
Hal pertama yang bisa dilakukan guna mengatasi stres akibat pekerjaan adalah mengambil waktu untuk rehat sejenak.
Bicarakan hal ini baik-baik dengan atasan bila memungkinkan. Anda bisa mengambil cuti beberapa hari untuk berlibur atau melakukan hal-hal lain yang digemari.
2. Bercerita dengan Orang yang Dipercaya
Jangan memendam masalah sendiri, mintalah nasihat atau curahkan beban Anda kepada teman atau saudara yang Anda percaya.
Jangan ragu meminta bantuan pekerjaan dari orang lain sesuai kapasitas dan prosedur. Anda bisa meminta bantuan dari rekan kerja lain untuk menyelesaikan tugas yang bisa dikerjakan bersama-sama.
3. Perhatikan Asupan Gizi Anda
Nutrisi yang baik merupakan kunci penopang kesehatan tubuh. Jadi jangan anggap sepele makan siang Anda di kantor.
Pastikan Anda makan secara teratur dengan asupan makan yang bergizi agar Anda mendapatkan berbagai nutrisi yang diperlukan tubuh.
Artikel Lainnya: Burnout Syndrome dapat Berdampak pada Kesehatan Jantung, Apa Benar?
4. Penuhi Kebutuhan Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu nutrisi penting untuk fungsi metabolisme tubuh manusia. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C dan menjaga kesehatan tubuh, Anda dapat mengonsumsi Oronamin C.
Oronamin C merupakan minuman untuk bantu jaga daya tahan tubuh. Minuman ini mengandung 145 mg vitamin C bagus yang setara dengan lima buah lemon. Normalnya, dosis harian vitamin C yang benar untuk orang dewasa sebanyak 90 mg per hari.
Vitamin C merupakan antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari radikal bebas dan bisa dikonsumsi saat mengalami sariawan atau gusi berdarah.
Oronamin C turut diperkaya dengan vitamin B2, B3, dan B6 yang membantu proses pembentukan energi. Selain itu, minuman ini mengandung madu yang mampu memelihara kesehatan dan daya tahan tubuh.
Minuman ini memiliki kandungan soda untuk menghambat pertumbuhan mikroba, menjaga kandungan vitamin C, dan memberikan sensasi menyegarkan. Karena sensasi menyegarkan tersebut, Oronamin C dapat membuat mood jadi membaik saat dilanda stres karena pekerjaan.
Anda tidak perlu ragu dengan kandungan vitamin di dalam Oronamin C. Sebab, minuman ini hadir dengan botol berwarna cokelat yang mampu melindungi berbagai vitamin di dalamnya dari paparan sinar matahari.
Oronamin C tidak mengandung bahan pengawet, pewarna, atau pemanis buatan, dan sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) serta mendapatkan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Supaya kesehatan tubuh terjaga dengan baik saat pekerjaan sedang padat, Oronamin C aman diminum sehari-hari. Anda bisa mengonsumsi Oronamin C sebanyak 1-4 botol sehari.
Jika cara-cara di atas tidak membuahkan hasil dan stres yang dirasa makin berat, Anda bisa mempertimbangkan untuk menemui tenaga medis profesional seperti psikiater.
Konsultasi dengan dokter melalui fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter dapat membantu Anda mengidentifikasi masalah kesehatan dan mencari solusi terbaik. Yuk, perhatikan kesehatan mental Anda untuk hidup yang lebih berkualitas.
(OVI/AYU)