Indonesia berkabung karena telah kehilangan salah satu penerus bangsa, Aldama Putra Pongkala (19). Aldama, yang merupakan seorang taruna di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Kota Makassar, diduga meninggal akibat kekerasan fisik yang dilakukan oleh seniornya.
Kasus pemukulan atau bentuk kekerasan fisik lainnya memang dapat terjadi pada siapa saja, baik secara sengaja maupun tidak. Oleh karena itu, setiap orang diwajibkan untuk selalu waspada dan berhati-hati, karena kekerasan fisik dalam bentuk apapun berpotensi menyebabkan kerusakan organ vital bahkan kematian.
Adapun beberapa organ vital yang berpotensi mengalami kerusakan saat Anda mengalami kekerasan fisik, yaitu:
1. Hati
Hati merupakan organ perut yang rentan terhadap benturan atau pukulan. Hal ini karena organ tersebut terletak di lokasi strategis, yaitu pada kuadran kanan atas perut.
Cedera pada hati bisa menyebabkan keadaan fatal, karena organ tersebut berperan penting dalam banyak aliran pembuluh darah. Seseorang yang mengalami cedera hati akan merasakan keluhan berupa syok hemoragik atau gangguan sirkulasi akibat keluarnya darah dalam jumlah yang banyak. Derajat keparahan cedera hati yang terjadi meliputi memar sampai robekan. Pada cedera hati yang parah, pasien perlu segera dioperasi untuk menghentikan perdarahan yang terjadi.
2. Limpa
Limpa merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk menyaring sel-sel darah merah yang sudah tua dan sel yang hampir mati. Untuk menjalankan fungsinya dengan baik, limpa perlu mendapatkan aliran darah yang banyak.
Pukulan keras pada perut, khususnya bagian kiri atas, dapat menyebabkan cedera pada limpa. Pada kasus yang parah atau kondisi di mana limpa sobek, pasien bisa mengalami syok karena darah keluar dari pembuluh dan masuk ke dalam rongga perut.
3. Perforasi saluran cerna
Perforasi saluran cerna berarti terbentuknya lubang pada saluran cerna. Pukulan pada daerah perut juga dapat menyebabkan cedera berupa perforasi. Keadaan ini dapat terjadi di bagian saluran cerna mana saja.
Jika yang terjadi adalah perforasi usus, maka isi dari usus dapat keluar dan menyebabkan peradangan perut yang dikenal dengan istilah peritonitis. Tidak seperti cedera pada hati dan limpa, robekan pada usus umumnya tidak menyebabkan perdarahan yang hebat. namun tetap berpotensi fatal karena risiko infeksi yang besar.
4. Kontusio paru
Pukulan pada rongga dada dapat menyebabkan kerusakan pada paru. Kerusakan tersebut dapat berkisar dari memar pada paru (kontusio paru), sampai robekan pada paru. Pada kasus yang berat, pasien dapat mengeluh adanya batuk darah dan sesak napas. Keadaan ini mengancam nyawa orang yang mengalaminya.
Satu hal yang perlu diingat, tidak semua kasus kekerasan fisik dapat menyebabkan cedera organ vital. Hal ini tergantung pada tingkat keparahan kekerasan yang dilakukan, serta bagian tubuh mana yang dijadikan sasaran. Namun, jika belum lama ini Anda mengalami kekerasan fisik dan terasa ada gejala yang aneh dengan tubuh, sebaiknya jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
(NB/ RVS)